TOKSISITAS DAN KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI DAUN SISIK NAGA (Drymoglossum piloselloides (L) Presl.)

Authors

  • Frengky Anri Bali Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.3.2014.5451

Abstract

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine LC50 sisik naga (Drymoglossum piloselloides (L) Presl) epiphytic leaf extract using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), and to know the characteristics of functional groups contained in the extract of the most toxic fraction. The method used in this study was Maceration and fractionation. The implementation of toxicity test used BSLT method. The toxicity test was then performed the isolation of compounds by thin layer chromatography (TLC), and then determined the characteristics of functional groups with spectrophotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR). The result showed that the most toxic fraction has LC50 values ​​of 15.71 ppm which has the potential as anti-cancer. The result of the isolation of the most toxic fraction obtains at least seven compounds, then identified by FTIR spectrophotometer suspected this fraction contains amine functional groups and amide (N-H), phenol, alcohol monomers, alcohol hydrogen bonds (O-H), alkanes, alkenes (C-H), aldehyde, ketone, carboxylic acid, ester (C=O), alcohol, ether, carboxylic acid and ester (C-O).

 

Key words : Toxicity, Characterization, Fractionation, Sisik Naga epiphytic leaf

 

 

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini  yaitu menentukan LC50 ekstrak epifit daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides (L) Presl) menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan mengetahui karakteristik gugus fungsi yang terdapat dalam ekstrak dan fraksi paling toksik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu maserasi dan fraksinasi. Pelaksanaan uji toksisitas menggunakan metode BSLT. Hasil uji toksisitas fraksi paling toksik selanjutnya dilakukan isolasi senyawa dengan kromatografi lapis tipis (KLT), kemudian ditentukan karakteristik gugus fungsinya dengan spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan fraksi paling toksik mempunyai nilai LC50 sebesar 15,71 ppm yang berpotensi sebagai anti kanker. Hasil isolasi dari fraksi paling toksik didapat paling sedikit tujuh senyawa, hasil identifikasi dengan spektrofotometer FTIR diduga fraksi ini mengandung gugus fungsi amina dan amida (N-H), fenol, monomer alkohol, alkohol ikatan hydrogen (O-H), alkana dan alkena (C-H), aldehida, keton, asam karboksilat dan ester (C=O), alkohol, eter, asam karboksilat dan ester (C-O).

 

Kata kunci : Toksisitas, Karakterisasi, Fraksinasi, Daun Epifit Sisik Naga

Downloads

How to Cite

Bali, F. A. (2014). TOKSISITAS DAN KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI DAUN SISIK NAGA (Drymoglossum piloselloides (L) Presl.). PHARMACON, 3(3). https://doi.org/10.35799/pha.3.2014.5451

Issue

Section

Articles