Makna Rumah bagi Masyarakat Pengrajin Kayu di Desa Leilem

Authors

  • Stephanie J. Najoan
  • Judy O. Waani
  • Pingkan P. Egam

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v6i1.16688

Abstract


Rumah menjadi kebutuhan manusia, hadirnya rumah dimaknai sebagai bagian dari adaptasi manusia terhadap lingkungan, sehingga tercipta wadah untuk bisa bernaung dan bebas dari ancaman luar. Menjadi sebuah fenomena di Desa Leilem dimana pengrajin kayu menggunakan rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal namun digunakan sebagai tempat berusaha, dengan mempertahankan pekerjaan warisan yang ada sehingga Desa Leilem dikenal
sebagai Desa Home Industri.

Fokus penelitian ini pada makna dan perilaku pengrajin kayu dalam menempati rumah yang ada. Metode penelitian menggunakan metode Fenomenologi. Penelitian dimulai dengan grand tour dilanjutkan dengan mini tour. Data yang didapat, dianalisis dengan cara induktif. Analisis dimulai dari catatan lapangan
kemudian disusun dalam unit informasi dan dikategorisasikan secara bertahap dalam tema-tema dan konsep-konsep.


Hasil penelitian ditemukan bahwa makna rumah tergambar dari tema-tema yang terbangun dari unit-unit informasi yang ada 1. Tema Hak Milik, 2. Tema Modal, 3. Tema Belajar, 4. Tema Ruang ba Cet (mengecat), 5. Tema Ruang Ba pahat (Memahat), 6. Tema Kerabat, 7. Tema Ruang Momasa (memasak), 8. Tema Ruang ba simpang (menyimpan), 9. Tema Ruang Pamer, 10. Tema Baku Bantu (saling membantu), 11. Tema ruang baku lebe dulu (saling berebutan), 12. Tema ruang ba pers (tempat pers), 13. tema ruang Ba ketang/sekap (menyekap), 14 Tema Ruang Ba Rakit (merakit) 15. Tema Ruang Ba Panel (tempat panel) dan 16. Tema Ruang Baku Pinjam (Saling meminjam). Konsep yang ditemukan 1. Konsep Kepemilikan, 2. Konsep Penanda Ruang Kerja 3. Konsep Kebersamaan, 4. Konsep Keberadaan Ruang.

Kata-kunci : Rumah, Pengrajin Kayu, Leilem, Makna, Ruang

Downloads

Published

2017-07-25