BOARDING SCHOOL DI MANADO ‘ARCHITECTURE FOR CHILDREN’

Authors

  • Oktaviani R. Ogelang
  • Julianus A. R. Sondakh
  • Alvin J. Tinangon

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v5i1.13021

Abstract

Salah satu permasalahan kota adalah kemiskinan. Berdasarkan data yang diperoleh, angka kemiskinan anak di Indonesia lebih besar dari kemiskinan orang dewasa. Manado dalam perkembangannya juga tidak lepas dari permasalahan kota tersebut. Hal ini terlihat pada angka anak putus sekolah yang tergolong tinggi di manado.

Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa. Pemahaman akan pentingnya pendidikan sebaiknya sudah dimulai dari anak usia dini. Untuk itu diperlukan kesadaran akan layanan pendidikan yang baik dan bermutu. Oleh karenanya, sebaiknya ada satu wadah yang dapat menampung anak-anak yang kurang mampu yang mana di dalamnya tidak hanya ada kegiatan belajar-mengajar tetapi sekaligus membantu pembentukan karakter, pertumbuhan dan kesehatan anak, juga secara tidak langsung dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak usia dini. Dengan memakai model pelayanan pendidikan pesantren yaitu model pembelajaran, dimana anak-anak tinggal dalam sebuah asrama yang menyatu dengan proses pendidikan atau biasa juga disebut boarding school, kiranya dapat membantu mengawasi, mengontrol pertumbuhan karakter, kesehatan anak, dan sekaligus membantu meringankan beban hidup keluarga.

Architecture for children merupakan cara pandang arsitektur dalam mendesain lingkungan bagi anak-anak. Penerapan Architecture for Children pada objek perancangan boarding school diharapkan dapat menjawab kebutuhan ruang untuk anak-anak yang akan menjadi pengguna objek tersebut. Bagaimana arsitektur dapat menjawab kebutuhan anak-anak akan kebebasan atau fleksibilitas yang ada pada alam, baik secara geometri maupun persepsi.

Kata kunci: Kemiskinan, Pendidikan, Boarding School, Architecture for Children.

Downloads

Published

2016-08-04