KADAR HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v3i1.6620Abstract
Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease characterized by blood glucose levels that exceed normal values. Riskesdas in 2013 showed that North Sulawesi is one of the provinces with the highest prevalence of diabetes in Indonesia. HbA1c measurement is the most accurate way to determine blood sugar levels over the past two to three months. HbA1c is also the best single examination to assess risks to the tissue damage caused by high blood sugar levels. This study aims to determine the levels of HbA1c in patients with type 2 diabetes mellitus in Bahu Community Health Center Manado. This study is a descriptive cross sectional study. Primary data were collected through interviews, physical examination and laboratory tests. Respondents were all patients with type 2 diabetes mellitus who came in Bahu Community Health Center and willing to become respondents. The sample size is 22 people. The results of this study prove that more than half of the respondents have not controlled HbA1c levels (> 7%) of 17 respondents. Of the 17 respondents were 9 respondents have overweight body mass index, 13 respondents not take the medicine as directed by doctor and 9 respondents did not exercise regularly. It can be concluded that the blood glucose levels of patients in Bahu Community Health Center is still not controlled, by HbA1c values above 7%.
Keywords: HbA1c, Diabetes Mellitus Type 2
Abstrak: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Laporan Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi dengan angka prevalensi DM yang tertinggi di Indonesia. Pengukuran HbA1c adalah cara yang paling akurat untuk menentukan tingginya kadar gula darah selama dua sampai tiga bulan terakhir. HbA1c juga merupakan pemeriksaan tunggal terbaik untuk menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Bahu Kota Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Responden adalah semua pasien diabetes melitus tipe 2 yang datang di Puskesmas Bahu dan bersedia menjadi responden. Besar sampel penelitian adalah 22 orang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lebih dari setengah jumlah responden memiliki kadar HbA1c tidak terkontrol (> 7%) sebanyak 17 responden. Dari 17 responden tersebut 9 responden memiliki indeks massa tubuh overweight, 13 responden tidak mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan 9 responden tidak rutin berolahraga. Dapat disimpulkan bahwa kadar gula darah pasien di Puskesmas Bahu masih belum terkontrol berdasarkan nilai HbA1c di atas 7%.
Kata kunci: HbA1c, Diabetes Melitus tipe 2