KEADAAN SOSIAL PEDAGANG IKAN SEGAR DI PASAR BERIMAN TOMOHON KOTA TOMOHON

Authors

  • Christy J. Losung
  • Jeannete F. Pangemanan
  • Nurdin Jusuf
  • Steelma V. Rantung
  • Grace O. Tambani
  • Sandra O. Tilaar

DOI:

https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.42499

Keywords:

keadaan sosial ekonomi, ikan segar, Pasar “Beriman”

Abstract

ABSTRACT

The existence of the Tomohon traditional market has an important potential in encouraging the movement and pace of the economy of the Tomohon people and surrounding areas. This potential is due to the closeness that is built between (the seller) and the buyer. he price bargaining process has built dynamics and trust between the two parties. the ongoing bargaining process also occurs between buyers and sellers of fish and more specifically fresh/non-processed fish.

This study aims to analyze the characteristics of fresh fish traders in the Tomohon Faith Market, Tomohon City. The method used in this study is a survey method, with the population in this study being fresh fish traders at the Tomohon Faith Market. The data collected consists of primary data and secondary data. through observation, interviews guided by questionnaires, while secondary data is obtained indirectly, namely in the form of evidence, historical records or reports that have been compiled in the library and others. The analysis that will be used in this research is descriptive quantitative and qualitative descriptive analysis.

Tomohon Faith Market consist of various ethnic groups, varying ages, different education, different family responsibilities between traders and this is their social situation; Besides that, they also have different economic conditions. the social conditions of most fresh fish traders are more than 40 years old (58.82%), where this age is at the productive age of 15 -64 years; SMA/SMK education has the highest percentage of 76.47% and SMP 23.53%; the number of dependents in the family is more than 3 people with a percentage of 58.82%. economic condition of fish traders: 1) income per day varies, among others, less than Rp.250,000,-/day (3.53%) and the most is Rp. 250.000, - up to Rp. 500.000,- (92.94%); 2) expenses outside the market area or around the outer circle of the market also pay those who sell Rp. 7,000,; and traders who sell in the market area pay Rp. 7,000, -; 3) the duration of selling between 5 - 10 years is the largest number, namely 52, 94% because they start selling from a young age; 4) initial business capital to sell their own capital or joint venture with family members; ownership of the place where the fresh fish trader owns that the place for selling which is a table made of concrete has become the property of the trader who has existed since the market existed.

 

Keywords : socioeconomic conditions, fresh fish, "faithful" market

 

ABSTRACT

Keberadaan pasar tradisional “Beriman†Kota Tomohon memiliki potensi penting dalam mendorong gerak dan laju perekonomian masyarakat Tomohon dan sekitarnya. Potensi tesebut di antaranya karena adanya kedekatan yang terbangun antara (penjual pedagang) dan pembeli. Proses tawar menawar harga telah membangun dinamisasi dan kepercayaan antara kedua belah pihak. Proses tawar menawar yang berlangsung juga terjadi pada pembeli dan penjual ikan dan lebih khusus ikan segar/bukan olahan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Karakteristik Pedagang Ikan Laut Segar di Pasar Beriman Kota Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan populasi dalam penelitian ini adalah pedagang ikan segar di pasar Tomohon. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan melalui observasi, wawancara yang dipandu dengan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung, yaitu berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun di perpustakan dan lain-lain. Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Pedagang ikan laut segar yang ada di Pasar Tomohon terdiri atas bermacam-macam suku, bervariasi umur, pendidikan yang tidak sama, tanggungan keluarga yang berbeda-beda antara pedagang dan ini merupakan keadaan sosial mereka; disamping itu mereka juga memiliki keadaan perekonomian yang berbeda-beda. Keadaan sosial pedagang ikan segar terbanyak berumur lebih dari 40 tahun (58,82%), dimana usia ini berada pada usia produktif yaitu 15 – 64 tahun; Pendidikan SMA/SMK memiliki presentase tertinggi 76,47% dan SMP 23,53%; Jumlah tanggungan keluarga adalah lebih dari 3 orang dengan presentase 58,82%. Keadaan Ekonomi Pedagan Ikan: 1) Pendapatan per hari bervariasi anara lain kurang dari Rp.250.000,-/hari (3,53%) dan terbanyak sebesar Rp.250.000,- s/d Rp.500.000,- (92,94%); 2) Pengeluaran pedagang yang berjualan di luar area pasar atau seputaran lingkaran luar pasar juga membayar retribusi Rp.7.000,- dan pedagang yang berjualan di dalam area pasar membayar Rp.7.000,-; 3) Lama berjualan antara 5 – 10 tahun merupakan jumlah terbesar yaitu 52,94% disebabkan mereka berjualan mulai umur mereka masih muda; 4) Modal awal usaha untuk berjualan modal sendiri ataupun patungan bersama anggota keluarga; Kepemilikan tempat pedagang ikan segar milik sendiri bahwa tempat berjualan yang merupakan meja dari beton sudah menjadi milik pedagang yang sejak pasar itu ada.

Kata Kunci: keadaan sosial ekonomi; ikan segar; Pasar “Berimanâ€

Downloads

How to Cite

Losung, C. J., Pangemanan, J. F., Jusuf, N., Rantung, S. V., Tambani, G. O., & Tilaar, S. O. (2022). KEADAAN SOSIAL PEDAGANG IKAN SEGAR DI PASAR BERIMAN TOMOHON KOTA TOMOHON. AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 10(2), 459–469. https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.42499