ANALISA RANTAI PASOKAN PRODUK TURUNAN KELAPA (Studi Pada PT. Royal Coconut Minahasa Utara)

Authors

  • Sweetly Deborah Piri Universitas Sam Ratulangi
  • Rotinsulu Jopie Jorie Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35794/emba.4.2.2016.13118

Abstract

Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena sampai saat ini masih mempunyai peluang untuk dapat dikembangkan. Dengan pengelolaan yang tepat maka akan menghasilkan produk-produk turunan baru yang memiliki nilai tambah dibandingkan produk primernya. Manajemen rantai pasok sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan karena merupakan pendekatan integratif dalam menangani masalah perencanaan dan pengawasan aliran material dari pemasok sampai ke pengguna akhir untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok di PT. Royal Coconut, mengetahui bagaimana proses saluran distribusi kelapa dan produk turunannya pada PT. Royal Coconut dan bagaimana proses rantai pasokannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rantai pasokan buah kelapa ini berasal dari wilayah Minahasa Utara sendiri dan sekitarnya. Dalam sekali produksi membutuhkan sekitar 80 ton buah kelapa yang akan menghasilkan sekitar 7,5 ton tepung kelapa. Produk kelapa ini pada akhirnya akan didistribusikan ke mancanegara sebagai produk ekspor. Untuk mendapatkan rantai pasokan yang baik, sebaiknya PT.Royal COCONUT menambah kerjasama relasi dengan pemasok kelapa yang baru sehingga mampu mengatasi masalah jika terjadi kekurangan bahan baku agar supaya rantai pasokan bisa berjalan dengan baik.

Kata kunci: manajemen rantai pasok,distribusi,kelapa,tepung kelapa

Author Biographies

Sweetly Deborah Piri, Universitas Sam Ratulangi

Jurusan Manajemen

Rotinsulu Jopie Jorie, Universitas Sam Ratulangi

Jurusan Manajemen

Downloads

Published

2016-08-25