AGROWISATA HORTIKULTURA DI MINAHASA TENGGARA (Arsitektur Ekologis Dengan Pendekatan Konsep Permakultur)

Authors

  • Cindy R. S. Wahongan
  • Julianus A. R. Sondakh
  • Fela Warouw

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i2.8893

Abstract

Minahasa Tenggara merupakan salah satu daerah pusat pengembangan industry pertanian. Oleh karenanya terdapat berbagai macam hasil pertanian  seperti kelapa, cengkih, pala, serta berbagai macam hasil pertanian seperti buah dan sayuran. Produksi pertanian yang ada patut dikembangkan agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk itu perlu disediakan sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan potensi pertanian yang ada.

Salah satu potensi pertanian yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah adalah perkebunan salak di Desa Pangu Kecamatan Ratahan Timur. Terdapat sekitar 500 ha perkebunaan salak yang telah digalakkan oleh pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Disamping juga terdapat berbagai macam potensi pertanian yang layak dikembangkan di Kabupaten Pemekaran ini. Potensi ini juga didukung dengan keadaan alam desa Pangu dengan udara yang sejuk dan pemandangan kearah pegunungan sehingga memberikan nilai tambah sebagai tempat berwisata.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis terdorong untuk merancang kawasan Agrowisata Hortikultura di Minahasa Tenggara dengan tema Arsitektur Ekologis Dengan Pendekatan Konsep Permakultur.

Kata Kunci: Minahasa Tenggara, Agrowisata, Ekologis, Permakultur.

Downloads

Published

2015-08-10