THE MANAGEMENT OF VENOUS THROMBOEMBOLIC DISORDERS

Authors

  • Diana S. Purwanto Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.3.3.2011.871

Abstract

Abstrak: Tromboemboli vena (VTE) mengacu pada semua bentuk trombosis patologis yang terjadi di sirkulasi vena, yang paling umum adalah trombosis vena dalam (DVT) pada ekstremitas bawah, namun manifestasi VTE yang paling mengancam nyawa adalah embolisasi trombi vena dalam ke sirkulasi paru, yang disebut emboli paru (PE). Banyak faktor baik yang diturunkan atau didapat, bisa menyebabkan VTE karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi stasis vena, kerusakan pembuluh dan hiperkoagulabilitas, sebagai pemicu peristiwa trombotik. Sebuah kombinasi dari tes D-dimer dan probabilitas klinis diperkenalkan oleh Wells sebagai langkah pertama dalam diagnosis. Agen antikoagulan biasanya UFH atau LMWH, harus diberikan untuk menghindari pembentukan bekuan lebih lanjut ketika gangguan VTE dikonfirmasi. Pada saat efek antitrombotik yang memadai dicapai dengan heparin, antikoagulan oral seperti warfarin digunakan untuk mengurangi kemungkinan VTE berulang.

Kata kunci: Tromboemboli vena, DVT, PE, D-dimer, antikoagulan.

 

 

Abstract: Venous thromboembolism (VTE) refers to all forms of pathologic thrombosis occurring on the venous side of the circulation, the most common of which is deep venous thrombosis (DVT) of the lower extremities. The most life-threatening manifestation of VTE is embolization of venous thrombi to the pulmonary circulation, called pulmonary embolism (PE). Many factors, either inherited or acquired, can cause VTE, since these factors influence the venous stasis, vessel damage and hypercoagulability, as the trigger of thrombotic event.   A combination of a D-dimer assay and clinical probability as a first step in diagnostic work-up was introduced by Wells et al. An initial management of anticoagulant agents usually UFH or LMWH, should be administered to avoid further clot formation when VTE disorder is confirmed. At some point an adequate antithrombotic effect is achieved with heparin, oral anticoagulant such as warfarin is started to reduce the probability of recurrent VTE.

Keywords: Venous thromboembolism, DVT, PE, D-dimer, anticoagulant.

Author Biography

Diana S. Purwanto, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Biokimia

Downloads