Analisis Kandungan Formalin Dan Boraks Pada Ikan Asin Dan Tahu Dari Pasar Pinasungkulan Manado Dan Pasar Beriman Tomohon

Authors

  • Hasna Ma’ruf
  • Meiske S. Sangi
  • Audy D. Wuntu

DOI:

https://doi.org/10.35799/jm.6.2.2017.17073

Abstract

Ikan asin dan tahu merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, mudah diperoleh, dan harganya murah. Bahan pangan ini, cepat mengalami proses pembusukan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme, oleh sebab itu produsen ikan asin dan tahu sering menggunakan bahan pengawet agar produk ini tidak cepat rusak, terutama bahan pengawet yang tidak diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara kualitatif keberadan formalin dan boraks pada ikan asin dan tahu serta menentukan secara kuantitatif jika produk pangan tersebut positif mengandung formalin dan boraks. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan asin dan tahu yang diperoleh dari pasar Pinasungkulan Manado dan pasar Beriman Tomohon. Untuk analisis kualitatif formalin digunakan kit pengujian dan pereaksi Schiff sedangkan untuk analisis secara kuantitatif formalin digunakan spektrofotometer UV-Vis. Untuk analisis kualitatif boraks digunakan kertas tumerik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan asin yang dijual di pasar Pinasungkulan Manado dan Pasar Berimam Tomohon tidak mengandung boraks tetapi positif mengandung formalin dengan kadar rata-rata 0,099-0,289 ppm sedangkan tahu yang dijual di pasar Pinasungkulan Manado dan pasar Berimam Tomohon tidak terdeteksi mengandung formalin dan boraks

Salted fish and tofu are sources of proteinconsumed by most people in Indonesia for their price and availability. These products, however, are easily deteriorated by microorganism activity and the producers tend to use preservatives to avoid the product degradation. In fact, some producers use chemicals which are prohibited for preservation because of their effects on human health. This research was aimed to qualitatively test the presence of formaldehyde and borax and to quantitatively examine the concentration of these chemicals in salted fish and tofu when the qualitative test showed positive result. Samples used in this research were salted fish and tofu obtained from traditional markets Pinasungkulan Manado and BerimanTomohon. Test kit and Schiff solution were used in qualitative test and spectrophotometer UV-Vis was used in quantitativetest of formaldehyde. Tumeric paper, on the other hand, was used qualitative analysis of borax. The results showed that salted fish obtained from Pinasungkulan Manado and Beriman Tomohondid not contain borax, but containedformaldehyde at the level of 0,099-0,289 ppm. On the other hand, tofu obtained from the traditional markets did not find to contain

Downloads

Published

23-08-2017

Issue

Section

Articles