Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan

Authors

  • Stephanie K.I. Tilaar
  • Hesti Lestari
  • Ari L. Runtunuwu

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.13879

Abstract

Abstract: Children are the next generation of a nation, therefore, to achieve a better future, the children must have qualified growth and development. During the infant and toddler stages (0-3 years old), children growth depends on the environment. This stdy was aimed to obtain the risk factors of developmental delay in infant of 9 months old. This was an analytical survey study with a cross sectional design. This study was conducted at Bahu Health Centre in Manado from October until December 2015. Samples were all infants of 9 months old obtained by using consecutive sampling technique. Data were analyzed by using bivariate analysis with the chi square test. The results showed that health care, breast-feeding, and the number of siblings had no relationship with the developmental delay in infant 9 month old (p > 0.05). The family income showed 29.333 times of risk that an infant would have developmental delay (p=0.006) meanwhile low education showed 14.000 times of risk for that (p=0.016). Conclusion: There is a relationship between parent education and family income with the developmental delay in infants of 9 month olds.

Keywords: developmental delay, infant 9 month old.

 

Abstrak: Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa dan agar tercapai masa depan bangsa yang baik. Untuk mencapai hal tersebut harus dipastikan bahwa tumbuh dan kembangnya juga baik. Pada masa bayi dan masa anak dini (usia 0-3 tahun) terjadi perkembangan bayi sesuai dengan lingkungan yang memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan. Jenis penelitian ialah survei analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan Oktober sampai Desember 2015 dengan populasi semua bayi 9 bulan yang datang di puskesmas. Penentuan sampel menggunakan teknik konsekutif sampling. Analisis data bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan kesehatan, pemberian ASI, dan jumlah saudara tidak memiliki hubungan bermakna terhadap perkembangan bayi usia 9 bulan (p>0,05). Pendapatan keluarga berisiko 29,333 kali lebih banyak untuk mengalami keterlambatan perkembangan (p=0,006) dan pendidikan rendah berisiko 14,000 kali lebih banyak untuk mengalami hal tersebut (p=0,016). Simpulan: Terdapat hubungan antara pendidikan dan pendapatan orang tua dengan keterlambatan perkembangan pada bayi 9 bulan.

Kata kunci: perkembangan, bayi 9 bulan

Downloads

Published

2015-10-28

How to Cite

Tilaar, S. K., Lestari, H., & Runtunuwu, A. L. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.13879