PERBANDINGAN SKOR RAMSAY ANESTETIKA INHALASI ISOFULRAN DIBANDING SEVOFLURAN PADA PASIEN PASCA OPERASI ABDOMEN

Authors

  • Muhammad Gufran Universitas Sam Ratulangi
  • Diana Lalenoh Universitas Sam Ratulangi
  • Lucky Kumaat Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4630

Abstract

Abstract: Almost all surgery is performed under anesthesia, and of them performed under general anesthesia. General anesthesia is a reversible condition that changes the physiological status of the body, characterized by sedation, analgesia, amnesia and relaxation. Score ramsay is the first scale that is defined and designed as a measurement tool's ability to wake up. Score ramsay have six different levels of sedation and designed in accordance with how the patient's ability to get up, making it suitable for universal use. This study aims to determine the comparisons between the score ramsay on volatile agent isoflurane and sevoflurane post abdominal surgery in  Hospital Prof.Dr.R.D Kandou. The population in this study were patients undergoing abdominal surgery. Twenty eight people were divided into two groups isoflurane and sevoflurane, each consisting 14 people. Data were collected through examination of the level of sedation as measured by post-discontinuation of inhaled agents using ramsay scale. This study found ramsay score on isoflurane higher when compared with sevoflurane in both the 5th minute post-discontinuation and in the 10th minute. There were significant differences between the score ramsay isoflurane and sevoflurane were measured both at the 5th minute post-discontinuation (p=0.000) and at 10th minutes (p=0.000).

Keywords: isoflurane, scores ramsay, sedation, sevoflurane.

 

Abstrak: Hampir semua tindakan pembedahan dilakukan dibawah pengaruh anestesi, dan diantaranya dilakukan dengan anestesi umum. Anestesi umum adalah suatu keadaan reversible yang mengubah status fisiologis tubuh, yang ditandai dengan sedasi, analgesi, amnesi dan relaksasi. Skor ramsay merupakan skala pertama yang didefinisikan dan dirancang sebagai alat ukur kemampuan seseorang untuk bangun. Skor ramsay  mempunyai enam tingkat sedasi  yang berbeda dan didesain sesuai dengan bagaimana kemampuan pasien untuk bangun, sehingga cocok untuk penggunaan universal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara skor ramsay anestetika inhalasi isofluran dan sevofluran paska operasi abdomen di RSU Prof.Dr.R.D Kandou Manado. Populasi dalam penelitian ini ialah pasien yang menjalani bedah abdomen di RSU Prof.Dr.R.D Kandou Manado. Sebanyak 28 orang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok isofluran dan kelompok sevofluran, yang masing-masing terdiri dari 14 orang. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan langsung tingkat sedasi yang diukur paska penghentian agen inhalasi dengan menggunankan skala ramsay. Penelitian ini ditemukan skor ramsay pada anestetika inhalasi isofluran lebih tinggi dibandingkan dengan sevofluran baik pada menit ke-5 paska penghentian agen inhalasi maupun pada menit ke-10. Terdapat perbedaan yang bermakna antara skor ramsay isofluran dan sevofluran yang diukur baik pada menit ke-5 paska penghentian agen inhalasi (p=0.000) maupun pada menit ke-10 (p=0.000).

Kata kunci : isofluran, skor ramsay, sedasi, sevofluran.

Author Biographies

Muhammad Gufran, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Diana Lalenoh, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Anestesiologi Dan Terapi Intensif FK Unsrat

Lucky Kumaat, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Anestesiologi Dan Terapi Intensif FK Unsrat

Downloads

Issue

Section

Articles