PUSAT KEGIATAN REMAJA DI KOTA BITUNG. Arsitektur Origami

Authors

  • Christian V. Vially
  • Linda Tondobala
  • Cynthia E. V. Wuisang

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v7i1.19312

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil atlet olahraga dan kesenian di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan sistem pelatihan dan bimbingan yang baik di kota-kota besarnya. Ini bertolak belakang dengan kota-kota berkembang seperti kota Bitung. Padahal, kota Bitung merupakan kota dengan beragam suku dan ras yang menyimpan berbagai talenta mulai dari usia dini yakni remaja. Remaja di kota Bitung kebanyakan menyalurkan bakat-bakat mereka ke hal-hal negatif dikarenakan belum ada wadah di Kota Bitung yang dapat menampung talenta-talenta terpendam mereka. Oleh karena itu maka dibutuhkan wadah yang selain dapat menampung bakat-bakat tersebut, namun diiringi dengan bimbingan dan didikan yang tepat agar tetap bersifat positif.

                Pusat Kegiatan Remaja merupakan salah satu fasilitas yang tepat dalam mengatasi permasalahan di atas. Selain mereduksi angka kriminalitas, fasilitas ini secara tidak langsung dapat menjadi sekolah kedua para remaja yang berfokus pada Olahraga dan Kesenian. Pusat Kegiatan Remaja ini diharapkan akan menjadi suatu kawasan yang dapat menghasilkan atlet dan seniman yang dapat bersaing di kancah Nasional maupun Internasional.

                Untuk menciptakan Pusat Kegiatan Remaja yang dapat menarik perhatian dan apresiasi masyarakat serta tidak kalah dari kota-kota besar, maka tema atau gaya Arsitektur yang akan digunakan sebagai pendekatan adalah Arsitektur Origami yang memberikan kelebihan pada nilai estetikanya dan sesuai denga perkembangan zaman.

Kata Kunci : Pusat, Kegiatan, Remaja, Origami

Downloads

Published

2018-04-23