HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Authors

  • Yudit Yunita Garedja Universitas Sam Ratulangi
  • Eddy Suparman Universitas Sam Ratulangi
  • Jhon Wantania Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4625

Abstract

Abstract: In a woman who has recently given birth or the first time called primiparous, have a risk of laceration of the birth canal through vaginal delivery. In the primary post partum hemorrhage, can be caused by various rips through the birth canal. In addition to causing bleeding, laceration of the birth canal is also a determining factor for postpartum perineal pain. Perineal lacerations or tears can occur spontaneously and episiotomy. The purpose of this study is to determine the relationship between birth weight infants with ruptured perineal in primiparous vaginal delivery in a maternity department of Prof.. DR. R. D. Manado Kandou the period January-September 2012. Method observational study done analytically with the plan and cross-sectional data were analyzed by Chi square bivariate. Sample in this study of 808 primipara. Results obtained: 1) Most primipara suffered an episiotomy that is 50.7%. 2) Babies born with the most number 2500-4000 gram weight. 3) Birth weight <2500 g and 2500-4000 associated with spontaneous rupture either primiparous or episiotomy. 4) The results of the analysis of the relationship between birth weight with a ruptured perineum primiparous obtained p value = 0.330 and the value of  = 0.449, it can be concluded there was no significant association between birth weight with a ruptured perineum primipara. Thus, Ho received.

Key words: Ruptured primiparous perinal, birth weight

 

Abstrak: Pada seorang wanita yang baru pertama kali melahirkan atau yang disebut primipara, mempunyai resiko terjadi laserasi jalan lahir melalui persalian pervaginam. Pada perdarahan post partum primer, dapat disebabkan oleh berbagai robekan jalan lahir. Selain mengakibatkan perdarahan, robekan jalan lahir juga merupakan faktor penentu terhadap nyeri perineum postpartum. Laserasi atau robekan perineum dapat terjadi secara spontan dan episiotomi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum persalinan pervaginam pada primipara di ruang bersalin RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode Januari-September 2012. Metode penelitian ini dilakukan secara Observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan data bivariat dianalisa dengan Chi square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 808 primipara. Hasil yang didapatkan : 1) Paling banyak primipara mengalami episiotomi yaitu 50,7%. 2) Bayi lahir paling banyak dengan berat badan 2500-4000 gram. 3) Berat badan lahir <2500 dan 2500-4000 gram berkaitan dengan ruptur primipara baik spontan maupun episiotomi. 4) Hasil analisis hubungan antara berat badan lahir  dengan ruptur perineum primipara didapatkan nilai p value = 0,330 dan nilai  = 0,449 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir  dengan ruptur  perineum  primipara.  Dengan demikian, Ho yang diterima.

Kata Kunci: Ruptur perineum primipara, berat badan lahir

Author Biographies

Yudit Yunita Garedja, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Eddy Suparman, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unsrat

Jhon Wantania, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unsrat

Downloads

Issue

Section

Articles