Kajian Kapasitas Gelagar Beton Bertulang Berdasarkan Sistem Pembebanan BMS 1992 dan SNI 2005

Authors

  • Rico Daniel Sumendap
  • Steenie E. Wallah
  • M. J. Paransa

Abstract

Dalam membangun suatu jembatan harus direncanakan untuk mampu memikul beban baik beban hidup maupun beban mati.Guna menyeragamkan pengambilan nilai beban maka muncul beberapa metode pembebanan. Dalam skripsi ini diambil metode pembebanan Bridge Management System (BMS 1992) dan SNI T-02-2005 sebagai objek penelitian.Untuk mengetahui besarnya perbedaan beban dari kedua metode pembebanan ini, hal tersebut kemudian ditinjau terhadap struktur bangunan atas jembatan yang menggunakan beton bertulang dengan bentang 8m sampai 30m. Perbedaan momen yang dihasilkan oleh kedua metode pembebanan ini  kemudian dihubungkan terhadap perencanaan tulangan lentur gelagar yang menggunakan mutu beton (fc’) 30MPa, mutu baja (fsy) 240Mpa dan dimensi gelagar tertentu. Selain untuk mengetahui besarnya perbedaan dari kedua metode pembebanan ini, dalam skripsi ini juga merencanakan tulangan diafragma, plat lantai, dan gelagar jembatan pada bentang L = 8m, L = 12m, L = 16m, L = 20m, serta menghitunga kapasitas dari masing-masing dimensi gelagar terhadap bentang jembatan yang dihitung berdasarkan metode pembebanan SNI 2005 dan BMS 1992. Adapun dimensi gelagar yang digunakan adalah b = 40cm, b = 45cm, b = 50cm, b = 60cm, b = 70cm, b = 80cm dengan perbandingan tinggi gelagar terhadap lebar gelagar adalah 3/2. Hasil menunjukkan momen yang dihitung dengan metode pembebanan SNI 2005 lebih besar dari BMS 1992 yaitu 0.37% sampai 0.54%. Dalam perhitungan kapasitas gelagar perbedaan ini sangat kecil pengaruhnya bahkan pada kondisi tertentu tidak berarti.

 

Kata kunci : BMS 1992, SNI 2005, kapasitas gelagar

Downloads

Published

2015-12-15