“Guiding Block Performance” sebagai Solusi Untuk Mengekspresikan Tarian Pakkarena Bagi Perempuan Penyandang Tunanetra di Makassar Sulawesi Selatan

Authors

  • Ashabul Kahfi Prodi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Andi Taslim Saputra Prodi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Rahmawati Addas Prodi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Andi Afif Rofii Prodi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.35801/jpai.2.2.2020.30725

Abstract

Salah satu hal yang cukup ironi adalah terbatasnya ruang gerak bagi penyandang tunanetra, terutama dalam konteks pendidikan, sarana, lahan kerja, dan wadah berkesenian. Cara dunia bekerja pada hari ini begitu mengabaikan orang-orang yang menyandang tunanetra, yang sebenarnya penyandang tunanetra sangat sulit untuk menghadirkan alat-alat yang mendukung aktivitasnya. Sebagaimana yang diajukan alat oleh kelompok ini memilih aktivitas kesenian yang menjadi salah satu sandaran agar tetap mampu merayakan keinginan mengekspresikan diri penyandang tunanetra. Produk Guiding Block Performance yang bisa menjadi penunjuk arah di atas panggung pertunjukan dan mempunyai nilai fungsi yang lebih dibanding lantai panggung pertunjukan saat ini yang diperuntukkan untuk penyandang tunanetra. Sehingga Guiding Block Performance ini bermanfaat khususnya bagi
penyandang tunanetra yang selama ini tidak mendapatkan perhatian khusus dalam mengekspresikan jiwa seninya dalam konteks seni pertunjukan, khususnya tari. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan ini menciptakan sebuah desain baru Guiding Block yang diperuntukkan khusus untuk penyandang tunanetra. Adapun desain guiding itu terdiri dari dua bentuk, yakni desain guiding block dengan enam tanda panduan dan desain pola lantai untuk Guiding Block Performance. Dengan kehadiran alat ini maka menjadi alat advokasi yang terhubung ke pemerintah untuk kembali memperhatikan fungsi dan posisi Guiding Block yang bermanfaat bagi kehidupan penyandang tunanetra. Upaya-upaya menciptakan ruang publik yang ramah bagi penyandang tunanetra dengan inisiatif aksi berkesenian. Sebab tubuh manusia membutuhkan asupan nilai estetis. Ekspresi tari yang menghadirkan kepekaan spiritual dan estetis juga patut diperjuangkan untuk penyandang tunanetra.

References

Anonim, 2020. (http://studentsrepo.um.edu.my/ 7504/4/Tesisku.pdf) (akses 10 Agustus 2020)

Esdaniar Khoirunisa, Dwi Aries Himawanto. 2018 Perbandingan Ketersediaan Ubin Tekstur Pemandu Untuk Tunanetra di Tempat Umum antara Kota Surakarta dan Kota Nagoya. Jurnal Kajian Wilayah 9(1): 34-45

Permen PU Nomor 30 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan

Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Pramono, A. 2008. Pemodelan 3 Dimensi Notasi Laban dengan Direct Kinematic dan Matrik Transformasi. Jurnal Informatika 4(2): 175-190.

Syafi’ie, M. 2014. Pemenuhan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas. Jurnal Inklusi 1(2): 269-308

Syaharuddin, A. 2017. Pakarena di Sulawesi Selatan: Dari tarian tradisional ke neotradisional. URL: http://studentsrepo. um.edu.my/7504/4/Tesisku.pdf. (akses 9 Desember 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.

Wawancara dengan Ewis Mulyasari (Siswi Pelita Netra) Kamis, 5 Desember 2019 di Pelita Netra Jalan Andi Djemma Lorong 2 No.1, Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar Sulawesi

Selatan.

Wawancara dengan Scholastica Suryati Alus (Mahasisiwi UNM Psikologi 2019) pada Kamis, 5 Desember 2019 di Pelita Netra Jalan Andi Djemma Lorong 2 No.1, Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Downloads

Published

2020-09-01