2024-03-29T07:53:43Z
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/oai
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13120
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN BANJIR BANDANG KOTA MANADO
Cie, Christian Setianata
Tarore, Raymond Ch
Karongkong, Hendriek
Kota Manado yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara.Kota Manado termasuk kota besar dengan jumlah penduduk yang megalami peningkatan setiap tahunnya sehingga membawa dampak pada peningkatan kebutuhan penggunaan lahan, hal ini akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir bandang yang pernah melanda Kota Manado.Pada tahun 2014, banjir bandang paling terparah pernah melanda Kota Manado.Sembilan dari sebelas kecamatan di Kota Manado terdampak banjir bandang yang tingginya mencapai ±5 meter. Dalam penelitian ini metode analisis data yang dipakai unutk menunjang penelitian ini adalah menggunakan metode overlay dengan software Sistem Informasi Geografi (SIG). Peneliti menggunakan Pedoman PU 2012 tentang Manajemen Penanggulangan Banjir Bandang untuk mengetahui daerah rawan banjir bandang di Kota Manado sehiingga dapat diketahui bahwa 1177 hektar dari luas Kota Manado merupakan daerah rawan banjir bandang selanjutnya menganalisis penggunaan lahan pada daerah rawan banjir bandang menggunakan citra satelit Kota Manado dengan cara membandingkan dan membuat batasan perbedaan kenampakan objek pada citra satelit menggunakan aplikasi berbasis SIG sehingga dapat diketahui berbagai macam jenis penggunaan lahan yang ada pada daerah rawan banjir bandang di Kota Manado Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Banjir Bandang, Kota Manado
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13120
10.35793/sp.v3i3.13120
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 1-10
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13120/12705
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13196
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
PENGARUH KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI PULAU NAIN
Belwawin, Edwin Arnolis
Franklin, Papia J
Takumansang, Esli
Pembangunan merupakan salah satu fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah sebagai salah satu pengambil kebijakan. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah kesejahteraan ekonomi atau mengalami peningkatan pendapatan. Saat pembangunan infrastruktur yang ada di pulau-pulau kecil sangatlah sedikitsalah satunya pulau Nain. Tingkat pendapatan masyarakat Pulau Nain sangatlah kecil, kemudian kondisi ketersediaan infrastruktur tidak berfungsi secara optimal. Mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan infrastruktur terhadap pendapatan masyarakat di pulau Nain adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan metode analisis deskriptif. Analisis ini untuk mengatur, mengurutkan atau mengelompokan, memberi kode atau tanda dan mengkategorikannya sehingga memperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin di jawab. Hasil Penelitian ini menunjukan kondisi infrastruktur ekonomi yang ada di Pulau Nain masih sangat sederhana dan tidak optimal dalam penggunaannya. Masyarakat yang ada di pulau Nain pun mempunnyai pendapatan yang sangat rendah.  Kata Kunci :Infrastruktur, Pendapatan Masyarakat, Pulau Nain
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13196
10.35793/sp.v3i3.13196
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 11-19
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13196/12782
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13392
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
TINGKAT PELAYANAN PASAR REMU DAN PASAR BOSWESEN DI KOTA SORONG
Bosawer, Jeklin
Gosal, Pierre H
Takumansang, Esli D
Kota sorong merupakan kota terbesar dipropinsi papua barat dan terletak dipaling barat pulau papua. Dalam penelitian ini terdapat dua pasar yang akan diteliti yaitu pasar remu dan pasar boswesen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pelayanan dari pasar remu dan pasar boswesen serta kondisi sarana dan prasarana dipasar remu dan pasar boswesen. Adapun  metode penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih kurangnya pengelolaan dalam pengembangan pasar, ini disebabkan oleh karena masih kurangnya Sumber daya manusia. Sarana, prasarana dan utilitas penujang di pasar remu dan pasar boswesen masih sangat kurang. Hal ini sangat mempengaruhi dalam  pengembangan pasar kedua pasar tersebut. Untuk itu perlu adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah kota dan pihak  pengelola pasar dalam  menata atau  membangun kembali sarana,prasarana dan utilitas belum tersedia, sehingga dapat menunjang pelayanan dipasar remu dan pasar boswesen lebih baik. Selain itu juga perlu adanya strategi dan konsep dalam pengembangan pasar-pasar di Kota Sorong, agar dapat memenuhi kriteria dari pasar tradisional yang berada dalam standar nasional indonesia. Kata Kunci : Tingkat Pelayanan, Fasilitas Penunjang, Pasar Remu dan Pasar Boswesen
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13392
10.35793/sp.v3i3.13392
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 20-26
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13392/12976
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13393
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA DI DANAU UTER KECAMATAN AITINYO KABUPATEN MAYBRAT PROPINSIS PAPUA BARAT
Way, Irma Herlina
Wuisang, Cynthia E.V
Supardjo, Suryadi
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan mensejahterakan komunitas masyarakat lokal jika mampu dikelola dengan baik.Pariwisata Danau Uter yang memiliki keindahan alam yang sangat indah yang merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Maybrat.Untuk menjadikanKawasan Wisata Danau Uter sebagai Kawasan wisata yang terkenal dan diminati oleh wisatawan, kawasan tersebut harus memiliki suatu potensi yang dapat dijadikan daya tarik tersendiri Untuk memanfaatkan potensi yang ada dapat dilakukan dengan analisis lebih lanjut, salah satunya adalah analisis sarana dan prasarana di Kawasan wisata tersebut, khususnya di Kawasan Wisata Danau Uter Kabupaten Maybrat, harus dianalisis guna mengetahui bagaimana kondisi prasarana dan sarana yang ada yang nantinya akan dikembangkan dan pengembangannya disesuaikan kondisi fisik Kawasan dan keinginan wisatawan, sehingga dapat dikatan layak sebagai daerah tujuan wisata. Teknik analisis data dalam penelitian merupakan analisis kuantitatif menggunakan analisis statistik. Analisis statistik adalah cara untuk mengelola informasi data (kuantitatif) yang berhubungan dengan angka-angka, bagaimana mencari, mengumpul, mengelola data sehingga sampai menyajikan data dalam bentuk sederhana dan mudah untuk dibaca atau data yang diperoleh dapat dimaknai (diinterpretasikan). Tujuan penelitian ini, Mengidentifikasi prasarana dan sarana apa saja yang ada di Kawasan Wisata Danau Uter, Kecamatan Aitinyo, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat dan Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana di Kawasan Wisata Danau Uter, Kecamatan Aitinyo, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi prasarana dan sarana yang ada dilokasi pariwisata Danau Uter masih sangat kurang memadai.Oleh sebab itu lebih memberikan perhatian terhadap kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata yang ada di kawasan Danau Uter. Kata kunci :Prasarana Dan Sarana Pariwisata
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13393
10.35793/sp.v3i3.13393
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 27-37
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13393/12977
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13428
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA UNTUK OBJEK WISATA ( STUDI KASUS : KAWASAN WISATA PANTAI SULAMADAHA DI KOTA TERNATE)
Bian, Alvian Pratama Putra
Waani, Judy O
Poluan, R. J.
Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam (SDA) yang dapat di jadikan sebagai destinasi pariwisata. Berbagai potensi sumber daya alam tersebut harus di kelola dengan baik sehingga dapat di jadikan sebagai daya tarik wisata serta sebagai suatu nilai jual terhadap potensi wisata suatu daerah. Namun dalam implementasinya terdapat bebagai kendala yang terjadi, salah satunya prasarana dan sarana yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kondisi prasarana dan sarana wisata pantai Sulamadaha serta mengetahui strategi untuk mengembangkan kawasan wisata Pantai Sulamadaha. Penelitian ini menganalisis tentang kawasan wisata Pantai Sulamadaha di Kota Ternate dengan menggunakan metode analisis model interaktifyaitu terdapat tiga proses yang belangsung secara interaktif, diantaranya : reduksi data, penyajian data dan vertifikasi data serta analisis SWOT. Hasil dari penelitian menunjukan pada kondisi eksisting secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kondisi prasarana dan sarana pada kawasan wisata Pantai Sulamadaha masih membutuhkan perbaikan dan penambahan fasilitas, dari 14 prasarana dan sarana wisata yang terdapat pada lokasi penelitian hanya 2 prasarana dan 2 sarana yang berpotensi untuk mendukung aktivitas wisata sedangkan 10 fasilitas prasarana dan sarana lainnya masih tergolong buruk sehingga perlu di perbaiki. Setelah melakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis swot terdapat beberapa faktor diantaranya faktor kekuatan dengan jumlah 3.00 yang merupakan faktor dengan jumlah tertinggi, faktor kelemahan dengan jumlah 2.00, faktor peluang yang mendekati jumlah tinggi 2.40 serta faktor ancaman yang hampir mendekati jumlah yang tinggi 1.30 dan merupakan faktor yang sangat mengancam.Kata Kunci : Kawasan Wisata, Prasarana, Sarana, Pantai Sulamadaha
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13428
10.35793/sp.v3i3.13428
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 38-46
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13428/13012
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13429
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI MAHEMBANG KECAMATAN KAKAS
Meray, Josie Geraldy
Tilaar, Sonny
Takumansang, Esli D
Pantai Mahembang Kecamatan Kakas sebagai bagian dari Kabupaten Minahasa yang memiliki daya tarik untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata baik untuk pasar wisata nusantara maupun mancanegara. Objek wisata ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk di kembangkan yaitu seperti pesona alam pantai yang sangat indah dengan pasir putih dan tekstur alam yang berbukit-bukit.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanggapan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Mahembang Kecamatan Kakas dan menganalisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Mahembang Kecamatan Kakas.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif dengan analisis deskriptif kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner, wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik masyarakat mempengaruhi bentuk dan tingkatan partisipasi yang dilakukan masyarakat. Hal tersebut juga berkaitan dengan mata pencaharian dan tingkat pendidikan masyarakat, rendah tingginya pendidikan masyarakat akan mempengaruhi mata pencaharian masyarakat.Dan untuk tanggapan masyarakat dilihat dari skala peran serta masyarakat yang didukung oleh peran pemerintah desa dan wisatawan, masyarakat menanggapi secara positif tentang adanya pengembangan kawasan objek wisata Pantai Mahembang dan juga dapat meningkatkan perekonomian warga di sekitar lokasi wisata tersebut.Sedangkan bentuk-bentuk dan tingkatan partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Mahembang Kecamatan Kakas meliputi : Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga, buah pikiran, serta keterampilan dan kemahiran. Tingkatan partisipasi tersebut dapat dikategorikan dalam tingkat partisipasi insentif, inisiatif, dan interaktif.Kata Kunci :Partisipasi Masyarakat, Pariwisata, Pengembangan, Pariwisata Berkelanjutan, Pantai Mahembang.
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13429
10.35793/sp.v3i3.13429
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 47-55
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13429/13013
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13430
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
POLA PERKEMBANGAN ZONA KAWASAN PENYANGGA TPA SUMOMPO MANADO DI TINJAU TERHADAP ASPEK SPASIAL DAN TATA LETAK BANGUNAN
Sunardi, Sigit Mauludi
-, Sangkertadi
Rondonuwu, Dwight M
ABSTRAKKehadiran tempat pemrosesan akhir seringkali menimbulkan dilema. TPA dibutuhkan, tetapi sekaligus tidak diinginkan kehadirannya.Pemanfaatan lahan disekitar Zona Penyangga TPA sebagai permukiman berdampak buruk bagi kesehatan dan perilaku sosial masyarakat, pada TPA dengan Sistem Pengelolaan Lahan Urug Saniter (LUS) adalah sarana pengurugan sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematik, dengan penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan, serta penutupan sampah setiap hari tidak di perbolehkan mendirikan Bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Faktor yang mendorong terjadinya perubahan tersebut ditinjau dari aspek spasial dan tata letak bangunan disekitarnya. Dan Mengetahui Pola Perkembangan Zona Penyangga Kawasan TPA Sumompo Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penginderaan jauh dengan menggunakan informasi Multi Temporal dan teknik overlay. Sehingga menemukan hasil bahwa Faktor yang mendorong terjadinya perubahan Fungsi Lahan di Kawasan Zona Penyangga TPA karena kurang pahamnya Masyarakat sekitar tentang larangan untuk tidak mendirikan Bangunan di sekitar Kawasan Penyangga. Berdasarkan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO 20 TAHUN 2011 dan PERDA RTRW Kota Manado Tahun 2014 Mengenai batas Zona Penyangga Kawasan TPA yang harus di bebaskan dengan pembangunan atau Kegiatan huni-menghuni, dan Jika tidak ada Penaganan dari Pemerintah dan Kesadaran dari masyarakat itu sendiri, maka dalam jangka waktu 5 Tahun Kedepan pada Tahun 2020. Perkembangan Kawasan Zona Penyangga TPA Sumompo akan Menjadi Kawasan Permukiman dan Pengurangan Luasan RTH di Kawasan Zona Penyangga TPA yang seharusnya tidak di perbolehkan menjadi kawasan terbangun.Kata Kunci : Zona Penyangga TPA, Aspek Spasial dan Tata letak Bangunan
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13430
10.35793/sp.v3i3.13430
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 56-64
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13430/13014
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13431
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13432
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
ADAPTASI MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI TERHADAP BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KOMO LUAR KOTA MANADO
Ajami, Frans Mitran
Poli, Hanny
Wuisang, Cynthia E V
Indonesia memiliki karakteristik geografis dan geologis yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Hal tersebut karena Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan daerah pantai yang luas dan sebagian besar populasi penduduk bertempat tinggal dikawasan pesisir pantai maupun daerah bantaran sungai. Kota Manado sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara dengan karakteristik wilayah yang dataran tinggi dan dataran rendah yang rentan terhadap bencana seperti banjir dan lain-lain. BPPD Kota Manado mencatat bencana terbesar di Kota Manado yang pernah tercatat sejak 169 tahun adalah banjir dan tanah longsor pada tanggal 15 Januari 2014. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui penyebab banjir yang di hadapi masyarakat, mengkaji adaptasi masyarakat bantaran sungai terhadap bencana banjir berdasarkan karakteristik sosial-ekonomi dan prilaku masyarakat , dan mengkaji adaptasi masyarakat di Kelurahan Komo Luar Kota Manado. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakanmetode survey dengan rancangan study kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah 184 KK di Kelurahan Komo Luar Kota Manado yang terkena dampak dengan kriteria tinggi banjir tertinggi 3-4 meter, dan sampel dalam penelitian ini 64 responden dengan menggunakan metode purosive sampling di Kelurahan Komo Luar Kota Manado. Hasil penelitian ditemukan strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat adalah menentukan rute eveakuasi sendiri yakni rumah mereka dan masjid, sampai saat ini alat evakuasi masih sederhana yang tersedia di masing-masing rumah warga, petugas pertolongan pertama tidak ada hingga kini petugas pertolongan pertama adalah masyarakat itu sendiri dengan saling membantu dalam pengurangan dampak dari resiko bencana bajir.Kesimpulan :Banjir di Kelurahan Komo Luar di sebabkan oleh faktor alam dan prilaku masyarakat, responden, strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam hal ini cukup baik dalam meminimalkan dampak resiko bencana banjir.Kata kunci :Adaptasi, Masyarakat Bantaran Sungai, dan Bencana Banjir
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13432
10.35793/sp.v3i3.13432
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 75-84
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13432/13016
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13691
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
CITRA PUSAT KOTA KOTA KOTAMOBAGU
Paputungan, Dwi Pratiwi
Waani, Judy O
Mastutie, Faizah
Pada era globalisasi saat ini suatu kota yang berada dalam tahap perkembangan diperlukan adanya suatu citra kota atau identitas kota untuk mengarah pada kota modern. Citra kota menjadi sesuatu yang penting untuk mengenal ciri khas dari kota itu sendiri. Oleh karena itu,dengan judul penelitian yang ada dapat menemukan citra kota di Kota Kotamobagu melalui lima elemen pembentuk citra kota dalam teori Kevin Lynch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Citra Kota Kotamobagu menurut masyarakat Kotamobagu dan untuk mendapatkan citra kota atau image kota yang sangatsignifikan dari kelima elemen pembentuk citra kota di Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana landasan teori yang berkaitan dengan judul citra pusat Kota Kotamobagu dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.Serta menggunakan metode deskriptif kuantitatif, data kuantitatif dipakai untuk membuat kesimpulan pada peta mental maupun kuesioner berdasarkan hasil presentase responden yang berjumlah 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pusat kota Kota Kotamobagu memiliki lima elemen pembentuk citra kota oleh kevin lynch yaitu Path berupa Jalan Adampe Dolot, Edges berupa sungai Molinow, District berupa kawasan perdagangan dan jasa, Nodes berupa Taman Kota, dan Landmark berupa Bangunan Paris Super Store. Persepsi masyarakat terhadap citra pusat kota Kota Kotamobagu sudah baik sehingga masyarakat dapat mengetahui citra kota yang ada. Akan tetapi, terdapat perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh kategori responden yang dibagi menjadi kategori remaja dan dewasa. Â Kata Kunci : Citra Kota, Pusat Kota, Persepsi, Kota Kotamobagu.
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13691
10.35793/sp.v3i3.13691
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 85-96
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13691/13273
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13692
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
EVALUASI KEBIJAKAN POLA RUANG DAN STRUKTUR RUANG BERBASIS MITIGASI BENCANA BANJIR (Studi Kasus : Kota Palu)
Rachmatullah, Michael
Rogi, Octavianus H. A.
Tilaar, Sonny
Kota Palu, seperti kebanyakan kota lainnya di Indonesia sering mengalami bencana banjir. Karena itulah diperlukan sistem mitigasi bencana banjir di Kota Palu dalam bentuk perencanaan pola dan struktur ruang yang tanggap bencana banjir. Kota Palu sudah memiliki rencana / kebijakan pola dan struktur ruang yang terdapat didalam RTRW Kota Palu 2010 – 2030. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kebijakan pola dan struktur ruang yang ada sudah tanggap terhadap bencana banjir atau belum. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat risiko banjir di Kota Palu dan mengevaluasi kebijakan pola dan struktur ruang di Kota Palu dengan mempertimbangkan aspek bencana banjir khususnya pada tingkat risikonya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis konversi rawan bencana, analisis tingkat kerentanan dan analisis tingkat kapasitas yang parameter pembentuknya mengikuti peraturan baku dari BPBD Kota Palu untuk menjawab tujuan pertama dan analisis evaluasi untuk menjawab tujuan kedua yang keseluruhan analisisnya dibantu dengan software Arcgis. Berdasarkan hasil studi, didapat2 hal yaitu; persebaran tingkat risiko di kota Palu terbagi atas 5 kelas dan yang menjadi pembahasan adalah kelurahan dengan kelas risiko tinggi (8 kelurahan) dan kelas risiko sangat tinggi(9 kelurahan) dan kebijakan pola ruang dan struktur ruang di Kota Palu sudah cukup tanggap terhadap risiko banjir yang ada. Hal ini ditunjukkan melalui perbandingan persentase luas rencana kawasan keseluruhan pada bidang pola ruang serta perbandingan persentase jumlah sistem perkotaan, panjang jalan keseluruhan, dll pada bidang struktur ruang terhadap bagian dari tiap perencanaan yang masuk dalam kelurahan berisiko banjir tinggi dan sangat tinggi.  Kata Kunci :Evaluasi, Banjir, Mitigasi, Kebijakan Pola Ruang dan Struktur Ruang
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13692
10.35793/sp.v3i3.13692
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 97-105
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13692/13274
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13693
2019-12-10T13:38:17Z
spasial:ART
HUBUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI MANADO DENGAN TATA RUANG KAWASAN SEKITARNYA
Tulangow, Pingkan K
Rogi, Octavianus H. A.
Sela, Rieneke L. E.
Kampus merupakan sarana untuk mendapat ilmu bagi masyarakat. Universitas Negeri Manado merupakan universitas negeri yang berada di Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Universitas Negeri Manado (UNIMA) terus mengalami perkembangan setiap tahunnya.Kawasan sekitar kampus UNIMA mengalami perubahan tata ruang beberapa tahun terakhir. Fenomena perubahan tata ruang tersebut, memiliki hubungan yang signifikan dengan keberadaan kampus UNIMA. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahuihubungan Kampus UNIMA dengantata ruang dikawasan sekitarnya.Pengumpulan data melalui studi instansional, observasi, wawancara, kuisioner, perhitungan interpolasi dan ekstrapolasi.Penentuan responden, menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode statistik korelasi untuk menganalisis hubungan perkembanan kampus UNIMA dan perubahan tata ruang kawasan sekitrnya sebagai metode utama dan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis persepasi masyarakat tentang hubungan kampus UNIMA dan tata ruang kawasan sekitrnya sebagai metode pembanding. Hasil dari penelitian ini adalah 73,3% variabel tata ruang memiliki hubungan yang signifikan dengan Kampus UNIMA dan 26,7% variabel tata ruang memiliki hubungan yang tidak signifikan namun cukup erat dengan Kampus UNIMA. Persepsi masyarakat menunjukan 96,7% responden berpendapat bahwa hubungan keberadaan kampus UNIMA dengan tata ruang kawasan sekitarnya dikategorikan tinggi.Sehingga Kampus UNIMA dengan tata ruang kawasan sekitarnya pada 5 tahun terakhir memiliki hubungan yang signifikan. Kata Kunci         : Hubungan, Tata Ruang, Kampus UNIMA
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13693
10.35793/sp.v3i3.13693
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 106-115
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13693/13275
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13739
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
HIRARKI WILAYAH KOTA MANADO
Gunena, Andrey Roland
Tilaar, Sonny
Takumansang, Esli D
Kota Manado terdiri dari 11 Kecamatan yakni Kecamatan Bunaken, Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Singkil, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Tikala, Kecamatan Wenang, Kecamatan Wanea, Kecamatan Sario, dan Kecamatan Malalayang yang pembangunan prasarananya baik sosial, ekonomi, dan pemerintahannya dalam hal kualitas maupun kuantitas berbeda-beda. Penentuan hirarki di Kota Manado akan membuat Kota Manado menjadi kota yang pembangunannya menjadi lebih terstruktur. Penelitian ini bertujuan menentukan hirarki wilayah Kota Manado dengan terlebih dahulu mengidentifikasi jumlah fasilitas ekonomi, sosial, dan pemerintahan di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kota Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dgn metode analisis Skalogram. Metode analisis Skalogram dipakai untuk menentukan Orde berdasarkan prasarana yang ada dimasing-masing kecamatan yang ada di Kota Manado. Dari hasil penelitian diatas diperoleh hirarki wilayah Kota Manado terbagi dalam 4 Orde, yakni Orde I yang terdiri dari Kecamatan Malalayang, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Wanea, Kecamatan Wenang, Kecamatan Tuminting. Orde II yang terdiri dari Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Sario, dan Kecamatan Singkil. Orde III Kecamatan Bunaken. Orde IV yang terdiri dari Kecamatan Tikala, dan Kecamatan Bunaken Kepulauan.  Kata Kunci: Kota Manado, Hirarki Wilayah, Analisis Skalogram
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13739
10.35793/sp.v3i3.13739
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 116-125
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13739/13320
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13740
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
KAJIAN PERTUMBUHAN WILAYAH PENGEMBANGAN DI KOTA AMBON (STUDI KASUS : SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN II)
Djati, Theresia Silvana Samba
Tilaar, Sonny
Sembel, Amanda S
Satuan wilayah pengembangan (SWP) adalah wilayah yang secara geografis dan administrasi dikelompokan berdasarkan potensi dan sumber daya untuk pengembangannya. Kota Ambon memiliki lima (V) SWP. Pusat kota merupakan SWP I dengan fungsi kegiatan yaitu pemerintahan, komersial, perdagangan dan jasa serta permukiman. Dari tahun ke tahun menunjukan adanya perkembangan kota Ambon dalam hal pemanfaatan ruang dalam kota. Kegiatan yang cenderung berorientasi di pusat kota sehingga menjadikan pusat kota semakin padat perlahan dikembangkan ke arah bagian luar pusat kota dalam hal ini yaitu satuan wilayah pengembangan (SWP) II. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi arah perkembangan wilayah secara spasial pada SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) II dan menentukan lokasi pusat pertumbuhan wilayah di SWP II. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Kualitatif-Kuantitatif (Mix Method). Metode kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi arah perkembangan wilayah pada SWP II dengan menggunakan analisis overlay dan analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan kota, metode kuantitatif digunakan untuk menentukan lokasi pusat pertumbuhan wilayah di SWP II dengan menggunakan analisis skalogram, analisis indeks sentralitas dan analisis gravitasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, arah perkembangan spasial Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) II yaitu perkembangan horizontal melalui proses perkembangan spasial sentrifugal. Lokasi pusat pertumbuhan wilayah di Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) II berdasarkan analisis skalogram dan analisis indeks sentralitas berada di desa Passo. Hasil analisis gravitasi menunjukan interaksi desa/kelurahan yang paling kuat di SWP II yaitu antara Desa Passo dengan Desa Nania, sedangkan yang paling sedikit interaksinya yaitu Desa Passo dengan Desa Latta. Kata Kunci : Pertumbuhan wilayah, Perkembangan Wilayah, Satuan Wilayah Pengembangan II, Kota Ambon.
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13740
10.35793/sp.v3i3.13740
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 126-135
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13740/13321
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13741
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG BERAPI DI KOTA TOMOHON
Welang, Cindy P
Mononimbar, Windy
Poli, Hanny
Kesesuaian lahan merupakan penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kawasan rawan gunung berapi adalah kawasan yang berpotensi tinggi mengalami bencana akibat letusan gunung. Permasalahan perkembangan Kota Tomohon yang semakin pesat memberikan dampak pada peningkatan kebutuhan lahan untuk sarana permukiman. Hal ini mendorong berkembangnya aktivitas pada kawasan yang tidak sesuai peruntukkannya sebagai kawasan permukiman termasuk pada kawasan rawan gunung berapi. Untuk itu diperlukan analisis kesesuaian lahan permukiman khususnya pada kawasan yang masuk dalam  kawasan rawan bencana gunung berapi di Kota Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis spasial dengan bantuan alat analisis GIS (Geography Information System). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian lahan permukiman pada kawasan rawan bencana gunung berapi di Kota Tomohon. Berdasarkan hasil studi kesesuaian lahan permukiman pada kawasan rawan bencana gunung berapi di Kota Tomohon berdasarkan persebaran kawasan permukiman menunjukkan  kawasan permukiman yang lokasinya tidak sesuai adalah seluas 6 Hektar dengan prosentase 0,6% dari luas persebaran kawasan permukiman di Kota Tomohon dan berdasarkan peruntukkan kawasan permukiman pada RTRW Kota Tomohon menunjukkan kawasan permukiman yang lokasinya tidak sesuai adalah seluas 6 Hektar dengan prosentase 0,4% dari luas kawasan peruntukkan permukiman pada Rencana Pola Ruang RTRW Kota Tomohon. Kata Kunci : Kesesuaian Permukiman, Gunung Berapi, Kota Tomohon
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13741
10.35793/sp.v3i3.13741
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 136-145
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13741/13322
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13742
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
EVALUASI PELAYANAN TRANSPORTASI BENTOR DI KOTA KOTAMOBAGU BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA
Lintang, Tessa Viola Anastassya
Supardjo, Surijadi
Karongkong, Hendriek H
Angkutan umum memiliki peran dan fungsi sangat penting dalam mobilitas masyarakat untuk memenuhi pergerakannya. Dilihat dari sudut pengguna jasa, pada umumnya terdapat beberapa kebutuhan seperti, waktu perjalanan yang lebih pendek atau kecepatan perjalanan, fasilitas perpindahan yang lebih baik, waktu menunggu yang lebih pendek, kenyamanan, atau perlindungan terhadap cuaca yang lebih baik. Sesuai dengan tujuan penyediaannya, angkutan umum seharusnya bisa memberi pelayanan yang baik dan layak bagi penggunanya. Pada kenyataannya tujuan tersebut masih jauh dari harapan. Kualitas pelayanan angkutan Bentor di Kota Kotamobagu masih belum maksimal, oleh karena itu peningkatan pelayanan angkutan Bentor di Kota Kotamobagu perlu dilaksanakan untuk melayani kebutuhan pergerakan penumpang. Ketidakmampuan angkutan Bentor di Kota Kotamobagu memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat membuat Bentor di Kota Kotamobagu tidak mampu menunjukkan fungsinya sebagai angkutan Kota yang mampu melayani penumpang dengan pelayanan maksimal. Oleh karena itu, perlu diketahui tingkat kinerja pelayanan angkutan Bentor di Kota Kotamobagu berdasarkan persepsi masyarakat di Kota Kotamobagu. Hasil dari evaluasi ini menunjukkan bahwa, kinerja pelayanan angkutan Bentor di Kota Kotamobagu pada empat Kecamatan di Kota Kotamobagu berdasarkan persepsi pengguna sudah cukup memuaskan. Walaupun ada beberapa kinerja pelayanan yang dirasa masih belum memuaskan pengguna. Adapun kinerja yang paling banyak dikeluhkan pengguna sebagai kinerja yang paling buruk adalah tingkat keamanan, kriminalitas serta tarif bentor yang tidak sesuai dengan jarak tempuh. Oleh karena itu, beberapa solusi yang menjadi rekomendasi dari hasil penelitian ini antara lain perlu adanya perubahan model (modifikasi) dimana saat ini penumpang berada tepat di depaan sopir, sementara hal utama yang harus di perhatikan pada sebuah transportasi umum adalah keselamatan penumpang, sehingga penumpang harus terletak di belakang pengemudi. Dengan demikian dari segi kenyamanan dan keamanan lebih bisa di nikmati oleh para pengguna jasa transportasi. Selain itu harus ada penetapan tarif yang pasti dari pemerintah terkait. Kata kunci: angkutan Bentor, Kendaraan Roda Tiga, kinerja pelayanan, dan evaluasi
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13742
10.35793/sp.v3i3.13742
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 146-155
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13742/13323
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13743
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU
Umar, Feki Pebrianto
Sela, Rieneke L. E.
Tarore, Raymond Ch.
Kota dalam perjalanannya selalu tumbuh dan berkembang. Seiring dengan perkembangan kota, berbagai macam aktifitas perkotaan mulai tumbuh dan salah satu yang memicu perkembangan tersebut adalah Penduduk. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan semakin tingginya permintaan lahan untuk fungsi permukiman. Seperti yang terjadi di Kota Kotamobagu, dimana salah satu wilayah yang mengalami perubahan dalam pemanfaatan ruang adalah Kelurahan Mogolaing. Pembangunan yang terjadi rata-rata berfokus mengikuti jalur jalan dengan kepadatan yang tinggi terutama pada Jln. Adampe Dolot dan Jln Kampus yang masing masing mengalami perubahan dengan fungsi pemanfaatan ruang yang berbeda. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan tersebut serta mengkaji faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan dengan mengambil 10 tahun perbandingan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis dengan SIG. Hasil analisis menunjukan peningkatan persen lahan terbangun yang dimanfaatkan untuk fungsi komersial serta adanya perubahan fungsi bangunan seperti perubahan hunian menjadi hunian sekaligus komersial dimana perubahan tersebut mengikuti koridor atau merembet secara linear dan terfokus pada bagian wilayah penelitian yang berdekatan dengan pusat kota. Selanjutnya ditemukan faktor yang menyebabkan perubahan fungsi pemanfaatan ruang adalah Topografi, Penduduk, Nilai Lahan, Aksesibilitas, dan Daya Dukung Lahan. Kata Kunci : Perubahan Fungsi, Pemanfaatan Ruang, Koridor, Mogolaing Kotamobagu
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13743
10.35793/sp.v3i3.13743
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 156-163
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13743/13324
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13770
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN MANADO
Jikwa, Natalia Rossalia
Tilaar, Sonny
Takumansang, Esli D
Pasar Pinasungkulan Karombasan merupakan salah satu pasar besar yang berada di kota manado berdasarkan peraturan daerah no. 14 tahun 2000 tanggal 3 januari 2000 dinas pasar dialihkan status menjadi perusahan daerah kota Manado sehingga saat ini dikelolah secara langsung oleh PD Pasar kota Manado. Di pasar pinasungkulan karombasan ini terdapat penjual-penjual mulai dari pedagang kaki lima hingga took-toko besar yang di bangun didalamnya. Pasar Pinasungkulan Karombasan ini telah menjadi pusat perbelanjaan bagi masyarakat sekitar yang sering dibanjiri pedagang maupun pengunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi dan menganalisis pemanfaatan ruang kawasan pasar pinasungkulan karombasan Manado. Penelitian yang dilakukan untuk penulisan ini menggunakan data-data yang diambil secara langsung di lapangan (data primer) yaitu: tinjau langsung (data opservasi), wawancara, foto-foto dokumentasi. Data dari instansi terkait (data sekunder) diantaranya adalah data PD pasar, peta lokasi pasar, jumlah pedagang dan profil pasar kota manado. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan SNI 1852: 2015 tentang pasar rakyat berdasarkan persyaratan teknis dan pengelolahan pasar. Dari hasil analisis kemudian diolah menggunakan bantuan Microsoft exel yang akan menghasilkan grafik Optimal (termanfaatkan) dan tidak optimal (tidak temanfaatkan) serta standar pemanfaatan ruang. Berdasarkan hasil analisis untuk pemanfaatan ruang kawasan pasar Pinasungkulan Karombasan Manado, bahwa ruang yang termanfaatkan adalah 50% dan ruang yang tidak termanfaatkan adalah 50% sedangkan berdasarkan standar SNI 1852:2015 bahwa pasar Pinasungkulan Karombasan Manado mencapai 47.73% memenuhi standar dan 52.72% tidak memenuhi standar. Â Kata kunci :Pasar, Pemanfaatan Ruang.
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13770
10.35793/sp.v3i3.13770
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 164-172
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13770/13350
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/13771
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN PASIR PANJANG KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG
Djosari, Ayuningsih
Tungka, Aristotulus E.
Lahamendu, Verry
Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di kota Bitung, pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan. Pulau lembeh merupakan pulau yang berada di kota Bitung, memiliki 7 Kelurahan yang salah satunya yaitu kelurahan Pasir Panjang. Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan perencanaan, pelaksanaan, monitoring serta evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan prasarana dan sarana berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji ketersediaan Prasarana dan Sarana yang berbasis Masyarakat serta mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap pembangunan dan Peran Pemerintah dalam mewujudkan Prasarana dan Sarana yang berkelanjutan.Metode Pengumpulan data menggunakan metode observasi secara langsung,wawancara dan dokumen data serta dokumen dari berbagai laporan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menujukan bahwa di kelurahan Pasir Panjang Prasarana dan Sarana sudah cukup memadai. Pembangunan berbasis masyarakatpun telah diterapkan dan didukung penuh masyarakat dalam pelaksanaan maupun pemeliharaannya. Meskipun masih ada Prasarana umum yang sudah mulai rusak seperti Jarigan Drainase dan Sanitasi Umum. Masyarakat kelurahan Pasir Panjang begitu memiliki rasa Partisipatif yang tinggi dilihat dari peran serta mereka dalam setiap pebangunan Prasarana Dan Sarana Permukiman yang Berbasis Masyarakat dan Berkelanjutan. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Prasarana dan Sarana berbasis Masyarakat,Kota Bitung
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13771
10.35793/sp.v3i3.13771
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 173-180
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/13771/13351
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/14139
2019-12-10T13:38:18Z
spasial:ART
PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP FASILITAS INFRASTRUKTUR DI PANTAI PASIR PUTIH KABUPATEN MANOKWARI PROPINSI PAPUA BARAT
Lallo, Christian
Poluan, R. J.
Waani, Judy O
Pembangunan merupakan salah satu fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah sebagai salah satu pengambil kebijakan. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah kesejahteraan ekonomi atau mengalami peningkatan pendapatan.Manokwari merupakan salah kabupaten yang sedang berkembang, baik di lihat dari tingkat perekonomian maupun jumlah penduduknya.Untuk mendukung kegiatan dan perkembanggan pantai pasir putih dibutuhkan infrastruktur beserta kondisinya yang baik agar tidak menghambat proses perkembanggan pantai pasir putih. Kebutuhan akan infrastruktur fisik sangat penting untuk menunjang kemudahan aksesibilitas kegiatan dan perkembangan pada pantai pasir putih. Infrastruktur fisik itu misalnya adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah, pembuangan sampah, jaringan listrik.Mengetahui Persepsi Wisatawan Terhadap kondisi Fasilitas Infrastruktur pada Pantai Pasir Putih dan Menganalisis Tingkat kenyamanan adalah tujuan dari penelitian ini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisa menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini untuk mengetahui kondisi fasilitas infrastruktur dan kenyamanan wisatawan terhadap fasilitas infrastruktur tersebut. Â Kata Kunci :Persepsi, Wisatawan, Infrastruktur, Pantai
SPASIAL
2016-12-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/14139
10.35793/sp.v3i3.14139
SPASIAL; Vol. 3 No. 3 (2016); 181-188
2723-5580
2442-3262
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/spasial/article/view/14139/13713
b6a4f375f84e02893eab148612866b81