ANALISIS FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP KINERJA PASAR SAHAM DI BEBERAPA NEGARA-NEGARA ASIA
DOI:
https://doi.org/10.35794/emba.3.3.2015.10414Abstract
Tingkat suku bunga adalah presentase pendapatan yang diterima oleh kreditur dari pihak debitur selama interval waktu tertentu. Nilai tukar mata uang asing (The Exchange Rate) atau Nilai kurs menyatakan hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang dalam negeri. inflasi, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja pasar saham di beberapa Negara Asia. Populasi dalam penelitian ini adalah pasar saham yang ada di Asia sebanyak 73 pasar saham. Sampel dalam penelitian ini adalah Negara : Indeks Harga Saham Gabungan (JCI) Indonesia, Nikkei 225 Jepang, KLCI Malaysia, STI Singapura. bahwa variabel makroekonomi yang paling berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham adalah Negeri Jiran Malaysia dengan koefisien determinasi yang disesuaikan adalah sebesar 76,8% kedua adalah Negara jepang sebesar 71,2% yang ketika adalah Singapura sebesar 67,6% dan yang terakhir adalah Indonesia hanya 66%. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan Indeks Saham Gabungan, yang didasarkan pada aspek eksternal ekonomi berupa makro ekonomi, maka dengan melihat variabel makro ekonomi kiranya pihak pemerintah dapat menurunkan investasi sehingga suku bunga (SBI) dapat diturunkan, agar para investor lebih sering berinvestasi dipasar modal untuk membantu perekonomian negara termasuk untuk meningkatkan ekspor.
Kata kunci: inflasi, suku bunga, nilai tukar, kinerja pasar saham