Dampak Keterkenalan Objek Wisata Terhadap Perubahan Guna Lahan di Kota Tomohon

Authors

  • Allfia Esterlita Mengko
  • Veronica A Kumurur
  • Suryono Suryono

DOI:

https://doi.org/10.35793/sabua.v9i2.31731

Abstract

Kota Tomohon memiliki kondisi karakteristik wilayah yang spesifik sehingga terdapat banyak objek wisata yang terkenal serta adanya pembangunan tempat-tempat wisata baru. Hal ini telah mempengaruhi perubahan guna lahan seperti lahan kosong menjadi lahan terbangun berupa sarana penunjang pariwisata. Tujuan penelitian ini mengukur tingkat keterkenalan objek wisata di Kota Tomohon dan menganalisis dampak keterkenalan objek wisata terhadap perubahan guna lahan di Kota Tomohon. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis formula milgram dengan kuesioner dan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi ArcGIS. Berdasarkan hasil analisis maka tingkat keterkenalan objek wisata pertama bukit doa dengan perubahan guna lahan 31%, kedua danau linow dengan perubahan guna lahan 31%, ketiga welu dengan perubahan guna lahan 12%, keempat kaisanti dengan perubahan guna lahan 11%, kelima valentine dengan perubahan guna lahan 6%, keenam puncak tintingon dengan perubahan guna lahan 9%. Sehingga disimpulkan semakin tinggi nilai keterkenalan suatu objek wisata maka perubahan guna lahan pada kawasan sekitar objek wisata tersebut semakin bertambah dengan adanya perubahan guna lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun. Perubahan penggunaan lahan juga tidak hanya di pengaruhi oleh keterkenalan objek wisata tetapi juga terjadi karena adanya pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat sehingga permintaan akan lahan permukiman bertambah. Kata kunci: Keterkenalan, Objek Wisata, Perubahan Guna Lahan

Downloads

Published

2020-11-30

How to Cite

Mengko, A. E., Kumurur, V. A., & Suryono, S. (2020). Dampak Keterkenalan Objek Wisata Terhadap Perubahan Guna Lahan di Kota Tomohon. Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan Dan Arsitektur, 9(2), 94–104. https://doi.org/10.35793/sabua.v9i2.31731