PENATALAKSANAAN CAIRAN PERIOPERATIF PADA KASUS TRAUMA

Authors

  • Iddo Posangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.4.1.2012.743

Abstract

Abstract: Trauma can be defined as a physical harm or damage to the structure or function of the body, caused by an acute exchange of mechanical, chemical, thermal, radioactive, or biological energy that exceeds the body’s tolerance. The commonly used resuscitation fluids are Ringer’s Lactate solution, normal saline, colloids, hypertonic saline, and blood products (packed red blood cells, fresh frozen plasma, or platelets). Fluid resuscitation strategy consists of early resuscitation and late resuscitation. The management of perioperative fluid therapy in traumatized cases requires a comprehensive understanding regarding the pathophysiology of shock, the consequences of fluid therapy in ongoing bleeding, and the ability to apply the evidence-based studies on each individual with different clinical status.

Key words: trauma, fluid resuscitation, shock

 

 

Abstrak: Trauma dapat didefinisikansebagai cedera atau kerusakan fisik dari struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan oleh perubahan energi akut(mekanis, kimiawi, radioaktif, biologik) yang melampaui toleransi tubuh. Cairan resusitasi yang umunya digunakan pada kasus trauma ialah larutan Ringer laktat, NaCl fisiologis, koloid, NaCl hipertonik dan produk darah (packed red blood cells, plasma beku atau trombosit). Strategi resusitasi cairan terdiri dari resusitasi fase awal dan fase akhir. Penatalaksanaan terapi cairan perioperatif pada kasus trauma memerlukam pemahaman yang menyeluruh mengenai patofisiologi syok, efek terapi cairan pada saat perdarahan aktif, dan kemampuan untuk menerapkan bukti ilmiah pada masing-masing individu dengan keadaan klinis yang berbeda.

Kata kunci: trauma, resusitasi cairan, syok

Downloads