TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)

Authors

  • Almiritia Dalip
  • Rachmat Prijadi
  • Hendriek H. Karongkong

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v5i1.11315

Abstract

ABSTRAK

Perkembangan pembangunan bidang transportasi laut yang semakin pesat dewasa ini menuntut adanya sistem penunjang sarana dan prasarana transportasi laut yang memadai, sehingga dapat mewujudkan sistem pelayaran yang aman dan layak. Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai wilayah kepulauan memiliki banyak keuntungan dan kerugian dalam berbagai hal. Keberadaan pelayaran sebagai salah satu penghubung antar pulau memiliki peran besar bagi aspek-aspek kehidupan di daerah ini baik, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan  pertahanan keamanan. Ketergantungan akan sarana trasportasi laut sangat dirasakan bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Menigkatnya jumlah penumpaang, mengakibatkan jumlah kapal pun meningkat sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan akan sarana transportasi laut. Peningkatan jumlah pelayanan kapal dan penumpang ini menjadi masalah yang cukup jelas yang mengakibatkan kondisi terminal yang ada menjadi sangat padat, dengan kata lain kapasitas gedung terminal yang sebagai titik awal dan akhir dimulainya aktivitas pelayaran, tidak mampu lagi menampung lonjakan kenaikan penumpang.

Hal lain yang juga menjadi masalah adalah  perilaku pemakai yang kurang memperhatikan fungsi dari fasilitas yang ada di terminal sehingga kerap kali mengganggu kenyamanan dan aktivitas pemakai lain. Oleh sebab itu perlu diadakan suatu perancangan terminal yang baru sebagai solusi pemecahan masalah-masalah yang ada di terminal, sehingga di harapkan bisa menjadi terminal yang baik. Baik disini tidak terbatas dengan perbaikan fisik terminal saja, diperlukan juga usaha untuk mengelola terminal agar menjadi sebuah terminal yang nyaman dan menyenangkan untuk dikunjungi. Tema atau konsep yang diterapkan dalam perancangan objek ini adalah Arsitektur Perilaku. Dari konsep ini disimpulkan untuk mendapatkan kapasitas bangunan yang meadai, kondisi sirkulasi yang tertib, nyaman, serta penggunaan fasilitas yang sesuai dengan fungsinya.

Kata kunci: Angkutan laut, Arsitektur Perilaku, Terminal Penumpang

Downloads

Published

2016-02-10