PENGARUH OBESITAS TERHADAP TERJADINYA DISFUNGSI SEKSUAL PRIA

Authors

  • Zuriaty Hiola Universitas Sam Ratulangi
  • Lydia Tendean Universitas Sam Ratulangi
  • Benny Wantouw Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4620

Abstract

Abstract: Obesity is a worldwide problem. WHO has established obesity as a global epidemic because it can lead to various health problems, one of them is male sexual dysfunction. The purpose of this study was to determine the effect of obesity on male sexual dysfunction. The study was conducted in the Hutuo Village, Limboto District, Gorontalo regency with 60 obese men as a sample. This study was an analytical observational study with cross-sectional approaches. Dependent variable in this study is a sexual dysfunction assessed by questionnaire IIEF (International Index of Erectile Function), while the independent variables are obese as measured by body mass index (BMI). Results obtained from 60 obese men in this study, there are 6 people with normal sexual function and 54 people with sexual dysfunction. The majority of obese men with sexual dysfunction is aged 31-40 years (48.3%) with the highest level of education is high school (33.3%). The most of them have one person number of children (48.3%) and the majority had a habit of smoking (55.0%). Based on the non parametric statistical analysis with Mann Whitney test found that body mass index values ​​have a significant influence on the occurrence of sexual dysfunction, it’s seen in the value of  P = 0.021 with a significance level (α) = 0.025. From these results it can be concluded that obesity affects to male sexual dysfunction.

Keywords: Obesity, sexual dysfunction

 

 

Abstrak: Obesitas merupakan suatu permasalahan yang mendunia. WHO telah menetapkan obesitas sebagai epidemik global karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya berupa disfungsi seksual pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap terjadinya disfungsi seksual pria. Penelitian dilakukan di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang pria obesitas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Variabel tergantung dalam penelitian adalah disfungsi seksual yang dinilai berdasarkan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function) sedangkan variabel bebasnya adalah obesitas yang diukur berdasarkan indeks masa tubuh (IMT). Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dari 60 pria obesitas terdapat 6 orang dengan fungsi seksual normal dan 54 orang mengalami disfungsi seksual. Sebagian besar pria obesitas dengan disfungsi seksual berada pada usia 31-40 tahun (48,3%) dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMA (33,3 %). Paling banyak mereka  memiliki jumlah anak 1 orang (48,3%) dan mayoritas mempunyai kebiasaan merokok (55,0%). Berdasarkan hasil analisis statistik non paramaetrik uji Mann Whitney didapatkan bahwa nilai indeks masa tubuh memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya disfungsi seksual yang terlihat pada nilai P=0,021 dengan tingkat signifikansi = 0,025. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa obesitas berpengaruh terhadap terjadinya disfungsi seksual pria.

Kata kunci: Obesitas, disfungsi seksual

Author Biographies

Zuriaty Hiola, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Lydia Tendean, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Biologi FK Unsrat

Benny Wantouw, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Biologi FK Unsrat

Downloads

Issue

Section

Articles