NILAI TROMBOSIT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISIS BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSRAT BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Authors

  • Jesinta Kaparang Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Unsrat
  • Emma Sy Moeis Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Linda Rotty Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.1170

Abstract

Abstract : Bacground: Stadium V Chronic Kidney Disease is less than 15 ml/mnt GFR, there is an accumulation of toxin uremia in blood that could harm the survival of patient, it is required a substitute therapy for the kidney,which is called hemodialysis. Hemodialisis needs anticoagulation, so blood clotting in circuit extracorporeal does not occur. In its development, have been tried several kinds of anticoagulation technique and anticoagulant which is made based on the state of the patient such as heparin, but in its using it can cause side effects. The work of heparin as anticoagulant dependents on anti thrombin (AT-III) that is an inhibitor of various factor of clotting. Heparin can cause changing of homeostasis because of its effect to the function of thrombosis ( thrombosis aggregation ) even to reduce the number of thrombosis ( Heparin Induced Thrombocytopenia ) . Purpose: To know and to study about the value of thrombosis in CKD patient who endure hemodialysis in unit hemodialisis Department of Internal Medicine BLU RSUP Prof. Dr.R.D. Kandou Manado.Method : Descriptive retrospective, using secondary data medic record in unit hemodyalisis Department of Internal Medicine BLU RSUP Prof. DR .R. D. Kandou Manado. Result: The thrombocytopenia patient increased on HD > 96 X, most of them are men in range 51 – 60 years old. Conclusion: CKD patient who endure hemodyalisis generally have normal thrombosis value, number of thrombocytopenia case is 25,45 % and number of most occurrence is commonly to men

Keywords: chronic kidney disease, hemodialysis, thrombocytopenia.

 

Abstrak: Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik stadium V yaitu LFG kurang dari 15 ml/mnt terdapat akumulasi toksin uremia dalam darah yang dapat membahayakan kelangsungan hidup pasien, sehinga di perlukan terapi penganti ginjal, terapi pengganti ginjal tersebut berupa hemodialisis. Pada hemodialisis diperlukan antikoagulasi supaya tidak terjadi pembekuan darah didalam sirkuit ekstrakorporeal. Dalam perkembangannya telah dicoba beberapa macam teknik antikoagulasi dan antikoagulan yang dibuat berdasarkan keadaan pasien,seperti heparin tetapi dalam pengunaanya heparin dapat memberikan efek samping Kerja heparin sebagai antikoagulasi bergantung pada antitrombin (AT-III) yaitu suatu inhibitor dari berbagai faktor pembekuan. Heparin menyebabkan perubahan hemostasis karena efeknya terhadap fungsi trombosit (agregasi trombosit) bahkan menurunkan jumlah trombosit (Heparin Induced Thrombocytopenia). Tujuan:Mengetahui dan mempelajari nilai trombosit pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam BLU RSUP. Prof.Dr.R.D.Kandou manado. Metode Penelitian: Deskriptif retospektif dengan mengunakan data sekunder rekam medik di unit Hemodialisis Bagian/SMF Ilmu Penyakit dalam BLU RSUP  Prof.DR. R. D. Kandou  Manado. Hasil: Pasien yang mengalami trombositopeni mengalami peningkatan pada Hemodialisis lebih dari 96 kali, terbanyak berjenis kelamin laki – laki pada kelompok umur 51 – 60 tahun. Simpulan: Pasien PGK yang menjalani hemodialisis pada umumnya mempunyai nilai trombosit normal, jumlah kasus trombositopeni 25,45%, dan angka kejadian terbanyak umumnya pada laki –laki.

Kata Kunci: Penyakit ginjal kronik, hemodialisis, trombositopeni

Author Biographies

Emma Sy Moeis, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unsrat Manado

Linda Rotty, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unsrat Manado

Downloads

Issue

Section

Articles