Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro

Authors

  • Mercy Ngajow
  • Jemmy Abidjulu
  • Vanda S. Kamu

DOI:

https://doi.org/10.35799/jm.2.2.2013.3121

Abstract

Telah dilakukan penelitian secara kualitatif terhadap pengaruh antibakteri dari ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata. Spp.) terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus . Sebelum dilakukan uji antibakteri, sampel yang telah diekstrak secara maserasi diuji fitokimia terlebih dahulu untuk menentukan kandungan metabolit sekunder yang telah diketahui berperan sebagai agen antibakteri. Setelah dilakukan uji fitokimia, ekstrak diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan teknik difusi agar dengan cara sumuran. Ekstrak dilarutkan pada aquades steril dengan perbandingan 2 g ekstrak pada 2 mL air. Untuk kontrol positif, digunakan ciprofloxacin dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang matoa memiliki aktivitas antibakteri setelah diinkubasi selama 24 jam pada 37 OC. Dari 3 kali pengulangan dengan masing – masing 3 sumuran, didapat zona hambat masing – masing 16.84 mm, 12.5 mm dan 14.5 mm dengan kontrol positif 29.67 mm serta kontrol negatif 0 mm. Hasil yang diperoleh didukung oleh keberadaan metabolit sekunder hasil uji fitokimia yaitu tanin, flavonoid, terpenoid dan saponin.

A qualitative study has done  of the antibacterial effect of matoa (Pometia pinnata) stem bark extract against Gram-positive bacteria Staphylococcus aureus . Before the antibacterial test , samples were extracted by maceration and then  phytochemical  tested to measuring the content of secondary metabolites  that have been known to act as an antibacterial agent . After being tested of phytochemical , extracts were tested the antibacterial effect  against Staphylococcus aureus using agar diffusion technique. Extract was dissolved in sterile distilled water with a ratio of 2 g of extract in 2 mL of water . For the positive control , use of ciprofloxacin and sterile distilled water as a negative control . Results of this study indicate that matoa bark extract has antibacterial effect after incubation for 24 h at 37OC . Of 3 times with each repetition - each 3 wells, the inhibition zone obtained - each 16.84 mm , 12.5 mm and 14.5 mm with 29.67 mm of positive control and a negative control by 0 mm . The results are supported by the presence of secondary metabolites by phytochemical test such as tannins , flavonoids , terpenoids and saponins.

Downloads

Issue

Section

Articles