REDESAIN SLB B GMIM DAMAI TOMOHON, Deaf Space Architecture

Authors

  • Rinda W. Kalangi
  • Octavianus H. A. Rogi
  • Alvin J. Tinangon

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v10i2.39071

Abstract

Salah satu yayasan swasta di Sulawesi Utara menyediakan sekolah luar biasa tipe b di Tomohon, sekolah ini dikhususkan untuk orang yang memiliki ketidaksempurnaan kurangnya pendengaran. Namun pada kenyataannya, sekolah ini masih belum ramah bagi penyandang tunarungu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap kebutuhan akses untuk tunarungu yang pada akhirnya masalah tersebut berdampak pada kualitas hidup mereka.

Penjabaran di atas melatarbelakangi penelitian ini untuk merancang pembangunan sekolah luar biasa tipe b melalui pendekatan Deaf Space dengan prinsip Sensory Reach, Space and Proximity, Mobility and Proximity, Light and Color, serta Acoustic. Kelima prinsip desain ini merupakan parameter yang digunakan Deaf Space untuk merancangan. Metode perancangan menggunakan acuan desain generasi II yang dielaborasi oleh John Ziesel. Metode terdiri dari dua fase yaitu, fase pertama pengembangan wawasan komprehensif dan fase kedua siklus Image-Present-Test. Di mana proses desain dilakukan secara berulang-ulang secara terusmenerus (Cyclical/Spiral).

Hasil dari pembahasan kemudian dipaparkan dalam strategi implementasi tema Di mana kelima prinsip Deaf Space tersebut diimplmentasikan pada site development, konfigurasi massa, tata ruang dalam, selubung bangunan, struktur, ruang luar, dan utilitas. Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain seperti, siteplan, layout, denah, potongan, tampak bangunan, isometri, utilitas, spot visual bangunan, interior serta ruang luar yang ditunjang sarana dan prasarana yang memadai diharapkan menjadi wadah bagi siswa-siswi tunarungu dalam mengembangkan keinginan dan talentatnya.

Kata Kunci: Redesain, SLB B GMIM Damai, Tomohon, Deaf Space

Downloads

Published

2022-02-16