Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang pada Tindakan Ekstraksi Gigi di Poli Gigi Puskesmas Kakaskasen Tomohon

Authors

  • Novita P. Lumunon
  • Vonny N. S. Wowor
  • Damajanty H. C. Pangemanan

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.7.1.2019.23311

Abstract

Abstract: Prevention and control of infection are needed in dentistry treatment. Tooth extraction is an invasive treatment, therefore, it plays an important role in the transmission of infection. This study was aimed to determine the prevention and control of cross infection in dental extractions at the Dental Clinic of Kakaskasen Tomohon Health Center. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. There were 40 patients as subjects, obtained by using purposive sampling method. Data were obtained by using the checklist sheet. The results showed that the prevention of cross infection before tooth extraction achieved 56,87%; during tooth extractions 78%; and after tooth extraction 66,7%. In general, the prevention and control of cross-infection in dental extractions at the health center achieved 67.19%. Conclusion: The prevention and control of cross infection in dental extractions at the Dental Clinic of Kakaskasen Tomohon Health Center was still below maximum level.

Keywords: prevention and control of cross-infection, tooth extraction action

 

Abstrak: Pencegahan dan pengendalian infeksi dibutuhkan dalam setiap tindakan perawatan di bidang kedokteran gigi. Tindakan ekstraksi gigi merupakan salah satu jenis tindakan invasif sehingga berisiko tinggi dalam penularan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencegahan dan pengendalian infeksi silang pada tindakan ekstraksi gigi di Poliklinik Gigi Puskesmas Kakaskasen Tomohon. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan menggunakan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 40 pasien sebagai subyek penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan lembar checklist. Hasil penelitian mendapatkan bahwa tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi silang sebelum ekstraksi gigi dilakukan sebesar 56,87%; selama ekstraksi gigi sebesar 78%; dan setelah ekstraksi gigi sebesar 66,7%. Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi silang secara umum sebesar 67,19%. Simpulan: Pencegahan dan pengendalian infeksi silang pada tindakan ekstraksi gigi baik sebelum, selama, dan sesudah tindakan di Poliklinik Gigi Puskesmas Kakaskasen Tomohon belum maksimal.

Kata kunci: Pencegahan dan pengendalian infeksi silang, tindakan ekstraksi gigi

Downloads

How to Cite

Lumunon, N. P., Wowor, V. N. S., & Pangemanan, D. H. C. (2019). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang pada Tindakan Ekstraksi Gigi di Poli Gigi Puskesmas Kakaskasen Tomohon. E-GiGi, 7(1). https://doi.org/10.35790/eg.7.1.2019.23311

Issue

Section

Articles