Analysis of growth and quality of seaweed carrageenan Kappaphycus alvarezii in different locations on the Banggai’s Waters, Central Sulawesi

Authors

  • Frederik Dony Sangkia Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
  • Grevo S Gerung Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Roike I Montolalu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.6.1.2018.24812

Keywords:

carrageenan, seaweed, Kappaphycus alvarezii, Banggai, Central Sulawesi

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Analisis pertumbuhan dan kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii pada lokasi berbeda di Wilayah Perairan Banggai ProvinsiSulawesi Tengah

 

Seaweed is a potential of coastal resources. Carrageenan is a polysaccharide extracted from seaweed or some species of red algae (Rhodophyceae). Seaweed growth is strongly influenced by two factors: internal and external factors. But twthat determine the success of the seaweed growth is the management carried out by people working on it. Banggai Regency is one of the largest seaweed production centers in Central Sulawesi. The main objective of this studyis toexamine the potential of seaweed cultivation (Kappaphycus avarezii) by looking at the growth and the carrageenan, inBanggai waters, Central SulawesiProvince. The temperature range obtained during this study r25to 31ºC. The results of carrageenananaliysis wasvery different due to differences inlocation, showed by content.  The highest and lowest ashcontentwere obtained from two locations, 1,8% (Jayabakti) and 2.8% (Liang), respectively.


Rumput laut merupakan sumberdaya pesisir yang sangat potensial. Karagenan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari beberapa spesies rumput laut atau alga merah (rhodophyceae). Pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Namun yang sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan rumput laut yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh manusia. Kabupaten Banggai merupakan salah satu sentral produksi rumput laut terbesar di Sulawesi Tengah. Tujuan utama penelitian ini mengkaji tentang potensi budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) yang dikembangkan dengan melihat pertumbuhan dan analisis karaginannya di perairan Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Kisaran suhu yang didapat selama penelitian ini adalah berkisar 25–31ºC. Hasil analisa rendemen karagenan ini sangat berbeda yang disebabkan oleh perbedaan lokasi memberikan pengaruh nyata terhadap kandungannya. Nilai kadar abu tertinggi dan terendah berturut-turut yang di peroleh dari kedua lokasi ini adalah 1,8% (Jaya Bakti) dan 2,8% (Liang).

References

AFRIANTO, E., and LIVIAWATY, E. (1989) Pengawet dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 12 pp.

ANGGADIREJA, J.T., ZATNIKA, A., PURWOTO, H. and ISTINI, S. (2006) Rumput Laut. Pembudidayaan, Pengolahan dan Pema-saran Komoditas Perikanan Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya.

AOAC (1995) Official Methods of Analysis of the Association of Official Analitycal Chemist. Inc. Washington DC. pp. 185-189.

ASLAN, L.M. (2005) Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

DAWES, C.J., LUISMA, A.O. and TRONO, G.C. (1986) Laboratory and Field Growth Studies of Commercial Strains of Eucheuma denticulatum and Kappaphycus alvarezii in The Philippines. J. Appl. Phycol., 6, 21-24.

EIDMAN, H.M. (1991) Studi Efektifitas Bibit Algae Laut (Rumput Laut). Salah Satu Upaya Peningkatan Produksi Budidaya Algae Laut (Eucheuma sp.). Laporan Penelitian. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. 74 pp.

GASPERSZ, V. (1994) Metode Perancangan Perco-baan; Untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Tekhnik dan Biologi. Bandung: CV. Armico. Hal. 8-13.

MA’RUF, F. (2010) RI Produsen Rumput Laut Terbesar. Informasi Rumput Laut Indonesia. www.kabarbisnis.com.

MUTMAINNA (2005) Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Laporan Tahunan. Balai Budidaya Air Payau Takalar. Departemen Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

PONCOMULYO, T., MARYANI, H. and KRISTIANI, L. (2006) Budidaya dan Penge-lolaan Rumput Laut. Jakarta: Agro Media.

PUSLITBANGKAN (1991) Budidaya Rumput Laut (Eucheuma sp.) Dengan Rakit dan Lepas Dasar. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengem-bangan Perikanan, Badan Penelitian Pengem-bangan Pertanian. 9 pp.

SULAEMAN, A., PARENRENGI, E., SURYATI and TENRIULO, A. (2005) Genetical and morphological differences of two different variety of seaweed Kappaphycus alvarezii. Paper presented at World Aquaculture Society, Denpasar. 5 pp.

SOEGIARTO, A. and SULISTIJO (1978) Produksi dan Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional LIPI.

SUDARMADJI, et al. (1989) Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi I. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Kanisius.

SULISTIJO (1994) Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Puslitbang Oseanologi. Jakarta: LIPI.

SUPIT, D.S. (1989) Karakteristik dan kandungan rumput laut Eucheuma cottonii (Doty) yang berwarna abu-abu, coklat dan hijau yang ditanam di coba di lapangan pasir Pulau Pari. Bogor: Institut Pertanian Bogor. p. 15-18.

VAN DE VELDE, F., KNUTSEN, S.H., USOV, A.I., ROMELLA, H.S. and CEREZO, A.S. (2002) 1H and 13 C High Resolution NMR Spectoscopy of Carrageenans: Aplication in Research and Industry. Trend in Food Science and Technology, 13, 73-92.

Downloads

Published

2018-04-30

Issue

Section

Articles