Ecological-Economic Assesment Trevally Culture In North Lembeh District Of Bitung City, North Sulawesi Province

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.7.1.2019.22594

Abstract

This study aimed to know several water quality conditions for trevally culture, determine the culture area suitability, and inform the financial benefit of the trevally culture activity in floating net system. Determination of the trevally culture was based on physical and chemical water conditions. Results showed that water conditions in Pintu Kota was suitable for trevally culture.  Net B/C Ratio was more than one, 1.34; Positive NPV was IDR. 173,838,237,98; IRR reached 36,5%; PI was > 1, 11.61; and POT was 2.7 years, where the return period was 6 cycles at an interest rate of 0,5%. The calculations of stochastic approach got positive NPV of IDR. 202,964,498, the IRR was not less than 46,2%, the PI was > 2,7; and POT was 2,8 years at the most. There were two trevally culture groups, poparo and tude each of which consisted of 10 members. With one floating net cage system of 6 nets, the investment was economically feasible.

Key words: trevally culture, floating net cage system, feasibility, suitability land

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kondisi beberapa kualitas air untuk budidaya ikan kuwe,  Menentukan kesesuaian lahan budidaya ikan kuwe,  Menginformasikan manfaat finansial usaha budidaya ikan kuwe (Caranx sp)  sistem karamba jaring apung. Penelitian ini dilakukan di perairan Pintu Kota, dan penentuan lokasi budidaya ikan bobara dilakukan berdasarkan pengamatan kondisi perairan fisika dan kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perairan di Pintu Kota masih sesuai untuk dilakukan usaha budidaya. Hasil perhitungan analisis ekonomi diperoleh Net B/C Ratio lebih besar dari satu yakni 1,34; NPV positif yakni Rp 173,838,237,98; IRR mencapai 36,5%; PI lebih besar dari satu yakni 11,61, dan POT selama 2,7 tahun, dimana jangka waktu pengembalian investasi sebanyak 6 siklus pada tingkat suku bunga 0,5%. Perhitungan dengan pendekatan stokastik NPV diperoleh paling besar Rp 202,964,498, IRR tidak kurang dari dari 46,2%; PI paling sedikit turun menjadi 2,7 dan POT paling lama 2,8 tahun. Hanya ada dua kelompok usaha yaitu kelompok poparo dan tude yang masing-masing berjumlah 10 orang. Dengan satu paket keramba ada 6 jaring, Investasi usaha ikan kuwe dikategorikan layak secara ekonomi.

Kata kunci: Budidaya Ikan Kuwe, Karamba Jaring Apung, Kelayakan Usaha, Kesesuaian Lahan

Downloads

Published

2019-01-25

How to Cite

Lumi, K. W., Rembet, U. N. W. J., & Darwisito, S. (2019). Ecological-Economic Assesment Trevally Culture In North Lembeh District Of Bitung City, North Sulawesi Province. Jurnal Ilmiah PLATAX, 7(1), 121–133. https://doi.org/10.35800/jip.7.1.2019.22594

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>