ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT. TELESINDO SHOP MANADO

Authors

  • Fahcmy Idris Pelu Universitas Sam Ratulangi
  • Sifrid S. Pangemanan Universitas Sam Ratulangi
  • Victorina Z. Tirayoh Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35794/emba.v9i3.34928

Abstract

Perusahaan merupakan tempat untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat dipergunakan untuk kelangsungan hidup, besar kecilnya laba sering menjadi tolak ukur kesuksesan suatu perusahaan. Break Even Point adalah keadaan perusahaan dalam kondisi tidak memperoleh laba dan rugi. Perencanaan laba yaitu gambaran keuangan mengenai hasil yang diharapkan dari implementasi keputusan. Dengan menggunakan analisis break even point maka perusahaan dapat memanfaatkanya sebagai alat untuk merencanakan laba dengan baik. Penelitian ini mengambil objek pada PT. Telesindo Shop Manado dan penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perencanaan laba dengan menggunakan analisis break even point. Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Break even point tahun 2018 yaitu Rp3.859.967.213. Break even point tahun 2019 yaitu Rp3.874.000.000. Break even point tahun 2020 yaitu Rp3.857.131.147. (2) Margin Of Safety tahun 2018 yaitu 77% yang berarti jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp13.016.850.000. Margin Of Safety 2019 yaitu 78% yang berarti jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp14.127.750.000. Margin Of Safety 2020 yaitu 81% yang berarti jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp16.627.275.000. Estimasi perencanaan laba PT. Telesindo Shop Manado pada tahun 2021 adalah: (1) Break even point tahun 2021 dihitung Rp25.659.375.000. (2) Margin Of Safety tahun 2021 sebesar 81%, yang berarti jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp20.784.093.750. (3) Tahun 2021 laba yang direncanakan memperoleh keuntungan sebesar 25% dari penjualan, maka perusahaan harus melakukan penjualan sebesar Rp 25.659.375.000.

 

Kata Kunci: Break Even Point, Perencanaan Laba

Author Biographies

Fahcmy Idris Pelu, Universitas Sam Ratulangi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Sifrid S. Pangemanan, Universitas Sam Ratulangi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Victorina Z. Tirayoh, Universitas Sam Ratulangi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Downloads

Published

2021-09-18