Xerostomia pada Usia Lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur

Authors

  • Stevany A.D. Tawas
  • Christy N. Mintjelungan
  • Damajanty H.C. Pangemanan

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.6.1.2018.19556

Abstract

Abstract: Generally, in elderly there is a change in saliva composition due to the decreased production of saliva which leads to dry mouth or xersotomia. Clinically, a patient with dry mouth will feel dry on his/her lips and the mouth corners become irritated. This study was aimed to obtain the profile of xerostomia in the elderly at Kelurahan Malalayang Satu Timur. This was a descriptive study using a cross sectional design. This study was conducted in Kelurahan Malalayang Satu Timur. Samples of this study were obtained by using total sampling method. The study was performed on 35 peoples aged 60 to 75 years (according to WHO standard) as subjects. Salivary flow rate was measured with a measuring cup. The results showed that xerostomia was found in 87.5% of the subjects, more dominant in females (96.7%), and more frequent in the age group 65-69 years (66.7%). Conclusion: At Kelurahan Malalayang Satu Timur, xerostomia was more common in female elderly and age group 65-69 years

Keywords: xerostomia, elderly

 

Abstrak: Umumnya seseorang yang sudah memasuki usia lanjut akan mengalami perubahan dalam komposisi saliva akibat produksi saliva berkurang yang bermanifestasi sebagai xerostomia. Secara klinis pasien dengan xerostomia akan merasa kering pada bibir dan bagian sudut mulut mengalami iritasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran xerostomia pada kelompok usia lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Penelitian dilakukan di Kelurahan Malalayang Satu Timur. Terdapat 35 subyek usia lanjut dengan usia 60-75 tahun (menurut standar WHO). Pengukuran laju aliran saliva dilakukan dengan menggunakan metode spitting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa xerostomia ditemukan pada 85,7% dari subyek. Jenis kelamin perempuan lebih dominan (96,7%) dan tersering pada rentang usia 65-69 tahun (66,7%). Simpulan: Pada kelompok usia lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur xerostomia lebih sering terjadi pada yang berjenis kelamin perempuan dan usia 65-69 tahun.

Kata kunci: xerostomia, usia lanjut

Downloads

How to Cite

Tawas, S. A., Mintjelungan, C. N., & Pangemanan, D. H. (2018). Xerostomia pada Usia Lanjut di Kelurahan Malalayang Satu Timur. E-GiGi, 6(1). https://doi.org/10.35790/eg.6.1.2018.19556

Issue

Section

Articles