PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG PAKOBA (Tricalysia minahassae) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

Authors

  • Michael V.L Tumbol Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado
  • Elne Vieke Rambi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado
  • Telly Mamuaya Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado

Abstract

Zat aktif pada tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder dan hal ini memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Beberapa obat tradisional baru diketahui memiliki efek toksik yang cukup serius setelah melewati berbagai pengujian toksikologi. Tumbuhan asli Sulawesi Utara banyak digunakan sebagai obat tradisional dan berpotensi digunakan sebagai obat antidiabetes yaitu kulit batang pakoba (Tricalysia minahassae). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran mikroskopis dan makroskopis hepar serta ginjal pada ekstrak etanol Kulit Batang Pakoba (Tricalysia minahassae) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design, sebanyak 15 tikus dibagi menjadi 1 kelompok placebo dan 4 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol kulit batang pakoba dosis 200;400;600;800 mg/KgBB selama 30 hari kemudian semua tikus diterminasi dan dilakukan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis organ hepar serta ginjal. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit batang pakoba terhadap gambaran makroskopis ginjal dan hepar tikus yaitu berat, volume dan warna organ dibandingkan kontrol negatif (P>0,05). Ada pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit batang pakoba terhadap gambaran mikroskopis sel hepar dan ginjal dibandingkan kontrol negatif (P<0,05). Kandungan fitokimia pada ekstrak etanol kulit batang pakoba adalah flavonoida, tanin, alkaloida dan saponin

 

Kata Kunci : Ekstrak Etanol Kulit Batang Pakoba, Makroskopis hepar dan ginjal, mikroskopis sel hepar dan ginjal

 

ABSTRACT

The active substance in medicinal plants is generally in the form of secondary metabolites and this allows the plant to have more than one pharmacological effect. Some new traditional medicines are known to have serious toxic effects after passing various toxicological tests. Plants native to North Sulawesi are widely used as traditional medicine and have the potential to be used as an antidiabetic drug, namely the skin of the pakoba stem (Tricalysia minahassae). The purpose of this study was to determine the microscopic and macroscopic description of the liver and kidneys in the ethanol extract of Batang Pakoba Skin (Tricalysia minahassae) against white rats (Rattus norvegicus). Laboratory experimental study with post-test only control group design, 15 rats were divided into 1 placebo group and 4 treatment groups were given ethanol extract of pakoba stem skin dose of 200; 400; 600; 800 mg / KgBB for 30 days then all mice were terminated and Macroscopic and microscopic examination of hepatic organs and kidneys was carried out. The results showed no effect of the administration of ethanol extract of pakoba stem bark on the macroscopic picture of rats and hepatic rats, ie weight, volume and color of organs compared to negative controls (P> 0.05). There was an effect of giving ethanol extract of pakoba bark to microscopic images of liver and kidney cells compared to negative controls (P <0.05). The phytochemical content of the ethanol extract of pakoba stem bark is flavonoida, tannin, alkaloids and saponins

 

Keywords: Health promotion, puskesmas

Downloads

Published

2019-02-15