Status and strategy of marine protected area in Uwedikan Village, Luwuk Timur District, Banggai Regency

Authors

  • Silverius Ariston Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
  • Unstain N.W.J Rembet Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Denny B.A Karwur Fakultas Hukum, Universitas Sam Ratulangi, Manado

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.6.1.2018.24813

Keywords:

marine protected area, Rapfish, Uwedikan, Banggai

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Status dan strategi kawasan konservasi perairan daerah di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai

 

Marine Protected Area (MPA) in Uwedikan Village is a conservation area established through Banggai Regent’s decree since 2008. The establishment of a marine conservation area does not necessarily solve its management problems. The study aimed to examine the sustainability status of the MPA management of Uwedikan village and to formulate a managementstrategy. Research method  used wasa descriptive method through case study approach. Data collection employed questionnaires-basedinterviews on respondents. The data were analyzed by using Rapid Appraisal for Fisheries Status (Rapfish) to obtain the sustainability status of the MPA in Uwedikan. The Rapfish outcome wasthenanalyzed using Diagnosis and Therapy Analysis of Law (DTAL) to formulate a strategy for the existing management.


Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) di Desa Uwedikan merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan melalui keputusan Bupati Banggai sejak tahun 2008. Penetapan suatu kawasan konservasi laut tidak serta merta dapat menyelesaikan permasalahan pengelolaannya. Penelitian bertujuan untuk mengkaji status keberlanjutan penatakelolaan kawasan konservasi perairan daerah Desa Uwedikan dan merumuskan strategi pengelolaannya. Metode penelitian adalah metode deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara kuesioner mendalam terhadap responden. Data hasil kuesioner diolah menggunakan analisis yang ada pada Rapid Appraisal for Fisheries Status(Rapfish) sehingga didapatkan status keberlanjutan penatakelolaan KKPD Uwedikan saat ini.Hasil dari Rapfish di analisis menggunakan Diagnosis and Therapy Analysis of Law(DTAL) untuk merumuskan strategi terhadap penatakelolaan yang ada.

References

BAWOLE, R. et al. (2011) Keberlanjutan Penatake-lolaan Zona Pemanfaatan Tradisional dalam Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Teluk Cenderawasih Papua Barat. JMHT, 17(2), 71-78.

COREMAP II and Dirjen KP3K. (2006a) Panduan Peraturan Desa tentang Daerah Perlindungan Laut Volume-1. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 56 p.

COREMAP II and Dirjen KP3K. (2006b) Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat Volume-2. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 57 p.

DJAU, M.S. (2012) Analisis Keberlanjutan Sistem Perikanan di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Olele dan Perairan Sekitarnya Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. M.Si. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 90 p.

FAUZY, A. and ANNA, S. (2005) Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 343 p.

ILHAM (2009) Kajian Dampak Kawasan Konservasi Laut Daerah terhadap Kondisi Ekologi Terumbu Karang (Studi Kasus Pulau Natuna, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 98 p.

KARWUR, D.B.A. (2010) Rancangbangun Hukum dalam Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar Kasus Pulau Marore dan Pulau Miangas Provinsi Sulawesi Utara. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 92 p.

KAVANAGH, P. and PITCHER, T.J. (2004) Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish: a Technique for the Rapid Appraisal of Fisheries Status., Fisheries Centre Research, Canada: University of British Columbia, Vol. 12, No. 2. 75 p.

SALSABIELA, M., ANGGORO, S. and PURNAWENI, H. (2014) Kajian Keefektifan Pengelolaan Terumbu Karang (Studi Kasus: Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Biawak dan Sekitarnya, Kabupaten Indramayu. Jurnal Saintek Perikanan, 10(1), 13-18.

Downloads

Published

2018-04-30

Issue

Section

Articles