Redesain Gedung Pingkan Matindas di Manado “Pluralistik Dalam Arsitektur Post Modern”

Authors

  • Andri R. Runtu
  • Judy O. Waani
  • Rachmat Prijadi

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i2.8897

Abstract

Perkembangan peradaban dunia terus melaju untuk setiap waktunya. Adapun hal ini berimbas pada tersajinya beragam alternatif hiburan bagi kalangan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat Kota Manado dimana kecenderungan perilaku masyarakatnya lebih menyukai hiburan yang konsumtif. Berbagai macam latar belakang dari masyarakat penghuni Kota Manado ini menandakan ada beragam pula tingkah laku, pola hidup, kesenian, serta kebiasaan-kebiasaan lainnya. Dan salah satu dari ragam latar belakang yang layak diangkat sebagai hiburan yang konsumtif serta edukatif adalah kesenian.

Tanggapan atas kebutuhan ini memunculkan gagasan untuk menyediakan tempat yang dapat menampilkan serta membantu proses pelestarian dan perkembangan berbagai kesenian yang ada di Kota Manado. Melihat kurang maksimalnya fungsi yang berjalan pada salah satu gedung kesenian di Manado, dalam hal ini Gedung Kesenian Pingkan Matindas, maka diperlukan penyegaran kembali, dalam bentuk redesain. Redesain Gedung Pingkan Matindas di Manado kali ini dilakukan dengan pendekatan tema Pluralistik Dalam Arsitektur Pos Modern. Pendekatan dengan tema ini diharapkan dapat membantu menata dengan teratur keragaman kesenian yang ada di Kota Manado.

Untuk menghadirkan objek desain, maka perancangannya akan melewati tahapan-tahapan analisa hingga transformasi yang melibatkan banyak aspek perancangan. Tujuannya adalah menghadirkan Gedung Kesenian Pingkan Matindas yang baru yang dapat menjalankan fungsi utamanya dengan lebih maksimal lagi dari sebelumnya, sekaligus sebagain pilihan hiburan yang edukatif bagi masyarakat Kota Manado.

Kata kunci: Redesain, Gedung Kesenian,Pluralistik danArsitekturPos Modern

Downloads

Published

2015-08-12