MUSEUM SEJARAH MINAHASA DI MANADO, Arsitektur Dekonstruksi

Authors

  • Imanuel K. Mokalu
  • . Suryono
  • Johannes V. Rate

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v9i2.34576

Abstract

Museum ditatap selaku tempat hiburan serta fasilitas pembelajaran yang terjangkau, namun popularitasnya masih sangat kurang dibanding destinasi yang lain semacam mall ataupun bioskop. Eksistensi kemajuan teknologi serta media sosial mempengaruhi terhadap kegiatan Museum disaat ini. Tugas museum disaat ini pasti tidak alami pengeseran namun metode penyajian dari kontennya yang alami pengembangan, Transformasi tersebut mempengaruhi terhadap definisi serta kedudukan Museum disaat ini. Mulai dari elemen interaktif sampai integrasi teknologi. Tujuan perancangan dalam Museum Minahasa ini yakni buat menghasilkan museum yang dapat membagikan koleksi berbagai aktivitas serta kegiatan kebudayaan, bukan sekedar membagikan koleksi benda mati, tapi nantinya fokus museum ini bakal sebagai pondasi dalam melakukan aktivitas kegiatan kebudayan Minahasa. Dalam perancangan Museum Sejarah Minahasa di Kota Manado ini lebih menekankan perpindahan peranan tipologi museum ke faktor rekreatif serta entertaiment, dengan Arsitektur dekonstruksi selaku pendekatan terhadap perancangan bangunan dengan berupaya memandang arsitektur dari segi estetika wujud serta program bangunan selaku daya tarik wisatawan. Konteks objek Museum Minahasa diharapkan bisa jadi salah satu pusat orientasi kota Manado dan jadi barometer aktivitas budaya wilayah serta aktivitas tamasya yang berdifat edukatif, sekalian pula sanggup memacu pertumbuhan pariwisata serta perekonomian wilayah kota Manado.

Kata Kunci : Museum, Minahasa, Dekonstruksi.

Downloads

Published

2021-07-04