The use of fish dryer to improve the quality of dry salted anchovy (Stolephorus heterolobus) during storage

Authors

  • Ruslan A. Daeng Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Kleak, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia
  • Hens Onibala Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia
  • Agnes T. Agustin Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.4.2.2016.14448

Keywords:

anchovy fish, dryer equipment, fish storage

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Penggunaan alat pengering ikan untuk meningkatkan mutu ikan teri (Stolephorus heterolobus) asin kering selama penyimpanan

 

Dried salted fish processing, in general, is still traditional, since it is drying directly without using a dryer so that the resulting product can be easily damaged and quickly contaminated by bacterial decay. The use of fish dryers to be one solution in addressing the problems in the processing of fishery products such as dried salted fish. The purpose of this study was to look at the benefits of using fish dryers to the quality of dried salted fish products from various storing methods. Results showed that during 1, 2, and 3 months storage of dryer-based salted fish, total TPC and total fungi were still in the quality standards condition and below the threshold. Panelist’s assessment reflected that organoleptic appearance, odor, flavor, and consistency of the dryer-based salted fish products still met standards established by National Standard of Indonesia.

 

Jenis usaha pengolahan ikan asin kering, pada umumnya, masih bersifat tradisional melalui penjemuran langsung tanpa menggunakan alat pengering sehingga produk, yang dihasilkan, mudah rusak dan cepat terkontaminasi oleh bakteri pembusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat manfaat penggunaan alat pengering ikan (tipe bongkar pasang) terhadap nilai mutu dari produk ikan teri asin kering, yang dihasilkan dengan berbagai metode penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total TPC dan total kapang ikan teri asin kering, yang dikeringkan menggunakan alat pengering, masih sesuai dengan standar mutu dan jauh dari ambang batas. Hasil penilaian panelis terhadap nilai organoleptik kenampakan, bau, rasa, dan konsistensi pada produk ikan teri asin kering, yang dikeringkan dengan menggunakan alat pengering, secara keseluruhan, masih sesuai dengan standar mutu organoleptik yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).

References

BINTANG (2013) Konstruksi dan Kapasitas Alat Pengering Ikan Tenaga Surya Sistem Bongkar Pasanng. Jurnal Media Teknologi Kasil Perikanan, 1.

BSN (1992) Standar Nasional Indodesia Ikan Teri Asin Kering (SNI 01-2708- 1992). Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Jakarta: Ditjen Perikanan.

DKP (2013) Buku Pedoman Hasil Perikanan Laut. (Jenis-jenis Ikan Eknomis Penting). Jakarta: Departemen Pertanian.

DOE, P.E. and OLLEY, J. (1990) Drying and Dried Products in Z.E. Sikorski (Ed.) SeaFood: Resources, Nutritional Composition, and Preservation . Florida: CRC Press, Inc.

HIDAYAT, N.S., SUHARTINI and PADAGA, M.C. (2006) Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Penerbit CV. Andi.

INDRIATI, N., TAZWIR and HERUWATI, E.S. (1991) Penyebab Kerusakan pada Ikan Asin, Pengecer dan Grosir di Jakarta. Jurnal Penelitian Pascapanen Perikanan, 71, pp. 49-55.

JAY, J.M. (1992) Modern Food Microbiology. Fourth Edition. New York: Van Nostrand Reinhold.

KUROSAWA, A. (2003) Teknologi Pengolahan Ikan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Departemen Kelautan dan Perikanan.

LEE, F.A. (1983) Basic Food Chemistry. Second Edition. Connecticut: The AVI Publishing Company, Inc.

NOVARISA, H. (2010) Studi Kadar Air Hasil Pengeringan Mutu Ikan Teri Kering Yang Dihasilkan. Jurnal Penelitian. Padang: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.

PALUDAN, M.C., MADSEN, M. and SOPHONODORA, P. (2002) Fermentation and microflora of Plaa-som a Thai fermented fish product prepared with different salt concentration. Journal of Food Microbiology.

RAHMAN, M. S. (2007a) Food preservation: Overview. In: Rahman, M. S. (ed.) Handbook of Food Preservation, 2nd ed.: CRC Press.

SUPARDI, I. and SUKAMTO, M. (1999) Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung: Penerbit Alumni.

VOLK, W.A. and WHEELER, M.F. (1993) Mikrobiologi Dasar. Jilid I. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

WINARNO, F.G., FARDIAZ, S. and FARDIAZ, D. (1993) Indonesian Fermented Food Lecture Presented to Regional Graduate Nutrition Course. Southeast Asia Minister of Education Organization (SEAMEO). Bogor: Bogor Agricultural University.

SUSIANAWATI, R. (2006) Kajian Penerapan GMP dan SSOP pada Produk Ikan Asin Kering Dalam Upaya Peningkatan Keamanan Pangan di Kabupaten Kendal. Tesis. Semarang: Program Studi Manajemen Sumber daya Pantai.

SEDJATI, S. (2006) Pengaruh Konsentrasi Khitosan Terhadap Mutu Ikan Teri (Stolephorus heterolobus) Asin Kering Selama Penyimpanan Suhu Kamar. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Sumber daya Pantai.

Downloads

Published

2016-10-31

Issue

Section

Articles