Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

Authors

  • Ni Wayan Ariani
  • A. J. M. Rattu
  • Budi Ratag

Abstract

Penyakit Tuberkulosis paru merupakanpenyakit kronik. Prevalensi Tb paru di SulawesiUtara menurut data Riskesdas tahun 2014 sebesar0.3 % dari jumlah penduduk, dengan kata lain, rataratatiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 400orang yang didiagnosis kasus Tb paru. Berdasarkanlaporan tahunan yang dibuat oleh Dinas KesehatanKabupaten Bolaang Mongondow Timur, insidenkasus Tb paru pada tahun 2011 terdapat 60penderita yang didiagnosa (+) menderita Tb paru,kemudian meningkat pada tahun 2014 terdapat 102penderita yang dinyatakan secara klinis denganBTA (+) menderita Tb paru. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan keteraturan minum obatpenderita Tb paru di Wilayah Kerja PuskesmasKecamatan Modayag Kabupaten BolaangMongondow Timur. Penelitian ini menggunakanmetode cross sectional study. Besar sampel yaitusemua penderita Tb paru yang telah didiagnosisoleh dokter berdasarkan hasil sputum BTA positifdan yang tercantum dalam data rekam medik yangada di wilayah kerja Puskesmas KecamatanModayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timuryang berjumlah 41 Orang. Yang menjadi variabelbebas ialah umur, jenis kelamin, pekerjaan,pengetahuan, sikap, serta peran petugas menelanobat (PMO), sedangkan keteraturan minum obatpenderita tuberkulosis paru merupakan variabelterikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adahubungan yang bermakna antara jenis kelamin,sikap dan pengetahuan terhadap keteraturan minumobat. Hasil analisis multivariat menunjukkanbahwa pengetahuan merupakan variabel yangpaling dominan mempengaruhi keteraturan minumobat penderita Tb paru.    Kata Kunci : Keteraturan Minum Obat,Tuberkulosis

Downloads

Published

2015-03-03

Issue

Section

Volume 5 No.2 Januari 2015