2024-03-29T06:47:54Z
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/oai
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/9735
2023-07-27T02:12:33Z
tekno:ART
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20886
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Korelasi Antara Tegangan Geser Dan Nilai CBR Pada Tanah Lempung Dengan Bahan Campuran Tras
Kapantow, Gloria Maria
Balamba, Sjachrul
Sarayar, Alva N.
Sifat tanah lempung lunak yang memiliki kapasitas daya dukung dan kuat geser yang rendah menjadi suatu permasalahan yang dihadapi dalam proses konstruksi. Salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan, korelasi kuat geser dan nilai CBR pada tanah lempung yang ada di daerah desa Sonder setelah distabilisasi dengan tras, dengan presentase variasi tras 5%, 10%, 15%, 20%. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian CBR dan Triaksial. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan tras memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tegangan geser dan nilai CBR. Dari uji CBR rendaman pada campuran 0% tras didapat nilai CBR sebesar 10,031% dan terus mengalami peningkatan hingga pada campuran 15% sebesar 19,933% dan kembali turun pada campuran 20% menjadi 16,590%, dan pada nilai tegangan geser terus mengalami peningkatan yang awalnya 11,654 t/m2 pada campuran 0% tras, menjadi 12,914 t/m2 pada campuran 15% tras dan pada saat kadar 20% nilai tegangan geser kembali menurun menjadi 12,162 t/m2. Berdasarkan korelasi antara tegangan geser dan nilai CBR terhadap campuran tras dapat dilihat bahwa penambahan presentase tras pada tanah lempung akan meningkatkan nilai CBR dan tegangan geser tanah sampai pada kadar tras 15% dan setelah kadar 15% nilai CBR dan tegangan geser mulai menurun.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20886
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20886/20574
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20887
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado)
Onibala, Milka
Tjakra, Jermias
Pratasis, Pingkan
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Oleh karena itu usaha untuk mengoptimasikan waktu dan biaya sangat penting dalam perencanaan suatu proyek. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengoptimasi waktu dan biaya yaitu dengan metode crash. Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan cara melakukan pengujian dengan mempercepat semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis. Pada penelitian ini, optimasi waktu dan biaya dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Project 2013. Dengan menginputkan data hasil penelitian ke dalam program, maka Microsoft Project ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini sehingga perhitungan akan lebih cepat dan akurat. Hasil penelitian yang dilakukan pada Proyek pembangunan gedung Laboratorium Fakultas Teknik UNSRAT menunjukkan bahwa percepatan yang dilakukan menyebabkan menurunnya pengeluaran biaya total proyek. Dari hasil perhitungan diperoleh waktu penyelesaian proyek optimum yaitu 453 hari kerja dengan biaya total proyek sebesar Rp. 48.460.040.351. Sedangkan, waktu penyelesaian normal 480 hari kerja dengan biaya total proyek Rp. 48.547.660.751. Jadi terjadi pengurangan durasi selama 27 hari kalender dan penghematan biaya sebesar Rp. Rp. 87.620.400,-
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20887
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20887/20575
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20888
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Pengaruh Penambahan Abu Batu Bara Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung
Polii, Sindy Natalia
Sompie, O. B. A.
Manaroinsong, Lanny D. K.
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting untuk mendukung beban. Seringkali tanah belum dapat digunakan karena kondisi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan abu batu bara sebagai bahan stabilisasi tanah. Abu batu bara adalah bagian dari sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbentuk partikel halus. Abu batu bara tidak memiliki kemampuan mengikat, namun dengan kehadiran air dan ukurannya yang halus, silikaoksida (SiO2) yang dikandung di dalam abu batu bara akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu batu bara terhadap kuat geser tanah lempung dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada pengujian pemadatan terjadi peningkatan γdmax menjadi 1.265 gr/cm3 pada campuran 25% abu batu bara. Untuk nilai kohesi terbesar yaitu 6.3526 t/m2 pada campuran 20% abu batu bara. Sedangkan untuk nilai sudut geser dalam (∅) = 17˚ pada campuran 15% dan 25% abu batu bara dan tegangan geser terbesar pada campuran 25% dengan nilai τ = 12.4899 kN/m2. Semakin besar jumlah abu batu bara yang digunakan semakan besar pula tegangan geser yang diberikan. Kemudian faktor keamanan dari 1.414 pada campuran 0% menjadi 2.194 pada campuran 20% abu batu bara.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20888
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20888/20576
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20889
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Analisis Tinggi Muka Air Dan Debit Banjir Sungai Nimanga Di Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan
Tumober, Ruth Rebeca
Sungai Nimanga adalah sungai yang melintasi Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan dan menjadi sumber air yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sungai ini sudah sering meluap dan membanjiri kawasan yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat sehinggah diperlukan upaya pengendalian banjir. Oleh karena itu dibutuhkan analisis untuk mengetahui besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 2 pos hujan, yaitu MRG Ranowangko-Taratara dan MRG Pentu-Pinaling dengan periode pencatatan tahun 2006 s/d tahun 2016. Analisis curah hujan rencana dihitung dengan menggunakan metode Log Person III. Perhitungan debit banjir menggunakan program komputer HEC-HMS dan untuk perhitungan tinggi muka menggunakan program komputer HEC-RAS. Selain penampang sungai pada sta 0 + 0 sampai 0 + 200 pada kala ulang 2 tahun, kala ulang 10 tahun dan 25 tahun maka penampang sungai sta 0 + 50 sampai sta 0 +200 tidak dapat menampung debit banjir dengan kala ulang 50 tahun, dan 100 tahun
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20889
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20889/20577
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20890
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Karakteristik Mekanik Beton Geopolimer Dengan Perawatan Suhu Ruangan (Ambient Curing)
Pesik, Juanditra
Sumajouw, M. D.J.
Pandaleke, Ronny E.
Saat ini bangunan merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi kelangsungan hidup umat manusia, oleh karena itu para insinyur teknik sipil mendesain konstruksi bangunan yang kuat dan tahan terhadap segala bentuk perubahan lingkungan serta berbiaya murah. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bangunan serta strukturnya berkembang lebih bervariasi dan lebih inovatif, serta sekarang ini kebanyakan bangunan menggunakan struktur beton bertulang. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beton bertulang lebih kuat secara struktur dan bahannya mudah diperoleh dipasaran.Geopolymer merupakan bahan yang ramah lingkungan, karena menggunakan bahan – bahan buangan industry serta proses pembuatan beton geopolymer tidak terlalu memerlukan enegi yang besar, jika di bandingkan dengan proses pembuatan semen Portland yang memerlukan suhu hingga 800 derajat Celsius. Beton geopolymer dapat dibuat dengan pemanasan suhu ruagan kurang lebih 25 derajat Celsius selama satu hari penuh, karena hal terebut beton geopolymer merupakan salah satu solusi beton yang mampu menurunkan emisi gas rumah kaca (karbondioksida). Berdasarkan hal – hal yang dibahas sebelumnya, maka dapat dipahami bahwa penelitian tentang beton geopolymer merupakan suatu keharusan. Dalam melaksanakan penelitian beton geopolymer yang menggunakan fly ash disubtitusi dengan kapur dan semen dengan persentase 2.5%,5%, dan 10% pada perawatan suhu ruangan (ambient curing). Dengan menghitung persentase kenaikan kekuatan beton.dan dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya persentase subtitusi maka semakin tinggi pula kenaikan kuat tekan beton.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20890
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20890/20578
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20891
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Analisis Risiko Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Situmorang, Benhart E.
Arsjad, Tisano Tj.
Tjakra, Jermias
Dalam setiap proyek konstruksi, selalu ada risiko yang dapat muncul pada setiap kegiatan ataupun pekerjaan pada proyek khususnya risiko teknis yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek. Risiko merupakan bahaya, akaibat atau konsekuensi yang dapat terjadi pada proses yang sedang berlangsung dan mempunyai efek yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko dominan yang memiliki kemungkinan/bisa saja terjadi dan memiliki dampak negatif. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui respon yang sesuai untuk meminimalisir ataupun meniadakan dampak negatif yang diberikan oleh risiko tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuisioner. Analisis dimulai dari identifikasi risiko melalui studi literature, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden terpilih yang terkait di tampat proyek tersebut. Selanjutnya analisis risiko dilakukan dengan cara mancari nilai yang mewakili terlebih dahulu yang berasal dari jawaban responden menggunakan metode Severity Index (SI). Setelah diketahui nilai yang mewakili jawaban responden, analisa dilanjutkan dengan menggunakan matriks Probabilitas dan Dampak. Didapatkan risiko risiko dominan, yaitu Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja, produktifitas tenaga kerja yang rendah, kenaikan harga material, kerusakan/kehilangan material, kerusakan peralatan/mesin konstruksi, keterlambatan dari jadwal. Setelah risiko risiko tersebut diketahui, dilakukan respon risiko dengan melakukan wawancara/diskusi dengan pihak responden terpilih untuk mengetahui respon yang harus diberikan untuk dapat meminimalisir atau meniadakan dampak dari risiko-risiko tersebut.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20891
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20891/20579
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20892
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Karakteristik Pelaku Perjalanan Dalam Memilih Rute – Studi Kasus : Jl. Manado - Airmadidi
Masinambow, Christmas E. L.
Rompis, Semuel Y. R.
Sendow, Theo K.
Ketidaktentuan perilaku pelaku perjalanan dalam memilih rute mempunyai banyak variasi yang perlu dipertimbangkan, faktor utama ketidaktentuan adalah persepsi pengguna jalan terhadap pemilihan rute perjalanan.. Pemerintah Republik Indonesia telah memutuskan untuk membangun jalan tol Manado Bitung yang sekarang ini dalam proses pembangunan, dan disebelah utara jalan nasional Manado Bitung telah dibangun jalan yang diberi nama jalan Sukarno, dengan adanya tiga rute jalan yang akan ditempuh dari Manado-Airmadidi tentunya para pelaku perjalanan dapat memilih rute perjalanannya. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik serta variabel yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam memilih rute dari Manado ke Airmadidi atau sebaliknya. Penelitian ini dilakukan pada 200 responden. Karakteristik repondennya 50% responden berumur 21-25 tahun, 55% responden berjenis kelamin perempuan dan 45% responden berjenis kelamin laki-laki, 36% responden berpenghasilan Rp.2.500.000,- sampai Rp.5.000.000,-, 40% responden pekerjaannya adalah PNS/TNI/POLRI. Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis data regresi multinomial logistik kategori jalan nasional, variabel waktu tempuh yang ditujukan pada logit 1 berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pemilihan rute jalan sukarno dibanding jalan nasional dengan p-value 0.003≤0.005, dan pada logit 2 variabel waktu tempuh berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pemilihan rute jalan tol Manado Bitung dibanding jalan nasional dengan p-value 0.001≤0.005 kemudian variabel kemacetan yang ditunjukan pada logit 1 berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pemilihan rute jalan sukarno dibanding jalan nasional dengan p-value 0.00≤0.005, dan pada logit 2 variabel kemacetan berpengaruh siginifikan terhadap keputusan pemilihan rute jalan tol Manado Bitung dibanding jalan nasional dengan p-value 0.000≤0.005.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20892
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20892/20580
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20893
2018-10-07T06:43:17Z
tekno:ART
Pengaruh Berhentinya Angkutan Kota Di Sembarang Tempat Terhadap Arus Dan Kapasitas (Studi Kasus : Jl. Piere Tendean Depan Mega Trade Center MTC)
Politon, Ronald R. M. W.
Jansen, Freddy
Lalamentik, Lucia G. J.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh berhentinya angkutan kota/mikrolet di sembarang tempat terhadap arus dan kapasitas. Untuk itu penelitian dilakukan selama 6 hari, yaitu hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 07.00 - 19.00 WITA. Penelitian dilakukan secara langsung dengan mengambil data-data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan (kecepatan rata-rata ruang) dan hambatan samping (kendaraan masuk dan keluar parkir, kendaraan berhenti di sembarang tempat (mikrolet), pejalan kaki, penyebrang jalan dan kendaraan lambat). Data-data volume, kecepatan dan hambatan samping dibagi per 15 menit. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dibagi dalam beberapa bagian yaitu volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan. Analisa kapasitas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan untuk pengaruh berhentinya kendaraan berhenti terhadap arus lalu lintas, kapasitas pada saat ada kendaraan berhenti dan kecepatan kendaraan menggunakan regresi tunggal. Dari hasil penelitian diperoleh di ruas jalan Piere Tendean volume lalu lintas yang tertinggi terjadi pada hari kamis, 01 maret 2018 pukul 17.00-18.00 dengan total arus sebesar 4450 smp/jam. Kapasitas ruas jalan Piere Tendean pada saat ada kendaraan berhenti sebesar 2787,04 smp/jam, sedangkan kapasitas pada saat tidak ada kendaraan berhenti sebesar 4162,15 smp/jam. Dapat disimpulkan bahwa kendaraan berhenti di sembarang tempat mempengaruhi arus lalu lintas sebesar 75,44 % sisanya 24,56 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan keluar masuk parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan, dan kendaraan lambat. Pengaruh kapasitas saat ada kendaraan berhenti terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 100 % yang terjadi pada hari rabu 28 februari 2018 dan kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat tidak berpengaruh terhadap kapasitas jalan Piere Tendean Manado. Sedangkan pengaruh kecepatan terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 78,3 % yang di ambil pada hari jumat, 02 maret 2018, sedangkan sisanya 21,7 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20893
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20893/20581
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/20909
2018-10-07T06:49:20Z
tekno:ART
Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pemutusan Kontrak Kerja Pada Proyek Pembangunan Masjid Kompleks Blok Plan Tahap I Kabupaten Gorontalo Utara
Djau, Rahman Abdul
Narasiang, Benefit S.
Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan Masjid Blok Plan Tahap I yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo Utara. Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Hasil survei kuesioner terkumpul sebanyak 50 responden, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan analisa statistik. Berdasarkan uji realibilitas diperoleh koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,704, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel ini adalah realibel. Hasil penelitian ini dilakukan dengan uji statistik dan dilakukan perangkingan atas faktor-faktor penyebab terjadinya pemutusan kontrak kerja. Berdasarkan perangkingan tersebut terdapat 9 (sembilan) faktor penyebab terjadinya pemutusan kontrak kerja, yaitu kerjasama tim yang buruk, hubungan kerja yang tidak harmonis dengan owner, kualitas pekerjaan rendah, kekurangan tenaga kerja, metode kerja yang tidak tepat, hubungan kerja yang tidak harmonis dengan suplier, kekurangan dana dalam pelaksanaan dan kegagalan konstruksi.
TEKNO
2018-09-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20909
TEKNO; Vol. 16 No. 69 (2018): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/20909/20596
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/21588
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Studi Pengaruh Beban Gandar Dan Drainase Terhadap Indeks Kondisi Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Manado-Amurang
Sanggor, Priscilia Ester
Waani, Joice E.
Lalamentik, Lucia G. J.
Jalan merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi karena sebagian besar pergerakan barang maupun jasa di Indonesia menggunakan moda angkutan darat. Ruas Jalan Manado -Amurang merupakan Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten/Kota sehingga banyak dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, dan 36,84% merupakan kendaraan berdimensi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai indeks kondisi perkerasan jalan pada Titik Pengamatan I STA 16+400 s/d 17+400 (Desa Ranowangko) dan Titik Pengamatan II STA 34+500 s/d 35+500 (Desa Popontolen), dengan kumulatif beban sumbu standar yang sama namun kondisi sistem drainase yang berbeda pada kedua titik pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini guna menilai kondisi perkerasan jalan yaitu dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak dan nilai 100 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sempurna, sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan kadar kerusakan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan secara visual dengan panjang pengamatan 1.0 km untuk setiap titik pengamatan, yang kemudian dibagi menjadi beberapa segmen dengan ukuran 50 x 6 m per segmen untuk titik pengamatan I, dan 50 x 6,5 m per segmen untuk titik pengamatan II. Untuk Analisa data beban gandar berdasarkan metode Bina Marga 2013. Ruas jalan Manado -Amurang terakhir dioverlay pada tahun 2008, setelah 10 tahun ruas jalan dioverlay dihitung kumulatif beban sumbu standar dan diperoleh 25.706.604 ESAL.Untuk kondisi sistem drainase titik pengamatan I tidak meiliki sistem drainase, dan untuk titik pengamatan II memilki sistem drainase yang baik. Hasil analisa menunjukkan kerusakan yang terjadi pada kedua titik pengamatan antara lain Lubang (potholes), Retak Buaya (alligator cracking), Tambalan Galian Utilitas (utility cut patching), Pelapukan dan Pelepasan Butir (weathering and raveling), Retak Tepi (edge cracking), Penurunan Bahu Jalan (lane/shoulder drop off), Alur (rutting) , dan Amblas (depressions). Nilai PCI rata-rata untuk ruas jalan desa Ranowangko adalah 64,26 dikategorikan dalam kondisi Baik(Good), namun pada beberapa segmen yaitu segmen 1,8,10,18, dan 20 mengalami kerusakan yang perlu suatu penanganan serius. Sedangkan untuk ruas jalan desa Popontolen diperoleh nilai PCI rata-rata adalah 73,08 yang dikategorikan dalam kondisi Sangat Baik (Very Good), dan setiap segmen dalam kondisi baik sampai sempurna. Untuk rekomendasi penangananan perbaikan kerusakan jalan yang sesuai untuk kedua titik pengamatan adalah program tambalan (patching), dilapisi ulang (overlay) dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/21588
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/21588/21288
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/21873
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Percepatan Konsolidasi Dengan Menggunakan Horizontal Drain
Kirihio, Pentagon F.P.
Rondonuwu, Steeva G.
Sompie, O. B. A.
Horizontal drain merupakan salah satu cara mempercepat proses konsolidasi pada tanah. Kecepatan konsolidasi merupakan hal penting pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukan bahwa penggunaan drain bisa menjadi salah satu solusi percepatan konsolidasi pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan yang di inginkan seperti penurunan pada tanah lempung. Danau Tondano merupakan lokasi penelitian yang dipilih karena jenis tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah lempung lunak. Penelitian ini dibatasi pada perbedaan percepatan konsolidasi dengan tanpa penggunaan horizontal drain serta penggunaan bahan campuran berupa semen Portland. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan penggunaan horizontal drain dan bahan campuran membuat nilai Cc berubah dari 1.8 (tanah asli) meningkat menjadi 2.1 (Horizontal drain) dan 2.5 (Horizontal drain + semen 2%)
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/21873
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/21873/21574
Copyright (c) 2018 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/22205
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Tinjauan Pengaruh Pasang Surut Terhadap Pola Arus Di Teluk Amurang, Sulawesi Utara
Jansen, Tommy
Angin, pasang surut dan efek debit sungai secara luas menyebabkan terjadinya arus pantai. Kekuatan dari arus pasang surut, runoff aliran sungai, kondisi meteorologi, konfigurasi dari pada garis pantai, kedalaman air serta keadaan topografi, adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sirkulasi air di pesisir. Umumnya arus merupakan aliran dari massa air yang disebabkan oleh angin, perbedaan dalam density air laut atau pergerakan pasang surut. Keberadaan arah arus pasang surut di daerah pesisir Teluk Amurang diteliti dengan menggunakan computer model tools dari model hidrodinamik dengan menghitung arus serta kecepatannya. Lokasi studi bertempat di Teluk Amurang sebagai bagian dari Provinsi Sulawesi Utara dengan posisi geografis sekitar   1012’16.16†N-124027’04.33â€E sampai 1015’43.80†N-124032’01.06â€E. Data bathimetri dan pasang surut yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Indonesian Coastline Environmental map tahun 1995 dengan skala 1:50.000 dari BIG (Badan Informasi Geospasial) serta data satelit dari Google Earth tahun 2018 dan LANTAMAL Manado, data angin diperoleh dari BMKG Bitung. Waktu simulasi diambil pada 25 November sampai 23 Desember 2016 sebagai musim basah serta 25 Mei sampai 23 Juni 2016 sebagai musim kering. Analisis tools menggunakan MIKE3 Hidrodinamik mode. Pola arus memainkan peranan penting didalam proses transport sedimen, sehingga studi pola arus juga menjadi penting. Hasil dari pada studi ini menunjukkan pasang-surut yang terjadi di area Teluk Amurang menentukan arah arus yang masuk ke teluk. Tanpa memperhitungkan pengaruh angin, dari hasil simulasi diperoleh arah arus dekat pesisir ke arah Timur,Tenggara dan Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 0,16 m/dt.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22205
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22205/21904
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/22206
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Analisa Pile Slab Pada Tanah Rawa (Jalan Tol Manado-Bitung)
Sorongan, Claudio Daniel
Manoppo, Fabian J
Rondonuwu, Steeva G.
Jalan Tol Manado-Bitung yang mempunyai panjang 39,9 km adalah infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah untuk mengurai kemacetan yang terjadi antara kota manado dan kota bitung akibat terjadinya peningkatan volume kendaraan serta interaksi dikedua kota tersebut. Akan tetapi. Saat pembangunan terdapat suatu kendala yaitu trase jalan harus melewati daerah dengan kondisi tanah yang sangat lunak/tanah rawa. Dimana jenis tanah ini diketahui memiliki daya dukung yang sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat jalan dengan menggunakan struktur Pileslab. Struktur Pileslab terdiri dari slab, pile head dan pondasi tiang pancang. Standar pembebanan pada struktur mengacu pada SNI T-02-2005 (Standar Pembebanan Untuk Jembatan). Analisis yang digunakan untuk mendesain struktur Pile slab ini adalah analisis dengan cara statis dan dengan menggunakan program AllPile. Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan, didapatkan bahwa struktur Pile slab dapat memikul beban vertical sebesar 3290,7 kN dan horizontal sebesar 498,5 kN dengan eksentrisitas yang terjadi setinggi 3 m. Setelah dilakukan analisa terhadap daya dukung dengan menggunakan cara statis maupun dengan menggunakan Program AllPile didapatkan penurunan sebesar 0,1cm dan defleksi sebesar 2,5cm.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22206
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22206/21905
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/22624
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Analisis Efisiensi Biaya Dan Waktu Pelat Lantai Beton Bertulang Konvensional Terhadap Pelat Lantai Bondek
Gursal, Andi Arya P.
Tjakra, Jermias
Mangare, Jantje B.
Penggunaan pelat bondek sebagai pelat lantai umumnya karena memiliki lebih banyak keuntungan dibanding menggunakan pelat konvensional. Dibandingkan dengan pelat konvensional, pelat bondek dapat menghemat waktu pengerjaan, material yang digunakan dan anggaran biaya yang lebih minimum.Tugas Akhir dengan judul Analisis Efisiensi Biaya dan Waktu Beton Bertulang Konvensional Terhadap Pelat Lantai Bondek memiliki pokok pembahasan, yaitu untuk mengetahui berapa rencana anggaran biaya (RAB) dan waktu yang diperlukan untuk pekerjaan pelat lantai beton bertulang konvensional dan bondek, serta membandingkan berapa RAB dan waktu pekerjaan dari kedua pelat lantai tersebut menggunakan SNI Harga Satuan Bahan dan Upah Kota Manado Tahun 2018, Analisa SNI Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum Tahun 2016. Dalam tugas akhir ini, objek yang digunakan adalah sebuah bangunan rumah toko (Ruko) 3 lantai. Setelah melalui proses penghitungan, didapatkan nilai RAB pekerjaan pelat lantai bondek sebesar Rp. 216,638,000.00 dimana lebih murah dibandingan dengan pelat lantai beton bertulang konvensional yaitu dengan harga sebesar Rp. 300,930,000.00. Sehingga didapatkan perbandingan anggaran biaya dari kedua pelat tersebut sebesar Rp. 84,292,000.00. Sedangkan dalam hitungan waktu pekerjaan menggunakan Bar Chart, pelat lantai bondek memerlukan waktu 16 Hari dimana lebih cepat daripada pekerjaan pelat lantai beton bertulang konvensional yang membutuhkan waktu 20 Hari. Sehingga didapatkan perbandingan waktu 4 Hari lebih cepat untuk pekerjaan pelat lantai bondek.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22624
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22624/22319
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/22625
2019-02-18T18:35:12Z
tekno:ART
Analisa Perhitungan Produktivitas Alat Berat Gali-Muat (Excavator) Dan Alat Angkut (Dump Truck) Pada Pekerjaan Pematangan Lahan Perumahan Residence Jordan Sea
Sokop, Ronald Martin
Arsjad, Tisano Tj.
Malingkas, Grace
Pemilihan alat berat yang akan digunakan merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek kostruksi. Alat berat yang dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Tugas akhir ini memiliki pokok pembahasan, yaitu untuk mengetahui produktifitas alat berat, jumlah alat berat dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas alat berat yang berkaitan dari kombinasi alat barat excavator Hitachi ZX200-5G, dan dump truck isuzu Ps125HD, Adapun Produktivitas excavator didapat sebesar 105,3 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit membuang tanah sebesar 5445.9 m3 dalam waktu 52 jam. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Warembungan dengan jarak 7 km adalah sebesar 24 m3/jam dengan menggunakan 4 (empat) unit dump truck.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22625
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/22625/22320
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/23108
2019-02-18T18:38:34Z
tekno:ART
Evaluasi Kinerja Pelayanan Terminal Angkutan Umum di Terminal Malalayang Manado
Pangalila, Wiranda Maria
Jansen, Freddy
Rompis, Semuel Y.R.
Terminal angkutan umum Malalayang merupakan salah satu terminal tipe A yang ada di Kota Manado, dimana terminal Malalayang Manado melayani Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota (ANGKOT), dan Angkutan Pedesaan. Pada saat ini terminal Malalayang menjadi fasilitas utama dalam hal prasarana transportasi. Baik tidaknya terminal Malalayang Manado sangat mempengaruhi kelancaran proses transportasi dan juga sangat mempengaruhi masyarakat yang menggunakan terminal. Sehingga diperlukan evaluasi kinerja pelayanan terminal angkutan umum khususnya Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perintis (DAMRI). Studi ini menggunakan metode yaitu pengambilan data dengan metode survey kendaraan dilapangan selama 5 hari dimulai dari jam 06:00-18:00. Untuk analisis menggunakan metode Antrian, menghitung Time Headway Masuk, dan Time Headway Keluar, dan mengevaluasi terminal tipe A Malalayang berdasarkan standar terminal terminal tipe A. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh tingkat kedatangan angkutan pada jam-jam sibuk dan jumlah kedatangan angkutan paling tinggi terjadi pada pagi hari jam 07:00-08:00 dan siang hari pada jam 12:00-13:00, dan sore hari pada jam 15:00-18:00. Berdasarkan hasil survey selama 5 hari, Time Headway masuk terendah terjadi pada pagi hari, sedangkan Time Headway keluar terendah terjadi pada sore hari, dan mengevaluasi terminal Malalayang berdasarkan Standar Terminal tipe A, diketahui bahwa Terminal Malalayang Manado untuk fasilitas utama telah memenuhi standar dan untuk fasilitas penunjang terdapat 4 fasilitas yang tidak dimiliki terminal ini, berdasarkan peraturan Direktorat Jendaral Perhubungan Darat. Diperoleh hasil luas lahan di Terminal Malalayang Manado sebesar 15.000 m2 lebih kecil dari luasan standar terminal tipe A, yaitu 3 ha atau 30.000 m2, dengan hasil ini disimpulkan bahwa Terminal Malalayang Manado belum memenuhi syarat sebagai terminal tipe A baik dari segi fasilitas maupun berdasarkan luasan standar terminal tipe A.
TEKNO
2018-11-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23108
TEKNO; Vol. 16 No. 70 (2018)
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23108/22804
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/23260
2019-07-03T21:39:44Z
tekno:ART
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Lombagin Kabupaten Bolaang Mongondow
Welliang, Aditya Hadipradana
Sumarauw, Jeffry S.F.
Mananoma, Tiny
Sungai Lombagin merupakan salah satu sungai dengan DAS yang luas di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Lomabagin yang tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow sudah sering meluap dan membanjiri kawasan hilir DAS yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 8 pos hujan dan 3 pos klimatologi, yaitu pos hujan Nonapan, Lolak, Ayong, Moayat, Pusian, Konarom, Matayangan, Toraut dan pos klimatologi Tompaso, Nuangan, Doloduo. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2006 s/d 2016. Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit semua penampang sungai dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 2 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun.
TEKNO
2019-03-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23260
TEKNO; Vol. 17 No. 71 (2019): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23260/22961
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/23349
2019-07-03T21:39:44Z
tekno:ART
Analisis Pengaruh Fluktuasi Muka Air Tanah Terhadap Displacement Pondasi Sumuran (Studi Kasus : Bantaran Sungai Sario - Manado)
Surentu, Chintia Stephani
Ticoh, Jack H.
Rondonuwu, Steev G.
Kekuatan tanah biasanya berkurang pada tempat-tempat dimana terdapat muka air tanah. Hal ini tentunya akan berdampak pada pondasi dari suatu struktur bangunan. Pondasi yang berada dibawah muka air tanah akan terangkat oleh tekanan air, sehingga hal ini berarti bahwa akan mengakibatkan terjadinya penurunan atau dapat juga disebut displacement pada pondasi hingga terjadinya kegagalan struktur. Pada tahun 2014 kota Manado mengalami bencana banjir yang besar. Salah satunya yang berdampak paling parah yakni kecamatan Wanea. Akibat keadaan tanah diseputaran daerah aliran sungai pada kecamatan Wanea maka terdapat kecenderungan menggunakan pondasi tipe sumuran dimana memiliki ciri-ciri penampang yang cukup besar dan cocok pada tanah yang kurang baik. Dengan kondisi ini, sangatlah menarik untuk meninjau pengaruh fluktuasi level muka air tanah terhadap pondasi sumuran relatif terhadap perilaku displacement yang terjadi pada titik pusat didasar pondasi dan keliling didasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, perubahan besar displacement yang terjadi pada titik keliling dasar pondasi akan lebih kecil (yakni dengan nilai 0,005 mm, 0,011 mm, 0,022 mm, dan 0,922 mm) jika dibandingkan pada titik pusat dasar pondasi (dengan nilai 0,009 mm, 0,018 mm, 0,033 mm, dan 1,876 mm), untuk kondisi MAT yang berada diatas maupun dibawah dasar pondasi. Nilai pertambahan displacement pada kondisi I, yakni sebesar 2,254 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 1,105 mm untuk titik keliling dasar pondasi, dimana nilai tersebut lebih besar dari pada kondisi II, yakni sebesar 2,051 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 0,947 mm untuk titik keliling dasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, dapat dilihat bahwa seiring level MAT menjauh dari dasar pondasi maka, displacement yang terjadi pada kondisi I (muka air tanah diatas dasar pondasi) akan bertambah secara signifikan, jika dibandingkan dengan kondisi II (muka air tanah di bawah dasar pondasi).
TEKNO
2019-03-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23349
TEKNO; Vol. 17 No. 71 (2019): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23349/23041
Copyright (c) 2019 TEKNO
oai:ojs.ejournal.unsrat.ac.id:article/23350
2019-07-03T21:39:44Z
tekno:ART
Perilaku Mekanis Beton Menggunakan Batuan Vulkanik (Batu Angus dan Batu Apung)
Wakkary, Satya Eliazer Donatus
Pandaleke, Ronny E.
Wallah, Steenie E.
Dewasa ini pemakaian beton sangat berkembang pesat pada kegiatan konstruksi, meningkatnya jumlah penduduk juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya alam dalam hal ini adalah agregat pembentuk beton. Pada suatu daerah tertentu sulit untuk menemukan agregat seperti kerikil yang menjadi pengisi agregat dalam beton. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai pengganti agregat kasar dan halus pembentukan beton. Salah satunya adalah Desa Silian kecamatan Tombatu Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Di desa Silian terdapat gunung aktif yaitu gunung Soputan. Letusan dari gunung soputan mengeluarkan lahar dan mengeras menjadi batu dan dikenal dengan nama Batu Angus. Batu angus memiliki deposit yang cukup besar namun karena karakteristik dan sifat teknisnya belum banyak diinformasikan sehingga pemanfaatanya masih terbatas. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk memperjelas potensinya sebagai bahan bangunan dalam menunjang pembangunan di daerah desa silian dan kabupaten Minahasa Tenggara pada umumnya. Besar butir batu angus yang digunakan sebagai agregat kasar dibatasi pada fraksi butir 19.05-4.75 mm dan untuk batu apung digunakan sebagai agregat halus pada fraksi butir lolos 4.75 mm, komposisi campuran beton non pasir dibuat dengan variasi perbandingan antara semen dan agregat kasar dan agregat halus adalah 1 : 2 : 3. Dari masing-masing perbandingan volume semen-agregat dibuat benda uji 20 silinder dengan dimensi diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Benda uji digunakan untuk mengetahui pengaruh sifat dasar batu angus dan batu apung dalam menentukan sifat teknis beton. Dari hasil penelitian dihasilkan beton dengan berat volume 1729.5 kg/m³ dan dapat diklasifikasikan dalam jenis beton ringan struktural, dari penelitian didapat kuat tekan beton rata-tara pada umur 7 hari 13.47 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 14 hari 15.39 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 28 hari 18.84
TEKNO
2019-03-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23350
TEKNO; Vol. 17 No. 71 (2019): TEKNO
eng
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/tekno/article/view/23350/23042
Copyright (c) 2019 TEKNO
6424115f8b2722918a9f41b8997171bd