IDENTIFIKASI IRIS OPSI IDENTIFIKASI BIOMETRIK

Authors

  • Erwin G. Kristanto Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Elisa Rompas Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Sunny Wangko Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.5.3.2013.4343

Abstract

Perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari membuat timbulnya kebutuhan untuk membuktikan pada mesin dan sistem bahwa seorang individu ialah pemilik identitas yang ditampilkan oleh mesin dan sistem tersebut. Aktivitas membuka pintu, absensi, membuka komputer, hingga membuat dokumen, membutuhkan verifikasi bahwa kegiatan tersebut dilakukan oleh orang yang tepat. Kebutuhan ini dijawab dengan suatu metode identifikasi yang disebut identifikasi biometrik.

Penggunaan identifikasi biometrik membantu peningkatan keamanan sistem komputer dengan menggantikan penggunaan kata kunci (password) yang dapat diretas. Password yang terdiri dari 6 karakter tanpa karakter khusus walau memiliki 2,25 miliar kemungkinan kombinasi, ternyata dapat diretas dalam beberapa detik dengan menggunakan sebuah server komputer. Akun media sosial yang memiliki pengaman yang cukup baik, ternyata banyak yang diretas dan kemudian disalahgunakan.

Identifikasi iris dianggap merupakan salah satu metode identifikasi biometrik yang ideal dan lebih stabil karena iris adalah organ internal yang terproteksi oleh kornea. Beberapa kekurangan metode ini ialah pada pengguna kacamata, lensa kontak, atau cadar, serta peminum alkohol.

Author Biographies

Erwin G. Kristanto, Universitas Sam Ratulangi Manado

SMF Kedokteran Forensik & Medikolegal RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Elisa Rompas, Universitas Sam Ratulangi Manado

SMF Kedokteran Forensik & Medikolegal RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Sunny Wangko, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Anatomi-Histologi

Downloads