PENGRAJIN GERABAH (BOSO MARE) DI DESA MARE GAM KECAMATAN TIDORE SELATAN KOTA TIDORE KEPULAUAN

Authors

  • Rastam Mahmud

Abstract

Kerajinan gerabah yang menjadi bagian dari kekayaan ragam budaya Indonesia Masyarakat Desa Mare Gam memiliki tradisi turun-temurun dalam pembuatan kerajinan gerabah sebagai sumber penghidupan dan mata pencaharian yang dapat diandalkan. Gerabah sendiri merupakan sebuah tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Pembuatan gerabah menjadi salah satu fokus mata pencaharian pokok penduduk di Desa Mare gam. Teknik pembuatannya mulai dari pengolahan tanah hingga terbentuk berpuluh-puluh bahkan ratusan bentuk Gerabah yang siap dipasarkan, dari tahun ke tahun memang ada terjadi perubahan, terutama teknik mengolah tanah liat yang dijadikan bahan baku. Seiring perkembangan jaman perlu terobosan dalam bentuk dan desain supaya memiliki daya saing dengan produk serupa dari negara lain. Sementara pendapatan mereka sehari-hari hanya untuk memenuhi kebutuhan makan. Selebihnya untuk keperluan sekolah anak-anak mereka. Disamping itu dalam mengoperasikan alat pemutar Keramik/Gerabah ini juga memang  membutuhkan pengantar berupa kursus khusus agar bisa memberdayakannya semaksimal mungkin. Walaupun sekarang zaman sudah modern dengan berbagai alat-alat yang diproduksi oleh pabrik dari bahan besi, plastik, aluminium dan sebagainya, namun gerabah dalam kegiatan-kegiatan tertentu (religi) tidak mudah dapat digantikan dengan benda lain. Bahkan sampai sekarang masyarakat Mare Gam masih menggunakan gerabah sebagai tempat-tempat untuk pengadaan upacara religi.

Kata Kunci : budaya, mata pencaharian, gerabah