REDESAIN PASAR TRADISIONAL 'PINASUNGKULAN' KAROMBASAN. Arsitektur Hybrid

Authors

  • Musak C. A. Sagitha
  • Roosye J. Poluan
  • Ricky M. S. Lakat

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v9i1.28564

Abstract

Pasar tradisional identik dengan kata kotor, bau, dan semrawut. Ketidak nyamanan civitas pasar sudah menjadi bagian wajib yang seharusnya tidak dirasakan. Seperti halnya Pasar Tradisional “Pinasungkulan†Karombasan di Manado. Sarana dan prasarana yang masih tergolong buruk serta revitalisasi yang dilakukan belum terlihat dampak yang signifikan membuat konsumen tidak ingin berlama-lama berada di dalam area pasar ataupun beberapa diantaranya lebih memilih berbelanja di pasar modern (supermarket).

Walaupun begitu, pasar tradisional masih menjadi pilihan masyarakat pada umumnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan barang yang dijual relatif lebih murah dan bisa melakukan transaksi tawar-menawar. Pasar Tradisional juga memiliki peran penting dalam Pendapatan Asli Daerah khususnya di kota Manado.

Maka dari itu, pada Pasar Tradisional “Pinasungkulan†Karombasan perlu adanya redesain dengan tema Arsitektur Hybrid dengan menggabungkan konsep sisi tradisional khususnya Minahasa dengan sisi modern yang diharapkan mampu menciptakan kenyamanan, keamanan, dan  visualisasi bangunan yang baik sehingga pasar ini dapat turut serta dalam perkembangan perekonomian daerah.

Kata kunci           : Pasar Tradisional, Arsitektur Hybrid, Redesain

Downloads

Published

2020-05-18