Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Kota Manado

Authors

  • Yudhaputra Setiadhi
  • Shirley E.S. Kawengian
  • Nelly Mayulu

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.14633

Abstract

Abstract: Hypertension is a condition where the systolic blood pressure is >140mmHg and the diastolic blood pressure is >90mmHg measured by a sphygmomanometer. The measurements were performed at least 2 times in a span of one week. Uncontrolled hypertension can cause damage to the arteries, damage to the heart, damage to the brain, kidneys and eyes, as well as accelerating the onset of chronic cardiovascular diseases. Hypertension in pregnancy could affect such things as reduced blood flow to the placenta, fetal growth restriction, premature birth, fetal death, and increased risk of cardiovascular disease. One of the factors that affect the risk of hypertension is a family history of hypertension.The study aimed to see whether there is a relationship between a family history of hypertension and hypertension in pregnancy. The data were collected using cross-sectional method. This cross-sectional study was conducted in September-November 2016, in Bahu Public Health Center, Ranotana Public Health Center, Tuminting Public Health Center, Kombos Public Health Center, and Paniki Public Health Center. The sample were taken with total sampling method, with the total number of respondents that are willing around 144 respondent. Based on the research, from 50 respondent with a family history of hypertension, 1 respondent (2%) belong to the category of stage 1 hypertension, 20 respondent (40%) belong to the category of pre-hypertension and 29 respondents (58%) were normal. Conclusion: Based on the results, it can be deduced that a family history of hypertension mostly did not affect the incidence of hypertension in pregnant woman.

Keywords: hypertension, maternal hypertension, family history of hypertension

 

Abstrak: Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik >140mmHg dan tekanan darah diastolik >90mmHg yang diukur dengan sphygmomanometer. Pengukuran dilakukan minimal 2 kali dalam rentang waktu 1 minggu. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah arteri, kerusakan pada jantung, kerusakan pada otak, ginjal dan mata, serta mempercepat terjadinya penyakit kardiovaskular yang kronis. Hipertensi pada wanita hamil dapat mempengaruhi beberapa hal seperti aliran darah ke plasenta berkurang, pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur, bayi meninggal dalam kandungan, dan meningkatnya risiko terkena penyakit kardiovaskular. Salah satu faktor rikiko yang mempengaruhi hipertensi adalah riwayat hipertensi pada keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara riwayat hipertensi pada keluarga dan hipertensi pada kehamilan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode cross-sectional. Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada bulan September-November 2016 di Puskesmas Bahu, Puskesmas Ranotana, Puskesmas Tuminting, Puskesmas Kombos dan Puskesmas Paniki. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan dengan metode total sampling dengan jumlah responden yang bersedia sebanyak 144 orang. Berdasarkan penelitian didapatkan dari 50 responden dengan riwayat hipertensi pada keluarga 1 responden (2%) masuk ke dalam kategori hipertensi stadium 1, 20 responden (40%) masuk ke dalam kategori pre-hipertensi dan 29 responden (58%) yang normal. Simpulan: Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa riwayat hipertensi pada keluarga sebagian besar tidak mempengaruhi angka kejadian hipertensi pada ibu hamil

Kata kunci: hipertensi, hipertensi kehamilan, riwayat hipertensi pada keluarga

Downloads

Issue

Section

Articles