Perbandingan Aktivitas Antioksidan Dari Tongkol Jagung (Zea mays L.) Segar dan Kering Dengan Metode Refluks

Authors

  • Ryan Vanly Saryana
  • Edi Suryanto
  • Meiske S. Sangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/jm.3.2.2014.5858

Abstract

Tujuan pada penelitian ini adalah menentukan potensi antioksidan ekstrak air dari tongkol jagung. Tongkol jagung yang sudah dikering anginkan digiling sedangkan yang segar hanya dicincincang hingga halus kemudian diekstraksi menggunakan metode refluks selama 0, 1, 2, 3 dan 4 jam menggunakan pelarut akuades. Analisis kandungan total fenolik, flavonoid dan tanin terkondensasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Untuk penentuan penangkal radikal bebas menggunakan metode 1.1-diphenyl-2.-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tongkol jagung kering memiliki kandungan total senyawa fenolik, flavonoid dan DPPH  terbaik dengan pemanasan selama 4 jam. Akan tetapi total tanin terkondensasi terbaik terdapat pada tongkol jagung segar dengan pemanasan selama 4 jam.

The purpose of this study was to determine the antioxidant potential of water extract of corn cobs. Corn cobs wind dried milled while fresh only chopped until smooth then extracted using the reflux method for 0, 1, 2, 3 and 4 hours using distilled water solvent. Analysis of total phenolic content, flavonoids and condensed tannins using UV-Vis spectrophotometer. For the determination of free-radical scavengers using the method of 1.1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). The results of this study indicate that the dried corn cobs have the best content of total phenolic compounds, flavonoids and DPPH by heating for 4 hours. But, the total condensed tannins are best fresh on corn cob with heating for 4 hours.

Downloads

Issue

Section

Articles