Dinamika Populasi Mikroba Tanah dan Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Aplikasi Amelioran Pupuk Organik

Authors

  • Putri Istiqoma Kaharu Universitas Sam Ratulangi
  • Agustina Monalisa Tangapo Universitas Sam Ratulangi
  • Susan Marlein Mambu Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbl.11.2.2021.32896

Abstract

(Article History: Received March 4, 2021; Revised March 31, 2021; Accepted April 7, 2021)

 

ABSTRAK

Pemanfaatan kembali limbah pertanian sebagai pupuk organik memiliki prospek yang baik dalam meningkatkan produktivitas lahan melalui perbaikan sifat biologi tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian amelioran pupuk organik dari limbah jagung (Zea mays L.) terhadap peningkatan jumlah populasi mikroba tanah dan pertumbuhan tanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan tiga kali ulangan: AA (Amelioran  pupuk organik jagung 40 kg/ha), AB (Amelioran pupuk organik jagung 80 kg/ha), UR (Urea 40 kg/ha), dan K (tanpa amelioran atau urea). Perhitungan jumlah koloni mikroba tanah menggunakan metode hitungan cawan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan amelioran pupuk organik berpengaruh signifikan terhadap populasi mikroba tanah dan pertumbuhan tanaman jagung pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakuan amelioran pupuk organik jagung tidak menunjukkan pengaruh terhadap diameter batang.

Kata kunci: Amelioran; mikroba tanah; pupuk organik; Zea mays L.

 

ABSTRACT

The reuse of agricultural waste as organic fertilizer has good prospects in increasing land productivity by improving soil biological properties. The aims of this study was to analyze the effect of using ameliorant organic fertilizer application from corn waste to increase the number of soil microbial populations and the growth of maize plants (Zea mays L.). The method was using CRD (Complete Random Design), which consist of 4 treatments with three repetitions: AA (Ameliorant corn organic fertilizer 40 kg/ha), AB (Ameliorant corn organic fertilizer 80 kg/ha), UR (Urea 40 kg/ha), and K (without ameliorant or urea). Calculation of the number of soil microbials colonies was using the plate count method. The results showed that the treatment of ameliorant organic fertilizer had a significant effect on soil microbials population and growth of maize on the parameters of plant height and number of leaves. The treatment of organic fertilizer ameliorant showed no effect on stem diameter.

Keywords: Ameliorant; Soil microbes; Organic fertilizer; Zea mays L.

Author Biographies

Putri Istiqoma Kaharu, Universitas Sam Ratulangi

Biology Department

Agustina Monalisa Tangapo, Universitas Sam Ratulangi

Biology Department

Susan Marlein Mambu, Universitas Sam Ratulangi

Biology Department

References

Nurhayati, Jamil L, Rizqi SA (2011) Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik Lokal Di Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Basah. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 6 (2): 193 – 202.

Hindersah R, Bagu A, Pujawati S (2016) Populasi Bakteri dan Jamur Serta Pertumbuhan Tanaman Teh (Camellia Sinensis L.) Pada Dua Jenis Media Tanam. Agrologia. 5 (1): 1 – 9.

Adamy I, Husnain, Rosminik (2012) Pengaruh Pupuk Organik Dari Berbagai Sumber Bahan Baku Terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.). Tropical Soils. 23 (2): 583 – 590.

Adnan SI, Utoyo B, Kusumatuti A (2015) Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Agro Industri Perkebunan. 3 (20): 69 – 81.

Badan Pusat Statistik (2005) Provinsi Sulawesi Utara Angka Tahun 2005. Manado.

Badan Pusat Statistik (2012) Minahasa dalam angka 2012. Kabupaten Minahasa.

Badan Pusat Statistik (2013) Minahasa dalam angka 2013. Kabupaten Minahasa.

Badan Pusat Statistik (2014) Minahasa dalam angka 2014. Kabupaten Minahasa.

Badan Pusat Statistik (2015) Minahasa dalam angka 2015. Kabupaten Minahasa.

Badan Pusat Statistik (2016) Minahasa dalam angka 2016. Kabupaten Minahasa.

Badan Pusat Statistik (2017) Minahasa dalam angka 2017. Kabupaten Minahasa.

Bais HT, Weir TL, Pery G, Gilroy S, Vinanco JM (2006) The Role Of Exudats In Rhizosphere Interaction With Plants And Other Organisms. Plant Biol. 57: 233 – 266.

Bunneman EK, Schwenke GD, Zwieten V (2005) Impact of Agricultural Inputs on Soil Organism. Soil Biology. 44 (4): 379 – 400.

Ekamaida (2017) Menghitung Total Bakteri pada Tanah Organik Limbah Rumah Tangga dan Tanah Anorganik dengan Metode Total Plate Count (TPC). Jurnal Penelitian Agrisamudra. 4 (2): 87 – 91.

Hidayat A (2009) Sumberdaya Lahan Indonesia: Potensi, Permasalahan, dan Pemanfaatan. J. Sumberdaya Lahan. 3 (2): 107 – 117.

Hindersah R, Bagu A, Pujawati S (2016) Populasi Bakteri dan Jamur Serta Pertumbuhan Tanaman Teh (Camellia Sinensis L.) Pada Dua Jenis Media Tanam. Agrologia. 5 (1): 1 – 9.

Mambu S, Sugihara S, Kawame T, Nishigaki T, Toyota K, Miyamaru N, Tanaka H, Kanekatsu M (2018) Effect of Green Manure Application on Soil Enzyme Activity and Nutrient Dynamics in a Sugarcane Field of Kitadaito, Okinawa, Japan. JARQ. 52 (4): 315 – 324.

Magdalena F, Sudiarso, Titin S (2013) Penggunaan Pupuk Kandang dan Pupuk Hijau Crotalaria Juncea L. untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Anorganik pada Tanaman Jagung (Zea mays L.). J. Produksi Tanaman. 1 (2): 1 – 11.

Minardi S, Suntoro, Syakhfendi, Handayanto (2007) Peran Asam Humat Dan Fulfat Dari Bahan Organik Dalam Pelepasan P pada Lahan Andisol. Agrivita. 29 (1): 30 – 41.

Prabowo R (2008) Kajian Biopeptisida dan Pupuk Hayati dalam Mendukung Pengelolaan Tanaman Tomat Secara Terpadu. Jurnal Mediagro. 4 (1): 81 – 88.

Purwani J, Hartatik W (2014) Pengaruh Pemberian Bahan Ameliorasi Dan Pupuk Organik Pada Tanaman Kedelai Terhadap Populasi Mikroorganisme Dan Serapan Hara Nitrogen Dan Fosfor Di Lahan Kering Masam. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Aneka Kacang dan Umbi: Bogor, 2014. Balai Penelitian Tanah. 273 – 281.

Ramadhani C, Sumardi, Murcito BG (2019) Pemberian Amelioran terhadap Pertumbuhan Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) pada Ultisol. JIPI. 21 (2): 121 – 128.

Saraswati D, Rasti N, Yuniarti E, Elsanti (2006) Bioakumulasi Kadmium di Tanah Sawah Tercemar. Prossiding Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia: Bogor, 2006. Balai Penelitian Tanah. 1 – 9.

Simarmata T, Herdiyantoro D, Setiawan A, Suryatmana P (2016) Rekayasa Media Tanam Berbasis Bioamelioran untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pot dan Pekarangan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1 (3): 196 – 201.

Suryana (2014) Pengaruh Pengelolaan Tanah dan Penambahan Abu Ketel terhadap Sifat Fisik Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Tamtomo F, Setiawan (2016) Penggunaan Pupuk Organik Kompos Limbah Jagung dan Pupuk Hijau (Salvinia molesta) pada Budidaya Jagung Lahan Pasang surut. J. Agrosains. 13 (2): 61 – 68.

Tangapo MA (2018) Dinamika Populasi Bakteri Rhizosphere dan Endofit pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu (Ipomoes batatas Var. Cilembu) dan Peranannya Selama proses Pascapanen. [Disertasi]. Program Studi Doktor Biologi. Institut Teknologi Bandung.

Tangapo MA, Astuti DI, Aditiawati P (2018) Dynamics and Diversity of Cultivable Rhizospheric and Endophytic Bacteria During The Growh Stages of Cilembu Sweet Potato (Ipomoea batatas L. var. cilembu). Agriculture and Natural Resources. 52: 309 – 316.

Wahyuni S, Rianto S, Munisah U, Prihasto S (2016) Pemanfaatan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Populasi Bakteri dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Biology. 13 (1): 752 – 756.

Downloads

Additional Files

Published

2021-04-12

How to Cite

Kaharu, P. I., Tangapo, A. M., & Mambu, S. M. (2021). Dinamika Populasi Mikroba Tanah dan Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Aplikasi Amelioran Pupuk Organik. JURNAL BIOS LOGOS, 11(2), 102–108. https://doi.org/10.35799/jbl.11.2.2021.32896

Most read articles by the same author(s)