TAMAN BUDAYA DI JAILOLO - Simbol Budaya sebagai Fungsi Arsitektur

Authors

  • Claudia Verona Awa
  • Veronica A. Kumurur

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v1i2.574

Abstract

TAMAN BUDAYA DI JAILOLO

(SIMBOL BUDAYA SEBAGAI FUNGSI ARSITEKTUR)

Claudia Verona Awa[1]

Veronica A. Kumurur[2]

 

ABSTRAK

Indonesia  merupakan  negara yang memiliki beragam budaya serta tradisi yang berasal dari beragam suku yang tersebar di seluruh pulau Indonesia. Budaya merupakan identitas jati diri setiap suku di Indonesia. Kebudayaan adalah hasil aktivitas manusia dan mencerminkan keberadaan manusia sebagai makhluk beradab. Hasil kebudayaan biasanya selalu berkaitan dengan bentuk-bentuk seni yakni pada musik, tari-tarian, lagu, rumah adat, bahasa, pakaian dan lain sebagainya.

Jailolo sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Barat, propinsi Maluku Utara merupakan daerah yang kaya akan potensi seni dan budaya sehingga menjadikan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata. Tetapi masih kurangnya pengetahuan dan informasi akan kebudayaan  baik pada masyarakat Halmahera Barat maupun para wisatawan. Serta masih kurangnya kesadaran dari pemerintah maupun masyarakat terhadap pentingya menjaga dan melestarikan kebudayaan sebagai identitas daerah yang dapat dikenali dunia.

Kehadiran suatu objek yaitu Taman Budaya diharapkan dapat menampung berbagai aktivitas kesenian dan kebudayaan dalam satu wadah seperti belajar (mendapatkan informasi) dan berkreasi sambil menikmati hasil budaya yakni pertunjukan/pagelaran,pameran  serta dapat menikmati keindahan taman. Fasilitas yang disediakan  yaitu  teater tertutup, teater terbuka, galeri seni, tenant seni, sanggar seni, perpustakaan, mess seniman serta restoran. Pendekatan tema yaitu Simbol Budaya sebagai Fungsi Arsitektur. Konsep ini menerapkan teori semiotika yakni pemisahan antara signifiers (tanda) dan signified (penanda). Hasil budaya yang disimbolkan dengan aplikasi arsitektur.

Kata kunci: Budaya, Jailolo, Taman Budaya, Simbol.


[1]Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT

[2]Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT

Published

2012-11-19