TAMAN SATWA GUNUNG TUMPA. Eco Architecture

Authors

  • Rayana S. Sondakh
  • Jefrey I. Kindangen
  • Cynthia E. V. Wuisang

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v7i1.20033

Abstract

Alam merupakan rumah bagi semua makhluk hidup. Alam yang asri dan terjaga dapat mendukung kualitas hidup. Sulawesi Utara memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi yang ada dapat di arahkan untuk  menjadi hal yang positif, seperti pemeliharaan lingkungan dan perlindungan satwa endemik, dalam hal ini satwa endemik Sulawesi. Sekaligus masyarakat akan mendapatkan informasi tentang satwa-satwa yang ada. Dibutuhkan tempat sekaligus wadah untuk pemeliharaan dan perlindungan yang dapat mengenalkan satwa endemik Sulawesi kepada masyarakat yang juga dapat memiliki fasilitas yang memadai sehingga dapat menjadi tempat wisata.

Penerapan tema pada perancangan adalah konsep berwawasan Eco-Architecture. Dalam penerapannya diharapkan arsitek tidak akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, melainkan dapat menyatu dengan lingkungan dan memberikan respon positif terhadap lingkungan sekitar. Dengan tema ini, arsitek di harapkan dapat mempengaruhi manusia untuk tidak merusak alam melainkan menjaga dan melestarikannya.

 

Kata Kunci : Taman, Satwa, Eco-Architecture

Downloads

Published

2018-07-05