Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara

Authors

  • Nancy Lidya Sampouw

Abstract

Abstrak

 

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan untuk bayi yang tidak dapat diganti dengan makanan dan minuman yang lain. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) merekomendasikan standar emas pemberian makanan pada bayi yaitu menyusui secara eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan usia enam bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Bitung tahun 2013 masih dibawah target nasional 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu program edukasi dan promosi kesehatan yang belum maksimal dilakukan. Teroboson yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat yaitu memanfaatkan tradisi atau budaya lokal sebagai kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Di Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan istilah bakera yaitu mandi uap dengan berbagai tanaman herbal atau obat-obatan yang dilakukan ibu setelah melahirkan atau ibu di masa nifas. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya efektivitas budaya bakera sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif.  Penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan bentuk rancangan non randomized control group pre-test post-test design. Data dianalisis secara analitik dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian yang didapat secara umum menunjukkan bahwa budaya bakera sangat efektif sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dan secara khusus yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan awal dan pengetahuan akhir pada kelompok eksperimen yang diberi intervensi bakera.

Kata Kunci : Budaya Bakera, Media, Pengetahuan, Ibu Nifas, ASI Eksklusif.

 

 

Abstract

Breast milk (breastfeeding) is a food for infants that cannot be replaced by other food and drink. World Health Organization (WHO) and United Nations Children's Fund (UNICEF) recommend the gold standard of infant feeding that exclusive breastfeeding from birth until the age of 6 months. Scope of exclusive breastfeeding in Bitung City in 2013 was still below the national target of 80%. One of the factors affect the low coverage of exclusive breastfeeding are educational programs and health promotion do not maximized. The breakthrough that can be done to increase knowledge of mothers about exclusive breastfeeding to develop health efforts rooted in the communities using local or cultural traditions as education and health promotion activities. In North Sulawesi Province known with the term bakera or steam bath with various plants herbs or drugs conducted mother after childbirth or mother in the puerperium. The purpose of this study is known a effectiveness bakera culture as the media knowledge of puerperal mother about exclusive breastfeeding. The research uses a method of quasi experiment with forms design non randomized control group pre-test post-test design. Data were analyzed analytically by using the t-test. The results obtained generally showed that bakera culture is very effective as a media knowledge of puerpural mother about exclusive breastfeeding in Bitung City North Sulawesi Province, and in particular there are significant differences between the earlier knowledge and final knowledge in the experimental group were given bakera intervention.

Keywords : Bakera Culture, Media, Knowledge, Puerperal Mother, Exclusive Breastfeeding.

Downloads