Kajian Akustik Bangunan Antara Gedung Gereja dan Lingkungan Sekitar di Kota Manado

Authors

  • Ronald F. Manganguwi
  • . Sangkertadi
  • Pingkan P. Egam

DOI:

https://doi.org/10.35793/fraktal.v6i1.35794

Abstract

Letak dari bangunan gereja yang ada di sepanjang jalan dengan volume lalu lintas padat, diperhadapkan dengan masalah kebisingan yang tidak bisa dihindari. Paparan langsung akan sangat dirasakan secara konstan akibat dari kebisingan jalan raya. Kebisingan telah dianggap sebagai polusi lingkungan yang mengganggu kesehatan dan kenyamanan. Dua buah Gereja di Manado sebagai kasus dalam studi ini dirancang dengan penyesuaian terhadap iklim tropis, dimana menempatkan sejumlah bukaan ventilasi dan jendela cukup lebar pada selubung dinding. Namun ada konsekuensi terjadinya aliran kebisingan yang mengganggu melalui transmisi langsung dari bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi dari luar kedalam bangunan dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan besarnya nilai reduksi bunyi karena faktor arsitektur selubung dan posisinya pada tapak. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Telah dilakukan pengukuran lapangan mengenai distribusi bunyi dari ruang dalam hingga ruang luar dan sebaliknya. Peralatan yang di gunakan adalah Sound Level Meter. Sumber bunyi yang konstan namun divariasikan setiap 10 dB mulai dari 60 hingga 100 dB telah diterapkan, baik untuk kasus sumber bunyi didalam ruang maupun di luar Gedung. Studi ini juga menggunakan sofware ISIMPA sebagai alat analisis untuk mengetahui sebaran bunyi secara spasial 2 dimensi. Hasilnya menunjukkan bahwa pengurangan bising dapat mencapai sekitar 7 sd 30 dB karena didukung factor jarak antara sumber bunyi dan pendengar sekitar 18 m. Namun factor arsitektur selubung bangunan dengan ventilasi dan jendela terbuka, hanya memberi konstribusi pengurangan bising yang kecil yakni sekitar angka 2 sd 3 dB saja.
Kata-kunci: Akustik Gereja, Selubung Bangunan, Pengurangan Bising

Downloads

Published

2021-09-13