MUSEUM KEBUDAYAAN DI KOTA TERNATE. The Marriage of Old and New

Authors

  • Andry A. Van Den Bokshouw
  • Dwight M. Rondonuwu
  • Roosje J. Poluan

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v7i1.20459

Abstract

Di Kota Ternate terdapat sebuah kota tua yang sekarang telah di jadikan sebuah Kawasan Konservasi Kebudayaan, lebih tepatnya di kawasan Kedaton Kesultanan Ternate di Kelurahan Soa Sio Kecamatan Ternate Utara. Di kawasan tersebut dulunya menjadi titik central Kerajaan Kesultanan Ternate. Terdapat banyak sekali peninggalan sejarah Kesultanan Ternate di daerah tersebut, ditetapkanlah oleh Pemerintah Kota Ternate sebagai Kawasan Konservasi. Seiring berjalannya waktu timbulnya masalah - masalah seperti kurang diminati pengunjung yang datang dari luar Kota Ternate maupun dari dalam Kota Ternate, eksistensi Kawasan Konservasi sekarang kurang memberikan pengaruh terhadap tujuan pemerintah Kota Ternate “World Herritage City†dan berkurangnya unsur Kesultanan Ternate  dalam kawasan Konservasi.

Tujuan dari perancangan Museum Kebudayaan di Kota Ternate adalah dengan Merancang Museum Kebudayaan dengan pendekatan tema The Marriage of Old and New agar bisa menghadirkan sebuah desain perancangan yang Unik dalam Kawasan Konservasi Daerah Kedaton Kesultanan Ternate agar dapat mendukung Pemerintah Kota Ternate untuk bisa mewujudkan Kota Ternate sebagai “World  Heritage City†dan juga Merancang Museum Kebudayaan yang berada dalam Kawasan Konservasi Daerah Kedaton Kesultanan Ternate di Kota Ternate dengan pendekatan The Marriage of Old and New.

Perancangan Museum Kebudayaan di Kota Ternate menggunakan metode Proses Desain Generasi II dengan 3 aspek pendekatan yaitu Pendekatan Tematik, Pendekatan Tipologi Objek serta Pendekatan Analisa Tapak dan Lingkungan.

The Marriage of Old and New adalah jenis desain perancangan yang mengkombinasikan intervensi arsitektural yang berasal dari arsitektural yang tua dengan intervensi arsitektural yang modern.

Penerapan Konsep Perancangan menghasilkan dua unsur perancangan yaitu Ruang Dalam dan Ruang Luar yang di desain dengan transformasi dari kata “Kebudayaan†yaitu ‘bersahabat’ dengan alam dan ‘terbuka’ kepada sesama, yang merupakan ciri utama dari sifat Kebudayaan. Untuk bentuk bangunan sendiri di rancang dengan mengawinkan bentuk arsitektural lama yaitu Kedaton Kesultanan Ternate dengan bentuk arsitektural modern yaitu pengkajian-pengkajian tentang bentuk arsitektural modern serta pengguanan material-material. Ruang Dalam meliputi Lay Out Plan, Denah Bangunan, Utilitas Bangunan, Potongan Bangunan dan Spot Interior. Sedangkan Ruang Luar meliputi Site Plan, Tampak Bangunan, Tampak Site, Spot Eksterior serta Perspektif.

Kata Kunci : Kota Ternate, Museum Kebudayaan, The Marriage of Old and New

Downloads

Published

2018-07-22