Hidrologi Bawah Permukaan Tanah: Studi kasus di Lokasi Pra TPA Kawasan Ilo Ilo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara

Authors

  • Thevitha Refiani Viola FMIPA-UNSRAT
  • As'ari As'ari FMIPA_UNSRAT
  • Seni Herlina Juita Tongkukut FMIPA_UNSRAT
  • Zetly Estefanus Tamod Fak. Pertanian_UNSRAT
  • Deny Ramon Tatuwo Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
  • Lynda Hartaty Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
  • Eva Mukuan Mariayani Rita Mukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
  • Delfy Boobu Abjul Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
  • Christin Malinggas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara

DOI:

https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2020.28231

Keywords:

Hydrology, Wenner alpha

Abstract

Sistem hidrologi suatu daerah dipengaruhi oleh bentuk topografi permukaan yang merupakan daerah tangkapan air hujan. Air hujan yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah menjadi aliran air tanah yang mempunyai pola hidrologi tertentu. Pemetaan hidrologi air tanah bawah permukaan telah dilakukan di Kawasan Ilo-Ilo desa Wori menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi wenner Alpha. Pengukuran dilakukan pada 4 lintasan dengan spasi elektroda 10 m, 48 elektroda dan panjang setiap lintasan 480 m. Daerah penelitian terbagi menjadi 2 pola sistem hidrologi yang terpisah yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa lintasan 3 merupakan area yang mempunyai akuifer paling besar dan permukaannya merupakan daerah tangkapan air. Air tanah cenderung mengalir ke arah lintasan 3, karena kondisi akuifer yang lebih dalam (> 60 m) pada kedua sistem hidrologi

The hydrological system of an area is affected by the shape of the surface topography which is a rainwater catchment area. Rainwater infiltrated into the soil becomes a groundwater flow that has a certain hydrological pattern. The mapping of subsurface hydrological groundwater in the Ilo-Ilo area of Wori village using the Wenner Alpha configuration of resistivity geoelecrical methods has been done. Measurements was made on 4 path with 10 m electrode spacing, 48 electrodes and length of each path is 480 m. The study area is divided into 2 separate hydrological system patterns. The result show us that path 3 is the area that has the largest aquifer and its surface is a water catchment area. Groundwater tends to flow toward path 3, due to deeper aquifer conditions (> 60 m) in both hydrological systems

Downloads

Published

18-03-2020

Issue

Section

Articles