HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH PANIKI KECAMATAN MAPANGET MANADO

Authors

  • Fransiska Sohat
  • Hendro Bidjuni
  • Vandri Kallo

DOI:

https://doi.org/10.35790/jkp.v2i2.5163

Abstract

Abstract : Anxiety is a mental feel disorder, were signed of feared and worried that become worst in the next day. The Anxiety level can be affected from how people response the events that time. Insomnia usually happens to Geriatric periods. Insomnia were caused by emotional disorder and health mental disorder, including anxiety. This research have a purpose to know the relationship of the Anxiety with Insomnia problem on Geriatric periods. By took all sample from population ( surfeited sample ) that is 27 people. This research were using of Survey analitycs and design cross sectional analysis. By the test of chi square in level of significance 95% (α = 0,05). The result of population who has not anxiety problems is 17 respondents , 58,8% respondents has not Insomnia, 41,2% respondents has Insomnia. 10 respondents has a light anxiety but has Insomnia problem with α = 0,003. Conluded in this research is anxiety create disaster idea, fear, worried, discomfort thus making it difficult to start and maintain elderly sleep (insomnia). Action seeking a reduction the anxiety level and insomnia’s elderly is very necessary. Keywords : Elderly’s Anxiety, Insomnia Abstrak : Kecemasan adalah gangguan alam perasaan, ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Tingkat kecemasan dipengaruhi oleh koping seseorang dalam menghadapi suatu kejadian. Insomnia disebabkan oleh masalah emosional dan gangguan kesehatan mental, diantaranya kecemasan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan insomnia pada lansia. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan analisa design cross sectional, menggunakan sampel keseluruhan (sampel jenuh) yakni 27 orang, dengan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian responden yang tidak mengalami kecemasan berjumlah 17 orang. 58,8% tidak mengalami insomnia dan 41,2% mengalami insomnia. Sedangkan responden yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 10 orang dan semuanya mengalami insomnia, dengan α = 0,003. Kesimpulan dalam penelitian ini ini adalah kecemasan membuat pikiran menjadi kacau, takut, gelisah, tidak nyaman sehingga membuat lansia sulit memulai dan mempertahankan tidur (insomnia) Tindakan mengusahakan pengurangan tingkat kecemasan dan insomnia pada lansia sangat dibutuhkan. Kata Kunci : Kecemasan pada lansia, insomnia.

Downloads

Published

2014-08-08

How to Cite

Sohat, F., Bidjuni, H., & Kallo, V. (2014). HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH PANIKI KECAMATAN MAPANGET MANADO. JURNAL KEPERAWATAN, 2(2). https://doi.org/10.35790/jkp.v2i2.5163