2024-03-29T14:34:37Z
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/oai
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/76
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Tinjauan Angka Kuman dan Identifikasi Kuman E.Coli pada Daging Sapi di Pasar Karombasan Kota Manado
Kapahang, Citra O. M.
Maramis, Franckie R. R.
Layuk, Semuel
Beef is a muscle tissue which is gel from normal that we consume. The fastest damage a beef depend on the early bactery amount. Eschericia Coli is one kind of shain spesies of negative gram bactery. Normaly, this bactery lives in filth and can cause health problem to human like diare and other digestive problem. The main of the research is to know condition of bacteriologis based of germ number and identification of Escherichia Coli on beef at Karombasan. The sample is works for three days and the sample is twice in one day that is early selling (morning) and the last selling (noon). The result shows the most high bactery of overall is >3 million colony/gram and can declared for ineligibility. ABSTRAKDaging sapi adalah jaringan otot yang diperoleh dari sapi yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Kecepatan kerusakan daging tergantung pada jumlah mikroba awal. Escherichia Coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri ini hidup pada tinja dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare dan masalah kesehatan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi bakteriologis berdasarkan angka kuman dan identifikasi Escherichia Coli pada daging sapi di Karombasan. Pengambilan sampel dilaksanakan selama 3 hari dan dilakukan 2 kali pengambilan sampel dalam 1 hari yaitu pada awal (pagi) penjualan dan pada akhir penjualan (siang). Hasil penelitian ini menunjukkan angka kuman paling tinggi dari keseluruhan adalah >3 juta koloni/gram dan dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/76
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 1-4
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/76/72
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/77
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Hubungan Antara Lama Paparan dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja Industri Mebel di CV. Sinar Mandiri Kota Bitung
Kumendong, Donald J. W. M.
Rattu, Joy A.M
Kawatu, Paul A.T.
The human lungs as an instrument of pulmonary ventilation in respiratory system in the human body’s. lungs function may decrease due to strikes in the process of physiological mechanisms, one of which is caused by exposure to dust. The continuosly dust exposure can cause problems in the lungs, it also cause chronic lung disease. The aim of research was know the relationship between the long duration of the exposure and lung capacity of workers in the furniture industry at CV. Sinar Mandiri Bitung City. This research was an analytic survey, with a cross-sectional approach. Sample of study was the workers of production, which amounts of 30 respondents and it was a population total study. The data were collected by interviews to know the characteristics of respondents and the measurement of workers lung capacity by using spirometer (peak flow meter). Data was analyzed with Fisher’s Exact Test and using program SPSS version 17.0.The result showed that of 30 respondents who have been checked there are 30 percets who have abnormal FEV1 values or the category of disability. According to the results of statistical test, the probability value was 1,000 (p>0,05).That there was no significant relationship between the long duration of exposure and lung capacity of workers. Recommendation to the chief of company, there was needed monitoring of workers physical condition and working environment. There also needed a prevention way by using mask, as well as needed a supervision and guidance to the companies about occupational health and safety by related department. ABSTRAKParu-paru sebagai alat ventilasi dalam sistem pernafasan bagi tubuh, fungsi kerja paru dapat menurun akibat adanya gangguan pada proses mekanisme faal yang salah satunya disebabkan oleh pemaparan debu. Pemaparan debu yang secara terus-menerus selain dapat menimbulkan gangguan fungsi paru juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama paparan dengan kapasitas paru pekerja industri mebel di CV. Sinar Mandiri Kota Bitung.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat survei analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah pekerja di bagian produksi yang berjumlah 30 orang dan merupakan studi total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara untuk mengetahui karakteristik responden dan pengukuran kapasitas paru pekerja dengan alat spirometer. Analisis data dilakukan dengan Fisher’s Exact Test dan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diperiksa terdapat 30% yang mempunyai nilai FEV1 tidak normal atau dikategorikan mengalami gangguan. Berdasarkan hasil uji statistik, nilai probabilitas sebesar 1,000 (p > 0,05)Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama paparan dengan kapasitas paru pekerja. Saran untuk pimpinan perusahaan perlu dilakukan pemantauan kondisi fisik pekerja dan lingkungan kerja, perlu dilakukan upaya pencegahan dengan penggunaan masker, serta perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja oleh dinas terkait.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/77
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 5-10
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/77/73
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/78
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Konsumsi Fast Food Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Gizi Lebih pada Siswa SD Negeri 11 Manado
Badjeber, Fauzul
Kapantouw, Nova H.
Punuh, Maureen
Overweight means many or over nutriens that content into the food, in this case carbohydrate and fat. This cause the increasing of calory amount into the body that overweight and obesity. Food habit is significantly influenced by change of life style, included in life style to consume fast food. The research is done with case control design the purpose is to find out the fast food consumption as a factor that cause higher nutrient to the students of SD Negeri 11 Manado. Screening to the children is be done trouggh of weight scale and had been analized based on indicator that been use, which is BB/U index use the standaritation of WHO-NCHS 2007 with cut off point z-score > +2SD had been declare as a higher nutrient. the data analysed by SPSS 12.0 for Windows with Mann Whitney test and OR (odds ratio) was also done to know the relation of risk factors.The result shows the main different (P<0,05) between averange intake energy consumption to the case group and control group. Odds ratio test shows students that often consume fast food minimal 3 times a week had 3,28 times had overweight risk. ABSTRAKGizi lebih adalah kelebihan asupan gizi pada makanan yang berupa karbohidrat dan lemak. Ini mengakibatkan kenaikan jumlah kalori dalam tubuh sehingga menimbulkan kelebihan berat badan dan kegemukan. Kebiasaan makan dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan gaya hidup, termasuk gaya hidup untuk mengkonsumsi fast food. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan case control yang bertujuan untuk mengetahui konsumsi fast food sebagai faktor terjadinya gizi lebih pada siswa-siswi SDN 11 Manado. Screening pada anak dilakukan melalui penimbangan berat badan dan dianalisis berdasarkan indikator yang digunakan yaitu indeks BB/U memakai baku rujukan WHO-NCHS 2007 dengan cut off point z-score > +2SD dinyatakan gizi lebih. Pengolahan data menggunakan program SPSS 12.0 dengan uji Mann Whitney dan OR (odds ratio) untuk mengetahui hubungan dan besarnya risiko dari suatu faktor risiko.Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna (P<0,05) antara asupan rata-rata konsumsi energi untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol. Dengan uji odds ratio menunjukkan siswa-siswi yang sering mengkonsumsi fast food minimal 3 kali per minggu mempunyai risiko 3,28 kali menjadi gizi lebih
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/78
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 11-14
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/78/74
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/79
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Sikap dan Tindakan Penggunaan Kondom Pria pada Wanita Pekerja Seks di Kota Manado
Juliastika, Juliastika
Korompis, Grace E. C.
Ratag, Budi T.
Currently HIV/AIDS is growing, including in Indonesia, until March 2011 AIDS cases had reached 24.482 cases in Indonesia (Ditjen PPM & PL, 2011). Risk factors for HIV/AIDS is a heterosexual. Prevention efforts on high risk groups, especially female sex workers is to increase knowledge about HIV/AIDS so that they eventually want to change attitudes and behavior to prevent transmission og HIV/AIDS.The purpose of this reseach was to determine there is a related of knowledge about HIV/AIDS with the attitude and actions of male condom use in female sex workers in Manado with a sample size of 71 respondents. This reseach is a cross sectional study that is analytical with the respondents were female sex workers.Results showed that most respondents had knowledge about knowledge about HIV/AIDS (53,52%), good attitude toward condom use (64,79%), and has the action did not always use condoms (66,19%). The results of bivariate analysis showed that variables significantly associated with no knowledge of the attitude variable (p = 0,092) and the variable knowledge about HIV/AIDS showed a significant association with the act of respondents in use of condoms (p = 0,022).According to the results of the reseach, the suggestions put forward in particular to the management tackling HIV/AIDS is improvement knowledge about HIV/AIDS and condom use effective and intensively so as to change the attitude and action for going better. ABSTRACTPenyakit HIV/AIDS semakin berkembang di Indonesia dan hingga Maret 2011 kasus AIDS telah mencapai 24.482 kasus (Ditjen PPM & PL, 2011). Faktor risiko HIV/AIDS terbanyak adalah heteroseksual. Upaya pencegahan pada kelompok berisiko tinggi khususnya wanita pekerja seks adalah meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS sehingga akhirnya dapat mengubah sikap dan perilaku untuk mencegah penularan HIV/AIDS.Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap dan tindakan penggunaan kondom pria pada wanita pekerja seks di Manado dengan jumlah sampel 71 responden. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang yang bersifat analitik dengan responden adalah wanita pekerja seks.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS (53,52%), sikap baik terhadap penggunaan kondom (64,79%), dan mempunyai tindakan tidak selalu menggunakan kondom (66,19%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak berhubungan bermakna dengan variabel sikap (p = 0,092) dan variabel pengetahuan tentang HIV/AIDS menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tindakan reponden dalam penggunaan kondom (p = 0,022).Disarankan untuk pengelola program penanggulangan HIV/AIDS agar dilakukan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penggunaan kondom secara efektif dan intensif sehingga mampu mengubah sikap dan tindakan menjadi lebih baik.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/79
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 15-20
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/79/75
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/80
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Infestasi Cacing pada Murid Sekolah Dasar di Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa
Kundaian, Friscasari
Umboh, Jootje M. L.
Kepel, Billy J.
The prevalence of helminthiasis on primary school children in Indonesia is still quite high, ie around 60-80%. One of the factors causing the high prevalence of helminthiasis is a condition of inadequate environmental sanitation. The purpose of this study was to know whether there is a relationship between environmental sanitation (latrines condition, floor type of house, availability of clean water and waste disposal facilities) and worm infestation on elementary school students in Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. This study is an observational analytic study with cross sectional design. The study was conducted in May-July 2011. The population in this study was all elementary school students in DesaTeling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa with the sample were the total population. The sample size were 90 students who determined based on the criteria of inclusion and exclusion. Data obtained through laboratory tests, interviews and observation using a questionnaire. Analysis of the relationship between latrines condition, floor type of house, availability of clean water, waste disposal facilities and worm infestation using chi square statistical test with a significant degree (α) 0.05. The results showed that the proportion of worm infestation on elementary school students in Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa was 12.2%, consisting of: 36.4% for Ascaris lumbricoides and Ancylostoma duodenale, 9.0% for Trichirs trichura and 18.2% for Oxyuris vermicularis. There was no significant relationship between latrines condition (p-value = 0.869), floor type of house (p-value = 0.077), availability of clean water (p-value = 0.618), waste disposal facilities (p-value = 0.612) and worm infestation on elementary school students in Desa Teling. Based on this study can be concluded that there was no relationship between environmental sanitation and worm infestation on elementary school students in Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. It is recommended that the pattern of a clean and healthy living can be improved to prevent and control the spread of worms on the elementary school students. ABSTRAKPrevalensi kecacingan pada anak sekolah dasar di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 60-80%. Salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi kecacingan tersebut adalah kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sanitasi lingkungan (kondisi jamban/WC, jenis lantai rumah, ketersediaan air bersih dan sarana pembuangan sampah) dengan infestasi cacing pada murid sekolah dasar di Desa Teling KecamatanTombariri Kabupaten Minahasa. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid sekolah dasar di Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dengan sampel adalah total populasi. Jumlah sampel adalah 90 orang murid yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh melalui uji laboratorium, wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner. Analisis hubungan antara kondisi jamban/WC, jenis lantai rumah, ketersediaan air bersih dan sarana pembuangan sampah dengan infestasi cacing menggunakan uji statistik chi square dengan derajat signifikan (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi infestasi cacing pada murid sekolah dasar di Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa sebesar 12,2% yang terdiri atas: Ascaris lumbricoides dan Ancylostoma duodenale sebesar 36,4%, Trichirs trichura sebesar 9,0% dan Oxyuris vermicularis sebesar 18,2%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kondisi jamban/WC (p-value=0,869), Jenis lantai rumah (p-value=0,077), ketersediaan air bersih (p-value=0,618) dan sarana pembuangan sampah (p-value=0,612) dengan infestasi cacing pada murid sekolah dasar di Dpesa Teling tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan infestasi cacing pada murid sekolah dasar di Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Disarankan agar pola hidup yang bersih dan sehat dapat terus ditingkatkan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran cacing pada murid sekolah dasar tersebut.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/80
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 21-27
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/80/76
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/81
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau dari Aspek Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Pengguna Sumur Gali di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado
Katiho, Angela Suryani
Joseph, Woodford B. S.
Malonda, Nancy S. H.
The dug well is one of the sources of water supply for communities in rural and urban areas. The dug well as water sources must be compatible with the requirements laid down between the physical condition of the dug well in which the terms related to the construction of wells and the location of wells to the sources of pollutants, so that the water from the wells is safe for healthy to consumption. 1. To describe the physical condition of The dug well include construction, distance latrine to the dug well, and distance from the source of other pollutants such as cattle sheds and a pool of water; 2. To determine the behavior of resident user about the physical condition of the dug well, including knowledge, attitudes and actions. This study is a descriptive survey in which the population was divided into the dug wells population which amount 20 dug well and the dug well resident user behavior population which amounts to 125 respondents. Observation the dug well were using a checklist as an instrument of research and user behavior were using questionnaires. The physical condition of all the dug well 100% does not fulfill the requirements, which based on the construction of the dug well, distance the dug well to the latrine, the distance to the cattle sheds and a pool of water as a source of other pollutants. Based on user aspects of dug well; 78% of respondents knowledgeable well, 22% less; 74% have a good attitude, 26% less, and 32% had good action, 68% less. From the results of this study researchers to grant suggestion as good as posible to repair the physical condition of the dug well, to do espionage to the resident user the dug well about the physical condition of the dug well, there is a need for monitoring and surveillance of water quality, and should to involve to society independently of absolute needs clean water. ABSTRAKSumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di pedesaan, maupun perkotaan. Sumur gali sebagai sumber air bersih harus ditunjang dengan persyaratan yang ditetapkan diantaranya kondisi fisik sumur gali yang didalamnya menyangkut syarat konstruksi sumur dan lokasi sumur dengan sumber pencemar, agar air sumur aman bagi kesehatan untuk di konsumsi. 1. Untuk menggambarkan kondisi fisik sumur gali meliputi konstruksi sumur gali, jarak jamban dengan sumur gali dan jarak sumber pencemar lain seperti kandang ternak dan genangan air dengan sumur gali; 2. Untuk mengetahui perilaku pengguna sumur gali tentang kondisi fisik sumur gali meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan. Penelitian ini bersifat survei deskriptif dimana populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi populasi sumur gali yakni 20 sumur gali dan populasi perilaku pengguna sumur gali yang berjumlah 125 responden. Pengamatan sumur gali ini menggunakan checklist sebagai instrumen penelitian sedangkan perilaku pengguna sumur gali menggunakan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik pada semua sumur gali 100% tidak memenuhi syarat, yakni berdasarkan konstruksi sumur gali, jarak dengan jamban, jarak dengan kandang ternak dan genangan air sebagai sumber pencemar lain. Berdasarkan aspek pengguna sumur gali ; 78% responden berpengetahuan baik, 22% kurang ; 74% memiliki sikap yang baik, 26% kurang ; dan 32% memiliki tindakan yang baik, 68% kurang. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran perlunya perbaikan kondisi fisik sumur gali, perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat pengguna sumur gali tentang kondisi fisik sumur gali, perlu adanya pemantauan dan pengawasan kualitas air bersih, dan sebaiknya melibatkatkan masyarakat agar masyarakat secara mandiri memenuhi kebutuhan mutlak yakni air bersih.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/81
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 28-35
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/81/77
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/82
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Gambaran Tingkat Ketulian pada Tenaga Kerja Ruang Mesin PLTA Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo
Tak, Nadya R. M.
Rumajar, Poltje D.
Development period at last decay show the requirement of energy electrics non-stoped to experience of the very keen improvement. This matter not only because of more its is the development of industrial development. Limited Copartnership of company of electrics of Regional Sector Minahasa State of North Sulawesi of South-East Gorontalo (PT. Regional PLN Sector Minahasa Suluttenggo) owning three centre’s of hydropower (PLTA) that is PLTA Tonsealama, PLTA Tanggari I and PLTA Tanggari II. In its operation activities, PLTA use the machine equipments yielding noise so hat an effect on to all existing labour. Research Target that is to know the deafness level description at labour in machine room of Regional PLTA Sector Minahasa Suluttenggo. This Research is included in descriptive research use the method survey through transversal crosscut approach (cross sectional), with the responder amount as much 36 people.Result of research indicate that for the right ear 39 % responder is included in normal category is its hearing, 50 % experiencing of light deaf and 11 % is deaf. While result of the left ear 47 % still in normal category, 42 % light and 11 % experiencing of deaf is. Relate at data of result of measurement mount noise in one of unit PLTA at October 2009 and result of May measurement 2010 indicating that at machine room have exceeded the sill of hearing boundary which have been specified by Ministrial Decree of Labour of Number Kep-51/Men/1999 about Value Float The Boundary of Physics Factor at work that is 85 dB for the standard of working 8 hours each day and 40 hours for a week, that is reach 89,5 dB - 92,2 dB.Suggestion for the company to be executing observation to use of Appliance of Ear Protector ( APT) and applying of management of safety and health work to all labour and also for the labour of in order that obedient in use of appliance of protector of moment ear work in place which mount its noise is high. ABSTRAKPeriode pembangunan pada dasawarsa terakhir menunjukkan kebutuhan energi listrik terus mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini bukan saja disebabkan oleh semakin banyaknya kebutuhan listrik tiap keluarga tetapi diakibatkan pula oleh semakin besar energi listrik yang digunakan untuk pembangunan dan pengembangan industri. Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Sektor Minahasa Wilayah Sulawesi Utara Tenggara Gorontalo (PT. PLN Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo) yang memiliki 3 Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Tonsealama, PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II. Dalam kegiatan operasinya PLTA menggunakan peralatan mesin yang menghasilkan kebisingan sehingga berpengaruh bagi para tenaga kerja yang ada. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat ketulian pada tenaga kerja ruang mesin PLTA Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif menggunakan metode survei melalui pendekatan potong lintang (cross sectional), dengan jumlah responden sebanyak 36 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk telinga kanan 39 % sampel termasuk dalam kategori normal pendengarannya, 50 % mengalami tuli ringan dan 11 % tuli sedang. Sedangkan untuk hasil telinga kiri 47 % masih dalam kategori normal, 42 % tuli ringan dan 11 % mengalami tuli sedang. Mengacu pada data hasil pengukuran tingkat kebisingan di salah satu unit PLTA pada bulan Oktober 2009 dan hasil pengukuran Mei 2010 menunjukkan bahwa pada ruang mesin telah melebihi ambang batas pendengaran yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja yaitu 85 dB untuk standar 8 jam kerja per hari dan 40 jam per minggu, yaitu mencapai 89,5 dB – 92,2 dB.Saran bagi pihak perusahaan agar melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) dan penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi para tenaga kerja serta untuk tenaga kerja agar supaya patuh dalam penggunaan alat pelindung telinga saat bekerja di tempat yang tingkat paparan bisingnya tinggi.
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/82
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 36-44
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/82/78
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/83
2019-02-25T17:16:07Z
kesmas:ART
Perilaku Masyarakat Tentang Program Pemberantasan Penyakit DBD di Kabupaten Minahasa Utara
Pangemanan, Jane
Nelwan, Jeini
Dengue hemorrhagic fever (DHF) are acute febrile diseases, found in the tropics , and caused by four closely related virus serotypes of the genus Flavivirus, family Flaviviridae. It is also known as breakbone fever. Unlike malaria, dengue is just as prevalent in the urban districts of its range as in rural areas. The disease is now epidemic in more than 100 countries. DHF’s Preventive Action more effective has be done by changed of people behavior such as knowledge, attitude and action. The aim of this study is to description people’s behaviour to eradication programmes DHF disease at North Minahasa Region.The research method is a descriptive analytic with approach a cross sectional. One hundred respondens were tought used a purposive method. The collected data were used quetionners which tabulated and analyzed using quatitative method.Results of this study showed that people’s knowledge at the good category (90,14%), however the people’s knowledge about DHF has almost balanced between good and not good enough. All of People’s attitude about eradication programmes DHF disease has a good category (100%). People’s action about eradication programmes DHF disease at Airmadidi Distric North Minahasa Region has a good category (87,25%). This result can be indication from the prevalence of DHF disease was decreased.This research can be concluded that people’s behaviour about eradication programmes DHF disease at North Minahasa Region were a good category. ABSTRAKDeman Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut, ditemukan di daerah tropis, dan disebabkan oleh empat virus serotipe dari genus Flavivirus, family Flaviviridae dan dikenal sebagai breakbone fever. Sekarang DBD telah menjadi penyakit epidemi di lebih dari 100 negara. Tindakan Pencegahan DBD lebih efektif dilakukan melalui perubahan perilaku masyarakat yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan perilaku masyarakat tentang program pemberantasan penyakit DBD di Kabupaten Minahasa Utara.Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional study). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden. Data diambil menggunakan kuesioner, ditampilkan dalam tabel lalu dianalisis secara kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang PSN sudah baik (90,14%) sekalipun pengetahuan tentang DBD hampir berimbang antara baik dan kategori kurang baik. Sikap masyarakat terhadap upaya PSN DBD seluruh responden bersikap baik (100%) dan untuk tindakan masyarakat dalam PSN DBD pada umumnya sudah baik (87,25%).Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku masyarakat terhadap PSN DBD di Kabupaten Minahasa Utara sudah baik. Â
Sam Ratulangi University
2012-01-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/83
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 1 No. 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012; 45-50
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/83/79
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12677
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU TAHUN 2012-2014
Ottay, Ronald Imanue
Abstrak Latar belakang Seluruh dunia membutuhkan suatu bentuk cara yang sederhana untuk mengendalikan Demam berdarah Dengue (DBD). Manado merupakan salah satu kota di Sulawesi Utara dengan tingkat endemic yang tinggi dari kasus DBD. Penulis melakukan eksplorasi tentang prevalensi DBD di wilayah kerja Puskesmas Bahu kota Manado tahun 2012-2014. Methods Desain penelitian yaitu potong lintang dengan data yang dikumpulkan merupakan angka prevalence sejak 2012-2014.  Data  diperoleh  dari  Puskesmas  Bahu.  Data  dianalisis  menggunakan  Microsoft  Excel.  Data disajikan dalam bentuk grafik. Results Hasil penelitian ini  menunjukkan angka prevalensi tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Juni, Agustus dan Desember (5 kasus). Tahun 2013, pada bulan Januari (19 kasus). Tahun 2014 pada bulan April (6 kasus). Conclusions Angka prevalensi tertinggi dapat diperkirakan berpotensi terjadi pada akhir dan awal tahun.  Kata kunci: DBD, Puskesmas Bahu, Angka Prevalensi  Abstract Background Worldwide there is a need to develop simple way to controlling dengue hemorrhagic fever (DHF). Manado is one city in Sulawesi Utara with a high level of endemicity of dengue haemorrhagic fever cases. We explored the prevalence of DHF in Workarea of Bahu Public Health Center in 2012-2014. Methods The research design was a cross-secitional study with the data collected is dengue prevalence since 2012- 2014. Data collected from Bahu Public Health Center. Data analysis was performed using Microsoft Excel. Data was showed in graphical style. Results The results showed that the highest prevalence rate of the DBD in 2012 obtained in June, August, and December (5 cases). In 2013, the highest prevalence rate of the DBD obtained in Januari (19 cases). In 2014, the highest prevalence rate of the DBD in April (6 cases). Conclusions Peak of prevalence rate could potentially predict DHF in workarea Bahu Public Health Center in the end and beginning of year.  Keywords: DHF, Bahu Public Health Center, Prevalence rate
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12677
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12677/12276
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12678
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA SUMBER, SANITASI TEMPAT PENYIMPANAN DAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DENGAN KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA ES BATU DI WARUNG MAKAN KAWASAN BOULEVARD KOTA MANADO
Bestari, Hardianty
Joseph, Woodford B.S
Ratag, Budi T.
ABSTRAK Es batu merupakan masa hasil pembekuan air minum. Produk pangan ini merupakan produk pangan yang memiliki suhu yang rendah. Timbulnya penyakit yang berkaitan dengan mengkonsumsi es batu dapat dihubungkan antara lain sumber es batu yang digunakan, sanitasi tempat penyimpanan es batu, dan higiene penjamah makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  sumber, sanitasi  penyimpanan dan  higiene penjamah makanan terhadap keberadaan Escherichia coli pada es batu di warung makan Kawasan Boulevard Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain Cross Sectional berbasis laboratorium. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 sampel yang diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling. Pengambilan sampel ini dilakukan di 30 warung makan yang ada di Kawasan Boulevard dengan teknik wawancara dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square ( CI=95% dan α=0,05). Hasil  penelitian menunjukkan bahwa  probabilitas hubungan antara  sumber,  sanitasi tempat penyimpanan dan higiene penjamah makanan dengan Ï value secara berturut-turut yaitu 0,315 (Ï >0,05), 0,024 (Ï<0,05),0,063 (Ï >0,05). Tidak terdapat hubungan antara sumber dengan keberadaan Escherichia coli di es batu, ada hubungan antara sanitasi tempat penyimpanan dengan keberadaan Escherichia coli di es batu, tidak terdapat hubungan antara higiene penjamah makanan dengan keberadaan Escherichia coli di es batu. Pemilik warung makan dan penjamah es batu batu harus lebih memperhatikan tempat penyimpanan es batu agar es batu yang digunakan agar tidak mudah terkontaminasi bakteri dan kebersihan tempat penyimpanan harus terjaga.  Kata kunci: sumber,sanitasi tempat penyimpanan, higiene penjamah makanan, Escherichia coli, es batu.  ABSTRACT Ice cubes are freezing water future results. This food product is a food product that has a low temperature. The incidence of diseases related to eating ice cubes can be connected between the other sources used ice cubes, ice cube storage sanitation, and hygiene of food handlers. The purpose of this study was to determine the relationship between source, storage sanitation and hygiene of food handlers on the existence of Escherichia coli in ice cubes in the food stalls Boulevard Area Manado. The research uses survey analytic with cross sectional design lab based. Sample in this research were 30 samples with purposive sampling technique. Sampling was conducted in 30 food stalls in the Boulevard area by interview and observation. Data analysis used is Chi Square test (CI = 95% and α = 0.05). Results show that the probability of a relationship of source, sanitary storage and hygiene of food handlers with Ï value in a row is 0.315 (Ï> 0.05), 0.024 (Ï <0.05), 0.063 (Ï> 0, 05). In this research there is no relationship between on the existence of Escherichia coli sources in the ice, there is a relationship between the sanitary storage place on the existence of Escherichia coli in ice, there is no relationship between hygiene of food handlers on the existence of Escherichia coli in ice cubes. The food stalls owner and ice rocks handlers should more attention to the storage place of ice cubes so that ice cubes are used that are not easily contaminated by bacteria and the cleanliness of the storage area must be maintained.  Key word: source, sanitary storage, hygiene of food handlers, Escherichia coli, ice cubes
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12678
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12678/12277
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12679
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PEKERJAAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANEMBO-NEMBO BITUNG 2015
Tampi, Jimmy
Rumayar, Adisti A.
Tucunan, Ardiansa A.T
ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sebagai pelayanan publik, rumah sakit dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana baik itu alat-alat medis maupun tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya. Sarana pelayanan kesehatan diadakan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Akhirnya masyarakat lebih memilih fasilitas kesehatan yang lebih modern atau tidak menutup kemungkinan beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan dengan  pemanfaatan pelayanan kesehatan di  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Manembo -Nembo Bitung  2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Bertempat di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-nembo Bitung, dan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 100 Responden. Variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan pemanfaat pelayanan kesehatan. Pengambilan data tingkat pendidikan, pendapatan, persepsi, dan pemanfaat pelayanan kesehatan menggunakan kuesioner. Uji hubungan menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan confidance interval 95%. Responden memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit  yaitu sebanyak 47 responden (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan tinggi berjumlah 63 responden, pendidikan rendah 38 responden dengan p Value 0.002. Berdasarkan tingkat pendapatan, pendapatan > Rp. 2.150.000 52 responden, dan pendapatan ≤ Rp. 2.150.000  48 responden dengan p Value 0.671. Berdasarkan pekerjaan, Bekerja 69 responden, tidak bekerja 31 responden dengan p Value 0.976.Terdapat hubungan antara pendidikann dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan pendapatan dan Pekerjaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.  Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan   ABSTRACT The hospital is one of the health-care facility that can meet the needs of the community on the utilization of health services. Public services in hospitals equipped with various facilities and infrastructure both medical devices and health professionals involved. Health care facilities are held based on the assumption that people need. Finally the people prefer a more modern health facilities or does not close the possibility of turning to traditional medicine. This study aims to determine the relationship between education, income, and work with health service utilization in the General Hospital of Manembo-Nembo Bitung 2015. This study is a descriptive analytic research using cross sectional approach. This research was conducted in the region of the Regional General Hospital Manembo-nembo Bitung, and will be held in October 2015 with a sample size of 100 respondents. The variables studied were level of education, income, employment, and health care beneficiaries. Data retrieval education level, income, perception and utilization of health services using a questionnaire. The relationship test using Chi- Square test. The respondents utilize the utilization of health services in hospitals as many as 47 respondents (74%). By level of education, higher education amounted to 63 respondents, respondents with lower education 38 p  Value 0.002. Based on the level of income, income > USD. 2,150,000 52 respondents, and revenue ≤ Rp. 2,150,000 48 respondents with p Value 0671. Based on the job, working 69 respondents, 31 respondents do not work with p Value 0976. There is a relationship between pendidikann with utilization of health services, while revenues and work not related to the utilization of health services.  Key words: Education, Income, Employment, Services Utilization health
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12679
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12679/12278
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12680
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA PENGHARGAAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM KOTA MANADO
Duminggu, Febrita
Mandagi, Chreisye K.F
Kawatu, Paul A.K
ABSTRAK  Rumah sakit sebagai salah satu jaringan pelayanan kesehatan memiliki peran strategis dalam penyediaan dan pengembangan sumber  daya  tenaga  kesehatan  yang  diharapkan memiliki  kompetensi yang  sesuai  dengan perkembangan pengetahuan  dan  demand  konsumen.  Perawat  merupakan  sumber  daya  tenaga  kesehatan dirumah sakit yang paling banyak jumlahnya, untuk itu kinerja perawat menjadi hal penting untuk diperhatikan. Pendidikan dan pelatihan serta penghargaan merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan serta Penghargaan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSU. Pancaran Kasih GMIM Kota Manado. : Jenis penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan rancangan Cross Sectional Study dengan melibatkan 61 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat dan Bivariat. Data primer didapatkan dari kuesioner dan data sekunder di dapatkan dari profil rumah sakit. Uji statistik yang digunakan  adalah uji Chi Square dengan bantuan program komputer. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 61 responden bahwa sebesar 45,9% yang menilai Pendidikan dan Pelatihan baik dan kurang baik sebesar 54,1%, terdapat juga 47,5% yang menilai Penghargaan baik dan kurang baik sebesar 52,5% sementara sebesar 49,2% responden memiliki Kinerja baik dan sebesar 50,8% memiliki Kinerja kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan dengan Kinerja perawat yaitu p value 0,003 (p<0,05) dan tidak ada hubungan antara Penghargaan dengan Kinerja perawat yaitu p value 0.529 (p>0.05).   Kata Kunci : Kinerja Perawat, Penghargaan, Pendidikan dan Pelatihan     ABSTRACT Hospital as one of the health care networks has a  strategic role  in providing and development of health manpower resources which are expected to have appropriate competence and knowledge with the development of consumer demand. Nurse as a source of hospital health workers is the most numerous, so that the performance o f the nurse becomes important thing to note. Education and training as well as appreciation are some of the factors that can affect people's performance. The purpose of this study is to determine the relationship between education and training also appreciation with the Performance in Inpatient Room at Pancaran Kasih GMIM hospital, Manado. This type is an analytic study with cross sectional study design involving 61 nurses. The data has been collected and analyzed by univariate and Bivariate. Primary data obtained from questionnaires and secondary data is got from the hospital profile. The statistical test used Chi Square test with a computer program. The results shows that from 61 respondents there is 45.9% who value Education and training and less good is 54.1%, there is also 47.5% who value that appreciation is good and less good is 52.5% while there is 49.2% of respondents has good performance and of 50.8% has less good performance. The results shows there is a relationship between education and training with the nurses performance with p value= 0.003 (p <0.05) and there is no relationship between appreciation and nursses Performance with p value=0.529 (p> 0.05).   Keywords : Nurse Performance, Appreciation, Education and Training
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12680
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12680/12279
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12681
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA DI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Repi, Afni Anete
Josephus, Johan
Rattu, A. J.M
ABSTRAK Penggunaan alat kerja yang berbahaya serta kurangnya kesadaran pekerja bagian opening di PT Tropica Cocoprima untuk menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, beresiko menyebabkan terjadinya penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan kerja. Itulah sebabnya alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib digunakan oleh pekerja dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja itu sendiri serta orang-orang disekitarnya. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 104 pekerja. Sampel ditentukan secara purposive sampling sebanyak 94 pekerja bagian opening. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan checklist. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar  62,8%  pekerja memiliki pengetahuan yang baik dan 37,2% pekerja memiliki pengetahuan yang kurang. Sebesar 50% memiliki sikap positif dan 50% lainnya memiliki sikap negatif. Tindakan yang baik sebesar 31,9% dan tindakan yang kurang baik 68,1%. Hasil uji Chi Square untuk pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD mempunyai nilai p = 0,367 dan untuk sikap dengan tindakan penggunaan APD mempunyai nilai p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja bagian opening dan terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja bagian opening.  Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening   ABSTRACT The use of dangerous working tool as well as lack of awareness of workers at the opening in PT Tropica Cocoprima to use personal protective while working, it can risk causes such as diseasesor even accident. That is why the compleness of personal protective equipment should be used by workers to maintain their safety workers and the people arround. This study is an analytical survey by using a cross-sectional design. The population in this study is 104 workers.  Sampel  was  determined by  purposive sampling  about  94  workers.  The  instrument used  was  a questionnaire and checklist. Analysis of the relationship was using Chi Square test at the level of confidence 95% and α = 0,05. The result of this study indicated that the majority of about 62,8% workers have good knowledge and 37,2% workers have less knowledge. About 50% have positive attitude and a 50% others have negative attitude. Good action by 31,9% and about 68,1% less action. Results of Chi Square test for knowledge of the action in using PPE about p = 0,356 and attitudes with actions in using PPE have value p = 0,000. This study concluded that there was no relationtship between knowledge and the action in using PPE of workers in opening section and the is a relationship between attitudes and actions in using PPE of workers in opening section.  Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Personal Protective Equipment (PPE), Workers in Opening SectionHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA DI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12681
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12681/12280
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12682
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.
Watania, Malinda Janet
Pangemana, Jane M.
Kolibu, Febi
ABSTRAK Penilaian kinerja merupakan proses kontrol kinerja karyawan yang dievaluasi berdasarkan standar tertentu. Dengan melakukan, penilaian kinerja akan diperoleh informasi mengenai hasil yang sudah dicapai, adakah faktor-faktor yang mendukung serta hambatan yang dihadapi ketika memberikan pelayanan. Penelitian ini dilakukan untuk  mengetahui hubungan antara  motivasi  dan  supervisi  dengan  kinerja  praktek perawat. Penelitian menggunakan metode survey yang bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di  Puskesmas Ranotana Weru. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.  Analisis  hubungan  dengan  mengunakan uji  Chi-square  dan  α  =  0.05.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat yang memiliki motivasi yang baik sebesar 44.1% dan kurang baik sebesar 55.9%. Perawat yang merasa supervisi berjalan dengan baik sebesar 55.9% dankurang baik sebesar 44.1%. Perawat yang memiliki kinerja yang baik sebesar 47.1% dan kurang baik sebesar 52.9%.  Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja praktek perawat (p = 0.003). Terdapat hubungan antara supervisi dengan kinerja perawat (p = 0.001).  Kata Kunci : Motivasi, Supervisi, Kinerja, Perawat  ABSTRACT By doing, the performance assessment will obtain information on the results already achieved, is there any factors that  support and  obstacles encountered when  providing services. This  study  was  conducted to determine the relationship between motivation and performance practice nurse supervision. The study used a survey method analytic with cross sectional approach. The population in this study are all nurses at the health center Ranotana Weru. Collecting data using questionnaires. Analysis of the relationship by using chi- square test and α = 0:05. Results of this study showed that nurses who have a good motivation for 44.1% and amounted to 55.9% unfavorable. Nurses who are running properly supervised by 55.9% and amounted to 44.1% unfavorable. Nurses who have a good performance by 47.1% and amounted to 52.9% unfavorable. There  is  a  relationship between motivation and  performance practice  nurses  (p  =  0.042). There  is  a relationship between supervision with the performance of nurses (p = 0.017).  Keywords: Motivation, Supervision, Performance, Nurses
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12682
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12682/12281
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12683
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO
Sondakh, Renaldi S.
Engkeng, Sulaemana
Tilaar, Christian R.
ABSTRAK Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  (PHBS)  merupakan  cerminan  pola  hidup  keluarga  yang  senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Pendidikan kesehatan di sekolah sangat efektif dilakukan, Selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, sekolah harus menjadi suatu tempat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menciptakan lingkungan yang sehat. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 112 Manado pada bulan September -Oktober 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa berjumlah 123 siswa. Analisis bivariat dan univariat menggunalan uji Chi-Square dengan a = 0,05 dan CI = 95%. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan PBHS Sekolah pada Siswa Dasar Negeri 112 Manado dengan p-value 0,000 dan Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan PBHS Sekolah pada Siswa Dasar Negeri 112 Manado dengan p-value 0,000.  Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, PHBS, Siswa Sekolah Dasar  ABSTRACT Clean and healthy living behavior is reflection of family healthy lifestyles to notice and care about health to the whole family members. Health education programs are effectively implemented in school. Besides servers as the learning place, School had to be a place that can improve the health of students with clean and healthy living behaviors and create healthy environment. This research was descriptive analytic with cross-sectionaly study approach. This research conducted in 112th Manado State Elementary School on September until October, 2015. Sample was all of the students which totaled 123 students. This research used Chi-Square test with value of p = 0,05 and CI = 95%. There is a relationship between student knowledge with clean and healthy living behavior in school environment of 112th Manado State Elementary School showed p-value of 0,000 and there is a relationship between student attitudes with clean and healthy living behavior in school environment of 112th Manado State Elementary School showed p-value of 0,000.  Keywords: Knowledge, Student Attitudes, Clean and Healthy Living Behavior, Student of Elementary School.
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12683
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12683/12282
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12684
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN DALAM PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI DESA LEMOH UNER KECAMATAN TOMBARIRI TIMUR
Oroh, Cendy A.A.
Kandou, Grace D.
Punuh, Maureen I.
ABSTRAK Kekurangan yodium dapat mengakibatkan berbagai gangguan yang dikenal sebagai GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Data dari Puskesmas Lolah 2013-2015 wilayah kerja Lemoh Uner, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar 7  orang terkena gondok, 1  orang anak yang retadasi mental di Lemoh , 1  lahir cacat (bibir sumbing),1 lahir prematur dan meninggal,  ,1 Ibu yang meninggal karena Eklamsi. Salah satu penanggulangan GAKY,  yaitu  pemberian  garam  beryodium.  Mengetahui hubungan antara  pengetahuan dan  sikap  masyarakat dengan penggunaan garam beryodium diDesa Lemoh Uner Kecamatan Tombariri Timur. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah 178 KK dengan sampel 65 Ibu Rumah Tangga. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan cairan iodine test. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square pengetahuan dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium (p = 0,01), sikap dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium (p = 0,020. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium di Desa Lemoh Uner Kecamatan Tombariri Timur.  Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Garam Beryodium   ABSTRACT  Iodine deficiency can lead to many variety of disorders known as IDD (Iodine Deficiency Disorders). Data from 2013-2015 Lolah’s Puskesmas(clinic) Lemoh Uner’s working area, stating that there are currently about 7 people affected by goiter, 1 child mental retadation in Lemoh, 1 birth defects (cleft lip), 1 was born prematurely and died, one mother died of eclampsia. One of IDD prevention, namely the provision of iodized salt. Knowing the relation between knowledge and attitudes in the use  of iodized salt in Lemoh Uner village District of East Tombariri. This research is descriptive analytic approach is cross sectional. The study population was 178 households with  sample of 65 Housewife. Sampling technique using Sampling Purposive. The instrument used  questionnaire and liquid of iodine test. Based on the results of statistical analysis using Chi Square test, knowledge with action in the use of iodized salt (p = 0.01), attitude with actions in the use of iodized salt (p = 0.020). There is a relation between knowledge and attitudes with actions in the use of iodized salt in the Village Uner Lemoh District of East Tombariri.  Keywords: Knowledge, Attitude, Action, and iodized salt
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12684
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12685
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO
Cristina, Ridzka
Kapantow, Nova H.
Malonda, Nancy S.H.
ABSTRAK Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014, kasus gizi buruk terbanyak di Kota Manado sebanyak 7 kasus dan balita BGM sebanyak 364 balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir anak dan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak usia 24 -59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru yang berjumlah 1196 anak. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 101 anak dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis bivariat dan univariat menggunalan uji chi square (CI=95%, α=0,05). Status gizi indikator BB/U sebanyak 23,8% gizi kurang dan 76,2% gizi baik. Indikator TB/U sebanyak 25,7% pendek dan 74,3% normal. Indikator BB/TB sebanyak 9,9% kurus dan 90,1% normal. Berat badan lahir anak sebanyak 98% normal dan 2,0% rendah. Cakupan pemberian ASI Eksklusif kategori dua sebanyak 61,4% dan kategori tiga sebanyak 40,6%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir anak dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif kategori dua dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif kategori tiga dengan status gizi.  Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.   ABSTRACT One of the health indicators that assessed  its success achievment in MDGs is nutritional status. Based on data from North Sulawesi Provincial Health Department in 2014, most cases of severe malnutrition in Manado are 7 cases and 364 toddlers BGM. The purpose of this study is to determine the correlation between children birth weight  and exclusive breastfeeding with nutritional status on 24-59 months old children in Puskesmas Ranotana Weru Manado. This is an observational analytic cross-sectional design. The population in this study is all 24-59 months old children in Puskesmas Ranotana Weru totaling 1196 children. The sample in this study is 101 children by using purposive sampling method. Univariate and bivariate analysis uses chi-square test (CI = 95%, α = 0.05). Nutritional status indicator of BB / U as much as 23.8% malnutrition and 76.2% good nutrition. Indicators TB / U as much as 25.7% short and 74.3% normal. Indicator of BB / TB as much as 9.9% thin 90.1% and normal. Children birth weight as much as 98% of normal and 2.0% low. Coverage of exclusive breastfeeding as much as 61.4% category two and category three as much as 40.6%. There is no significant correation between children birth weight with nutritional status. There is a significant correlation between the two categories of exclusive breastfeeding and nutritional status. There is a significant correlation between the three categories of exclusive breastfeeding and nutritional status.  Keywords: Nutritional Status of Children, Birth Weight, Exclusive Breastfeeding
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12685
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12685/12283
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12686
2019-02-25T17:20:22Z
kesmas:ART
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN KOPI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI DESA ONGKAW DUA KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Ruus, Monica
Kepel, Billy J.
Umboh, Jootje M.L
ABSTRAK Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian dini diseluruh dunia sehingga disebut sebagai “silent killerâ€, karena seringkali penderita Hipertensi tidak merasakan gejala apapun. Diseluruh dunia, Hampir satu miliar orang meninggal setiap tahunnya, dua pertiga dari penderita Hipertensi terdapat di Negara berkembang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,56 miliar orang dewasa yang mengalami hipertensi. Hipertensi dapat membunuh hampir 8 juta orang setiap tahun dan di Asia Tenggara hampir 1,5 juta orang dan atau sepertiga penduduk mengalami Hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan kopi dengan kejadian hipertensi pada Laki-laki di Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 90 laki-laki yang berusia diatas 18 tahun. Pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengukuran tekanan darah mengg unakan Sphygmomanometer  dan  stetoskop  serta  menggunakan  kuesioner.  Uji  statistik  yang  digunakan  untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p=0,006) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi (p=0,942). Saran bagi puskesmas Ongkaw untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya hipertensi serta bagi masyarakat yang ada agar melakukan pencegahan terhadap hipertensi dengan membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol.  Kata Kunci : Alkohol, Kopi, Hipertensi  ABSTRACT Hypertension or High Blood Pressure is one cause of premature death worldwide so called the “silent killer†because often people with hypertension do not feel any symptoms. Worldwide, nearly one billion people die each year, two thirds of people with hypertension are in developing countries and it is estimated by 2025 there will be 1,56 billion adults who have hypertension. Hypertension can kill 8 million people each year, and in South -east Asia nearly 1,5 million people, or one third of the population experiencing hypertension. This study was conducted to determine the relationship between consumption of alcohol and coffee with hypertension in men in the village Ongkaw Two Sinonsayang District of South Minahasa District. This type of research is analytic survey with cross sectional design. Respondent numbered 90 men aged over 18 years. Collecting data by measuring blood pressure using a sphygmomanometer and stethoscope as well as using a questionnaire. Statictical tests were used to analyze the relationship between variables using chi-square test. The results showed an association between alcohol consumption with hypertension (p=0,006) and there was no significant association between coffee consumption and the incidence of hypertension (p=0,942). Ongkaw advice for health centers to improve outreach to the community about the factors that can trigger the occurrence of hypertension and  for  the  people  who  exist  for  prevention of  hypertension by  limiting the consumption of beverages containing alcohol.  Keywords : Alcohol, Coffee, Hypertension
Sam Ratulangi University
2017-02-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12686
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12686/12284
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12687
2019-03-01T22:44:21Z
kesmas:ART
EFEK PROTEKTIF EKSTRAK BERAS HITAM (Oryza sativa L.) TERHADAP PEMBENTUKAN SEL BUSA PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DI BERI DIET PRODISLIPIDEMIA
Salmon, Andreas Renaldy
Kawengian, Shirley E. S.
Kawatu, Paul A. T.
ABSTRACT Cardiovascular disease is a disease with a high prevalence level lately and a major disease that killed men and women in The United States of America, Europe and most of many countries in Asia. Clinical studies tells that cardiovascular disease correlated with atheroma (atherosclerotic plaque) and its complication like thrombosis. Hence, in order to prevent and handle atherosclerotic, it’s important to take steps to increase antioxidative status and to hamper hyperlipidemia and inflammation on the victim. One of the natural food ingredients with high antioxidant is the black rice which is a functional food with high antioxidant (anthocyanin). To know protection effect from black rice extract in the formation foam cells on wistar rats (Rattus norvegicus). The research type is experimental laboratory with posttest only control group design, with 27 wistar rats which divided into 3 groups. The black rice extract will be given via tube feeding with 2ml dose each day. In 28th day the rat will be determine, and the aortic arth will be taken to histopathological test. The web will be colored with papanicolaou stain technique. The research results showed the K3 (BR2) group as a normal control group, the foam cells formation didn’t occur. On K2 (DPD+BR2) group as a negative control group showed there were foam cells formation in the 28th day. On K1 (DPD in 14 days and continued with black rice diet in 7 days) showed the tunica media was changed, which is the less foam cell formation in the tunica media. The black rice extract have a positive effect in the formation foam cell to the rat that has been given pro dyslipidemia diet (DPD). The black rice can be used as a functional food ingredients that can give good nutrients for health. Keywords : Black Rice, Atherosclerotic, Foam Cells, Wistar Rats, Rattus norvegicus, Anthocyanin. ABSTRAK Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit dengan tingkat prevalensi yang tinggi akhir-akhir ini dan merupakan pembunuh utama pria dan wanita di Amerika Serikat, Eropa dan sebagian Asia. Studi klinis telah menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskuler berkorelasi dengan ateroma (plak aterosklerosis) beserta komplikasinya seperti trombosis. Oleh karena itu, dalam pencegahan dan penanganan aterosklerosis, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan status antioksidatif dan untuk menghambat hiperlipidemia serta inflamasi pada penderita. Salah satu bahan makanan alami yang kaya antioksidan adalah beras hitam yang merupakan pangan fungsional yang kaya antioksidan (antosianin). Mengetahui efek protektif ekstrak beras hitam terhadap pembentukan sel busa pada tikus wistar (Rattus novergicus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experimental laboratorik dengan menggunakan rancangan posttest only control group design. berjumlah 27 ekor tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Ekstrak beras hitam diberikan melalui tube feeding dengan dosis 2ml perhari. Pada hari ke 28 hewan coba akan diterminasi, dan diambil arcus aortanya untuk pemeriksaan histopatologi. Jaringan diwarnai menggunakan teknik pewarnaan papanicolaou. Hasil penelitian menunjukkan kelompok K3 (BR2) sebagai kelompok kontrol normal menunjukkan tidak terjadi pembentukan sel busa. Pada kelompok K2 (DPD+BR2) sebagai kelompok kontrol negatif terjadi pembentukan sel busa pada hari ke 28. Pada kelompok perlakuan K1 (DPD selama 14 hari dan dilanjutkan dengan diet ekstrak beras hitam selama 7 hari) menunjukkan adanya perubahan pada tunika media, ini ditandai dengan sedikitnya penumpukan sel busa yang berada pada tunika media. Ekstrak beras hitam mempunyai efek protektif terhadap pembentukan sel busa pada tikus yang diberikan diet Pro-Dislipidemia (DPD). Beras hitam dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Kata Kunci : Beras Hitam, Aterosklerosis, Sel Busa, Rattus norvegicus, Antosianin.
Sam Ratulangi University
2016-07-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12687
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12687/12285
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/12688
2019-03-01T22:44:21Z
kesmas:ART
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.
Carundeng, Maurien Chintia
Malonda, Nancy S. H.
Umboh, Jootje M. L.
ABSTRAK Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu letusan kejadian luar biasa (KLB) dengan kematian yang besar. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu jumlah penderita DBD pada tahun 2014 yaitu 84, dan jumlah penderita DBD terbanyak berada di Puskesmas Gogagoman dengan jumlah penderita 36 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur atau menyingkirkan barang bekas dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Gogagoman Kota Kotamobagu. Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan case control study. Populasi penelitian adalah masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gogagoman yang menderita DBD dan yang tidak menderita DBD, Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi kasus, 36 responden yang dimasukan dalam kelompok kasus dan yang menjadi sampel untuk kelompok kontrol berjumlah 36 responden dengan perbandingan kasus : kontrol yaitu 1:1 berjumlah 72 responden. Pada penelitian ini dilakukan matching pada kelompok umur dan jenis kelamin. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariat dengan menggunakan Uji Chi Square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara menguras tempat penampungan air (TPA), menutup tempat penampungan air (TPA), mengubur barang bekas dengan kejadian DBD di Puskesmas Gogagoman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan menguras tempat penampungan air dengan kejadian Demam Berdarah Dengue p = 0.000 (p<0.05) dan nilai OR =5.9 (CI=2.137-16.342). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara kebisaan menutup tempat penampungan air dengan kejadian Demam Berdarah Dengue p = 0.004 (p<0.05) dan nilai OR 4,3 (1.571-12.187). Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara kebiasaan mengubur barang bekas dengan kejadian Demam Berdarah Dengue p = 0.000 (p>0.05) dan nilai OR 3,7 (2.365-6.006). Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gogagoman melalui kegiatan PKK, arisan, ibadah, atau kegiatan lainnya agar masyarakat selalu menjaga kebersihan dan pencegahannya dengan Pemberantasan sarang nyamuk, seperti Menguras TPA, Menutup TPA dan Mengubur barang bekas. Kata kunci: DBD, Menguras TPA, Menutup TPA, Mengubur barang bekas ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever was one of the important public health's problem in Indonesia and often lead to extraordinary events with large loss. Dengue hemorrhagic fever was a disease caused by dengue virus and transmitted through the bite of Aedes Aegypti and Aedes Albopictus. Based on data from the health department of Kotamobagu city, number of patients with dengue hemorrhagic fever on 2014 was 84, and the most was in Gogagoman's health center with 36 cases. The purpose of this study was to determine the relationship between habitual of drain water reservoirs, close the water reservoirs, bury or get rid of junk with dengue hemorrhagic fever on Gogagoman's Health Center, Kotamobagu city. This study was analytical survey design with case control approach. The population was people in Gogagoman's health center who suffered Dengue Hemorrhagic Fever and neither. Sample was the total population of the case, 36 for the case group and 36 as control group with comparison case: control was 1:1, amounted to 72 people. Matching has been done in the age group andgender. Data has taken by questionnaire. Bivariate analysis was using the chi-square test to determine whether there was a relationship between habitual of drain water reservoirs, close the water reservoirs, bury or get rid of junk with dengue hemorrhagic fever on Gogagoman's Health Center. The results showed that there was a relationship between habitual drain water reservoirs with dengue fever, p value = 0.000 (p < 0.05) and OR = 5.9 (CI = 2.137 - 16.342).there was a relationship between the habit of closing the water reservoirs with dengue fever, p value 0.004 (p < 0.05) and OR = 4.3 (1.571 - 12.187). There was a relationship between the habits of thrift buried with dengue hemorrhagic fever with p value = 0.000 (p < 0.05) and OR = 3.7 (2.365 - 6.006). Doing outreach to the community through the activities of the gathering, worship so that people maintain hygiene and prevention through mosquito eradication, such as drain, close the water reservoirs, and bury thrift. Keywords : DHF, Drain water reservoir, Close the water reservoir, Bury thrift
Sam Ratulangi University
2016-07-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12688
KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi; Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
2089-3124
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/12688/12286
c3bcef8bf55e8ad47853f522ae5b31f9